𝐓𝐇𝐈𝐑𝐓𝐄𝐄𝐍 ; 𝗲𝗺𝗯𝗮𝗿𝗿𝗮𝘀𝘀𝗲𝗱.

659 111 2
                                    

┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉

REMBULAN lebih cerah dari sebelumnya, bintang-bintang bertebaran menghias langit malam. Angin sepoi-sepoi berembus menggelitik kulit. Sejenak, dua sejoli menikmati hening di antara mereka.

Putri Duke penguasa permata. Manik hijaunya terus menatap ke hamparan bintang, jemari lentiknya membenarkan letak jas. Surai merah panjangnya bergoyang hingga tak sadar menyentuh punggung Sang Putra Mahkota.

Sang Putra Mahkota juga menikmati hening di malam ini, bersama dengan Nona merah di sampingnya. Mata biru itu sekilas bercahaya, memantul ke bulan yang tengah menatapnya. Pemuda itu tak denial jika merasakan hawa dingin mulai menyelimutinya, namun ia senang memberikan jasnya untuk Nona di sampingnya. Tangannya terangkat untuk membelai surai merah di sampingnya.

"Nona, apakah kamu menyukai rembulan?" Alberu memecah kebisuan.

[Name] yang tengah berpikir berat kini membuka mulutnya. "Aku menyukainya."

"Rembulan hari ini begitu cantik, kan? Banyak rasi bintang yang muncul kali ini." Jemari berurat itu menunjukkan ke hamparan bintang. "Orion, andromeda, cassiopeia, dan lain-lain muncul dalam satu malam."

Kelopak si manik hijau menyipit untuk mencari rasi bintang yang disebutkan. "Yang mana?"

"Kamu tidak bisa mencari?"

"Lah, malah nanya balik." Sontak ketenangan yang syahdu hancur begitu saja.

"Yang mana, sih??" [Name] sudah tak lama mencari rasi bintang, sehingga kemampuannya menurun begitu saja.

Alberu menatap datar tingkah [Name] menghancurkan suasana yang berusaha ia bangun. Memang berharap berada di ketenangan bersama Nona di sampingnya adalah sesuatu yang fatal.
Tapi, Alberu tak akan menyerah begitu saja.

Telapak tangan Alberu menggenggam pergelangan tangan Nonanya lalu mengarahkannya ke tempat rasi bintang.

"Itu saja?"

"Iya, sekarang cepat kembali. Ini sudah sangat larut, nanti kau tidak akan bisa bangun pagi."

"Aku tidak pernah sulit bangun!" Alberu menyeringai.

"Kita lihat nanti."

┈────────────────

❝ LADY, AWAS! ❞ [Name] hampir menabrak benda lagi. Ia akui jika ia tak begitu fokus hari ini. Perkataan Alberu terbukti.

[Name] memegangi kepalanya, beberapa kali ia mengumpat dalam hati. "Tenang .... Kereta Duke akan sampai." Ia kemudian berdiri tegak agar pelayan yang akan membantunya bersiap lebih cepat.

Kala dirinya hendak untuk ke kamar mandi bersama pelayan yang lain. Ia mendengar gumaman Seseorang.

"Jas siapa ini───" Mata hijaunya terbelalak, ia tersentak dan reflek merebut ala-ala preman gang dengan anggun. Terlalu anggun hingga membuat pelayan yang kebingungan loncat ke belakang dan hampir menabrak meja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

⸙ 𝐄𝐍𝐈𝐆𝐌𝐀 ⊰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang