- new path

908 134 7
                                    

Kunikuzushi memutuskan untuk mengikuti keinginan Escher. Escher juga telah memperkenalkan dirinya kepada Kunikuzushi sebagai Dottore, sosok yang menduduki kursi nomor dua dari sebelas Fatui Harbinger. Dottore terus mencuci otak polos milik Kunikuzushi, ia membuat Kunikuzushi semakin paham dengan rasa sakit yang ia alami.

"Bayangkan jika orang terdekatmu yang kamu sayangi kembali melakukan hal yang sama seperti apa yang Niwa lakukan kembali kepadamu?" Perkataan Dottore membuat Kunikuzushi merasa cemas, hal itu membuat Kunikuzushi menatap Y/n yang duduk tak jauh darinya.

"Aku tidak ingin hal seperti itu terjadi lagi, aku yakin Y/n juga tidak akan melakukan hal yang sama seperti apa yang tuan Niwa lakukan kepadaku." Dottore tertawa kencang.

"Bagaimana kamu bisa tahu nak? Tidak ada satupun orang yang bisa kamu percayai termasuk gadis itu." Dottore mendekatkan bibirnya di telinga Kunikuzushi dan mulai berbisik, "bagaimana jika suatu hari nanti ia tidak pernah bangun lagi dan meninggalkan dirimu sendirian? Hmm?"

Kunikuzushi membelalakkan kedua bola matanya dan merasa sedih mendengar hal tersebut.

"Ja-jadi apa yang harus ku lakukan agar dia tidak mati?" Dottore mengelus dagunya sembari berpikir.

"Aku bisa membantumu untuk membuat ia abadi, tetap dengan dua syarat." Kunikuzushi menatap Dottore dengan penuh harap.

"Sesampainya di Snezhnaya, aku ingin kau bergabung dengan Fatui Harbinger. Lalu bolehkah aku meneliti lebih mengenai dirimu?" Kunikuzushi terdiam sejenak.

"Jika dua hal yang kau maksud dapat membuat Y/n abadi, maka aku akan melakukannya. Agar ia tetap terus bersamaku." Wajah Kunikuzushi mengisyaratkan keteguhannya.

"Bagus, senang bisa bekerja sama denganmu nak. Kalau begitu aku akan pergi sebentar, ada beberapa hal lagi yang perlu ku urus sebelum kita tiba sebentar lagi di pelabuhan Snezhnaya." Dottore berdiri meninggalkan Y/n dan Kunikuzushi dalam keheningan.

Y/n masih dengan wajah tanpa ekspresinya. Gadis itu tenggelam dalam pikirannya, ia bahkan tidak tahu apa lagi yang harus ia perbuat. Semuanya terasa salah, benar-benar salah. Ia salah karena berpikir bahwa Tatarasuna dapat menjadi tempat teraman untuknya dan semua orang di dalamnya. Nyatanya sesuatu yang tidak terduga menghancurkan tempat hangat tersebut.

Sebuah tangan lembut menyentuh bahunya. Ia tidak berminat untuk melirik, sekalipun ia tahu siapa pemilik tangan tersebut. Y/n dan Kunikuzushi sendiri sudah melakukan perjalanan di lautan selama empat hari lamanya dari Inazuma menuju Snezhnaya.

Selama beberapa hari tersebut, Y/n menggunakan waktu untuk berpikir. Bagaimana caranya ia bisa kabur, sekalipun ia tahu bahwa hal tersebut hanya akan berakhir sia-sia. Dottore sendiri telah membaca catatan peninggalan Katsuragi dan Nagamasa mengenai identitas miliknya dan Kunikuzushi.

Sekarang Dottore tahu bahwa ia bukan berasal dari dunia ini, bahkan Dottore sendiri mengetahui sebuah hal baru tentang Y/n yang di sembunyikan oleh gadis itu selama ini.

Ia bisa beregenerasi, tetapi ia tidak abadi. Jika makhluk abadi bisa beregenerasi, maka ia adalah kebalikkannya. Ia memiliki umur layaknya manusia biasa, tetapi kekuatannya untuk beregenerasi sangatlah cepat dibandingkan makhluk abadi lainnya yang di temukan oleh Dottore.

Latar belakang Y/n yang berasal dari dunia lain saja juga sudah cukup membuat pria itu merasa berdebar-debar. Masih banyak hal lain yang ingin di coba oleh Dottore kepada dirinya, tetapi kelemahan Y/n sendiri juga telah di ketahui oleh Dottore, bahwa ia sangat lemah mengenai Kunikuzushi.

Ia tidak tega meninggalkan Kunikuzushi di tangan pria maniak eksperimen tersebut. Begitu pula dengan Kunikuzushi, ia selalu khawatir dengan keadaan Y/n yang terlihat begitu lusuh.

Kunikuzushi selalu menawarinya makan saat mereka mulai menaiki kapal milik para Fatui, tetapi gadis itu bahkan tidak mengatakan apapun. Seolah-olah ia sendiri bahkan tidak mampu untuk berbicara apa-apa lagi.

Kunikuzushi sendiri berpikir bahwa Y/n masih shock dengan kejadian di Tatarasuna, karena Niwa yang berkhianat gadis itu sampai tidak bisa mengeluarkan suaranya untuk berbicara kepada Kunikuzushi.

Nyatanya, Y/n takut. Kunikuzushi mendekati Y/n dan menyentuh jidatnya.

"Kamu selama empat hari ini tidak makan dengan benar, hanya menerima roti yang di berikan oleh pelayan Fatui. Y/n ku mohon jawab aku, aku benar-benar khawatir dengan keadaanmu saat ini." Kunikuzushi berlutut di bawah kaki gadis itu dan meletakkan jidatnya di paha Y/n.

Cairan hangat mengalir di paha Y/n, Kunikuzushi menangis. Y/n yang merasa tidak tega akhirnya menjawab pertanyaan pemuda di depannya, sembari mengelus surai ungunya.

"Tidak ada yang perlu kamu khawatirkan, aku baik-baik saja Kuni. Aku kenyang dengan apa yang aku makan." Kunikuzushi langsung mendongak.

Kedua bola matanya yang masih megalirkan air mata, menatap Y/n dengan terkejut.

"A-apakah kamu yakin? Maafkan aku karena aku menangis." Y/n menggelengkan kepalanya.

"Tidak perlu takut untuk menangis. Menangis itu wajar karena, kamu mengungkapkan rasa sedihmu." Raut wajah Kunikuzushi berubah menjadi sedikit kecewa.

"Aku seharusnya tidak menangis lagi seperti ini. Terakhir kali aku menangis, ibuku membuangku. Aku berusaha mati-matian untuk tidak menangis di depanmu agar kau tidak membuangku. Aku tidak ingin kejadian yang sama kembali terulang, tapi mendengar jawabanmu membuatku lega, terima kasih." Kunikuzushi mengambil tangan Y/n dan meletakkannya di pipinya.

Kehangatan yang mengalir di tangan gadis itu membuatnya merasa nyaman. Ia ingin berlama-lama dengan sosok yang ia sayangi melebihi keluarganya sendiri untuk saat ini.

Ketukkan dari luar membuat Kunikuzushi dan Y/n, menoleh secara bersamaan ke arah pintu.

"Permisi tuan Kunikuzushi dan Nona Y/n, saya hanya ingin mengabarkan bahwa kita semua telah tiba di pelabuhan Snezhnaya, mohon untuk segera mempersiapkan diri sebelum keluar dari kapal."

"Tentu! Terimakasih atas pemberitahuannya." Balas Kunikuzushi.

Kunikuzushi berdiri di ikuti Y/n. Ia secara tiba-tiba menggandeng tangan milik Y/n dan menghadap ke arah gadis itu sembari tersenyum cerah.

"Ayo kita pergi dan temui orang-orang baru." Y/n yang melihat hal tersebut membalas senyumannya.

"Ayo."

Ckckck, Dottore emang jahanam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ckckck, Dottore emang jahanam.

Rada kesel tiap nulis bagian Dottore karena kelakuannya cem dakjal.

Semoga kalian suka dengan bab kali ini, maaf kalau pendek banget (karena emang sengaja xixixi).

Yawdah hanya itu yang bisa ku sampaikan sementara, semoga kalian suka <3

With Luv,

Renna_lla

Let's meet again someday (Wanderer/Scaramouche x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang