Ini tahun ke 6 mereka, tahun di mana dunia sihir sedang tidak baik-baik saja. Voldemort dan pasukan nya tengah meneror seisi dunia sihir. Itu tidak mudah bagi beberapa orang untuk tetap selamat dari seluruh terror yang ada. Tapi Draco, ia aman, karena ia salah satu death eater. Mengharuskan dirinya mengabdi pada Voldemort.
Kalau boleh jujur, Draco tidak ingin menjadi death eater. Tidak pernah sekalipun terbesit di pikiran nya untuk mendapatkan tanda itu, tanda kesetiaan untuk sang pangeran kegelapan.
"Tugas mu mudah Draco!"
Ya, mudah. Tentu saja, maksud ku jika tugas itu sulit, tentu bukan Draco yang akan di perintahkan langsung oleh pangeran kegelapan bukan? Jadi tentu tugas itu mudah saja. Mudah saja jika tugas itu bukan untuk menghabisi kepala sekolah mu sendiri.
Draco banyak bertengkar dengan pikiran nya sendiri, ia tidak bisa melakukan ini, tidak bisa. Pikiran nya kacau, ia mencoba segala hal agar ia dapat membunuh dumbledore secara tidak langsung. Salah satu upaya nya adalah dengan memberi racun pada minuman yang nanti nya akan di minum oleh penyihir yang umurnya kira-kira sudah 150 tahun itu. Tapi sial nya Weasley itu meminum nya. Dan berakhir dengan sang ayah yang kini memanggil nya ke ruangan nya, tamat riwayat mu Draco.
"Kenapa kamu tidak langsung saja membunuh nya? Kenapa harus berusaha meracuni nya? Tugas mu mudah Draco! Laksanakan tugas nya! Jangan membuat malu keluarga!"
Selalu, selalu saja seperti ini. Draco tidak pernah cukup, tidak pernah benar dalam melakukan tugas, tidak pernah membuat ayah nya bangga. Tidak bahkan untuk sekali.
Kamar besar di manor keluarga nya sepertinya sudah lelah mendengar seluruh tangisan dan keluhan Draco. Rasanya Draco ingin pergi ke suatu tempat dimana ia bisa mencurahkan seluruh isi hatinya. Bisa menangis sepuasnya. Ia butuh tempat bersandar, ia butuh seseorang yang dapat mengerti diri nya selain sang ibu. Draco ingin pergi ke sana, ke suatu tempat yang hanya dia dan seseorang yang tau. Dimana ia bisa mengeluarkan seluruh beban di hati nya.
Sebelum Draco hendak menangis, se-ekor burung hantu putih mengetuk kaca jendela nya. Memberikan nya surat, kemudian pergi begitu saja. Draco membuka nya, Tanpa banyak bicara, Draco segera mengambil tongkat sihir nya dan pergi.
Sementara di sana, seorang lelaki dengan kacamata bulat nya sedang tampak menunggu kehadiran seseorang. Di bawah sinar bulan ia terlihat begitu indah dengan hoodie abu-abu dan celana piyama nya, duduk di atas hamparan luas penuh rumput.
"Harry!"
Tanpa perlu menunggu lama, seseorang yang sudah di tunggu nya itu datang, kemudian duduk di sebelahnya, tidak, ia tidak mengatakan apapun, hanya menangis, kemudian Harry memeluknya, dan berkata semuanya akan baik-baik saja.
Tidak ada hubungan apapun di antara mereka, tidak ada. Bahkan teman pun bukan. Mereka sendiri tidak tau mereka ini apa sebenarnya. Sering kali mereka bertemu seperti ini sebelumnya. Salah satu nya menangis, kemudian yang lain menenangkan. Siklusnya selalu sama. Tidak pernah ada pembicaraan, tidak pernah.
Sampai malam ini Draco memutuskan bertanya.
"Bagaimana jika ini adalah akhir dari segalanya?"
"Maksudnya?"
"Bagaimana jika perang terjadi? Jika kamu harus melawan Voldemort dan mempertaruhkan nyawa mu?"
"Maka aku rela mati untuk itu"
Draco menggeleng
"Jangan pernah rela mati untuk itu. Jangan sampai mati"
"Tapi itu sudah tugas ku, aku tidak bisa berjanji akan tetap hidup"
"Jangan mati... Aku akan sendirian lagi disini..."
Harry melepaskan pelukan nya, menatap tidak mengerti.
"Kalau kamu mati, itu artinya kita tidak akan pernah bertemu lagi disini. Jadi jangan sampai mati"
Harry tersenyum
"Aku tidak bisa berjanji, tapi selagi kita bisa menikmati waktu kita berdua disini, jangan pernah menyia-nyiakan nya. Kita tidak akan tau apakah mungkin ini pertemuan terakhir kita di tempat ini. Di tempat yang hanya kita yang tau..."
Draco mengangguk. Benar, tempat ini...
Tempat yang indah, tempat dimana ia dan Harry sering bertemu, tempat dimana mereka merasa tenang, tempat dimana mereka merasa nyaman, tempat dimana mereka merasa aman. Tempat yang hanya mereka berdua yang tau.
.
.
.
.
The End
KAMU SEDANG MEMBACA
drarry oneshoot
FanfictionOneshoot drarry!! akan ada maksimal 20 cerita disini! -I wanna be yours -somewhere only we know -ku kira kau rumah -perfect update kalau ada ide^^ start : 04/03/23 finish : -