ᝰ (육)

91 28 32
                                    

“bukan cuma itu, chaewon pernah cerita dia suka gemes sama berondong. kalo punya boyfie muda—katanya dia mau ngasih banyak perhatian, belaian, cintah dll for berondong yang dia crush-in.”

“selesai ngomong gitu di hari yang sama, in the middle night. kabar duka itupun sampe ke gue.”

“chaewon suka dateng kelewat pagi. biasanya kalo sekolah masi sepi, pintu kelas belum dibuka— dia bakal duduk manis sambil baca novel dan nulis cerpen di lorong bangku depan loker-loker ini ..”

“once upon a time, dia pernah bilang, kalo suatu saat nanti dia mau nyempetin diri buat singgah ke lorong ini kalo uda jadi arwah yen ... karna tempat ini yang rutin dia singgahi . . .”

agak ngeri sih. tapi lebih terdengar macam horror story yang dibuat-buat. ayen trust isues ama felix -,-

masa iya mendiang kim chaewon segitunya?

dalam perjalanan menuju loker, ayen gak henti dibuat ngakak akan cerita yang menurutnya omong kosong belaka itu.

"bang lix, bang lix.. suara aja kek preman. tapi jiwa hello kittiy awokwok" monolognya sebelum buka loker hendak naro celana training.

cklek,

"ALLAHUAKBAR!"

gubrak!

"awas jatuh yen, anjir?!" pekik han datang tatkala korban sudah tergusur di lantai, "pehal dah jadi dengan kau ni?!"

"i-it-- itu...." — "d-di loker gue .." suara ayen bergetar takut sambil menodong telunjuk dengan tremor ke arah lokernya yang terbuka lebar.

han pun beranjak, melihat sendiri hal yang buat ayen sampe terjungkal.

"ya Allah, ni darah asli ke?!"

tak habis pikir. sebuah pisau dapur terhias bercak sel merah pekat yang masih mengental tergeletak di dalam loker itu.

ayen shock  —parah.

﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏

﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✓ black sticky ♥︎ yang jeonginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang