chapter 48

22.2K 1.6K 88
                                    

Hallo, assalamu'alaikum.

Aku lagi rajin update soalnya biar cepet tamat.

Okey langsung dibaca saja, semoga kalian suka.

⚠️Warning⚠️
Hati-hati typo bertebaran.

Gus Alwan langsung berwudhu untuk menunaikan sholat di Mushola yang berada di Rumah sakit tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gus Alwan langsung berwudhu untuk menunaikan sholat di Mushola yang berada di Rumah sakit tersebut. Setelah selesai berwudhu ia langsung masuk ke dalam Mushola dan langsung sholat.

Setelah selesai sholat Gus Alwan langsung berdo'a meminta keselamatan dan kesembuhan untuk sang istri, ia meminta agar operasi Nayra berjalan dengan lancar.

"Ya Allah, cobaan apa lagi yang engkau berikan, selamatkanlah istri dan kedua anak hamba, hamba tidak mau kehilangan mereka," ujar Gus Alwan yang menangis dalam do'anya.

"Hanya kepadamu, hamba memohon pertolongan, lancarkan operasi istri saya dan selamatkan ketiganya," ujar Gus Alwan yang sangat rapuh.

"Maafkan hamba yang sudah tidak bisa menjadi suami yang baik bagi Nayra, hamba mohon pertolonganmu ya Allah," lanjutnya.

Setelah berdo'a Gus Alwan pergi mengambil Al-Qur'an dan mulai mengaji ayat-ayat suci Al Qur'an. Ia berharap semoga Nayra dan kedua anaknya baik-baik saja.

Selang beberapa menit Gus Alwan menutup Al Qur'an tersebut dan menarohnya di tempatnya semula. Setelah itu, ia keluar dari Mushola dan kembali ke depan Ruang operasi Nayra.

Saat kembali ke sana ia melihat mertuanya atau orang tua Nayra sudah berada di sana. Ada juga Dimas yang sedang menyenderkan badannya di Tembok. Saat Dimas melihat kearah Gus Alwan, tiba-tiba saja ia langsung melayangkan pukulannya kepada Gus Alwan.

Bugh.

"LO JADI SUAMI GAK BECUS BANGET, GUE UDAH BILANG KALAU SAMPAI NAYRA KENAPA-NAPA. LO ORANG PERTAMA YANG GUE CARI," teriak Dimas sembari memukuli Gus Alwan tanpa henti.

Abi Mahen yang melihat itu semua langsung mencoba untuk menahan Dimas. Ia menarik tangan Dimas dan menjauhkannya dari Gus Alwan.

"Ini di Rumah sakit, tahan emosi kamu!" ujar Abi Mahen yang menarik tangan Dimas.

"Tapi dia gak bisa jagain Nayra dengan baik, Bi!" ujar Dimas yang menunjuk ke arah Gus Alwan dengan nafas yang memburu.

"Ini semua takdir, jangan menyalahkan Gus Alwan!" ujar Abi Mahen.

"Abang gak apa-apa?" tanya Bilqis yang menghampiri Abangnya.

"Enggak," jawab Gus Alwan sembari menggelengkan kepalanya.

"Tapi itu muka Abang lebam," ujar Bilqis yang menunjuk muka lebam Gus Alwan akibat pukulan dari Dimas.

"Tapi gak sesakit Ayra," jawab Gus Alwan membuat Bilqis terdiam.

"Abi, maafin Alwan. Alwan udah janji buat jagain Nayra, tetapi Alwan malah ngingkarin janji itu," ujar Gus Alwan yang merasa bersalah kepada Abi Mahen.

"Ini semua takdir, kamu jangan menyalahkan diri kamu sendiri," jawab Abi Mahen.

ALWANNAYRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang