𝐄𝐈𝐆𝐇𝐓 ; 𝗰𝗼𝘂𝘀𝗶𝗻

1K 194 4
                                    

┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉

"Ayah! Ayah! Ayah mau kemana?" tanya seorang gadis kecil yang sekarang tengah melompat-lompat menunggu penjelasan sang Ayah.

Sang Ayah tersenyum tipis, tangannya bergerak membelai surai lembut milik putri kecilnya.

"Ayah akan pergi ke Dubai, (Name) baik-baik 'ya sama bunda," ujar Ayah.

Sontak gadis kecil itu menggeleng kuat kepalanya setelah mendengar ucapan Ayahnya. "Nggak mau! (Name) mau ikut Ayah, (Name) sama bunda mau ikut Ayah!" Perlahan-lahan, cairan bening jatuh dari kelopak matanya.

Sang Ayah tersenyum, dirinya menggendong putri semata wayangnya lalu memeluknya erat. "Ayah di sana kerja untuk membuat istana special buat (Name). Katanya (Name) mau jadi princess? Ayah selalu sedia buat nurutin keinginan anak Ayah satu-satunya ini."

Tangisan gadis kecil itu semakin keras, membuat sang Ayah harus semakin berusaha untuk menyakinkan anaknya. "(Name) nggak mau jadi princess! (Name) mau Ayah sama (Name) saja! Jangan pergii!"

"HAH!" (Name) membuka paksa kelopak matanya, napasnya tersengal-sengal, ia berusaha menenangkan dirinya.

"Apakah Nona bermimpi buruk?" tanya Riana yang baru saja memasuki kamar (Name).

(Name) terdiam sejenak, lalu perlahan ia menjawab pertanyaan Riana. "Hah, tidak. Aku hanya bermimpi hal yang aneh." Riana hanya menghela nafas.

'Dubai?'

"Oh, ya! Nona, anda harus bersiap-siap. Tuan Duke memanggil anda," jelas Riana. (Name) hanya mengangguk.

"Siapkan semuanya," titah (Name), sembari merapikan rambutnya.

┈────────────────

"Ayah, ada apa ini?" tanya (Name) bingung melihat pemandangan yang ia lihat.

Duke Mellifluous hanya tersenyum tipis. "Barang-barang berkualitas tinggi, bukankah kau menyukainya?" (Name) mengangguk, ia berjalan mendekat kearah Duke Mellifluous.

"Ayah membelikan semua ini untukku? Terima kasih!" (Name) langsung memeluk Duke Mellifluous dengan perasaan bahagia.

Hum, ia jadi rindu dengan Ayahnya yang sebelumnya.

Duke Mellifluous membelai lembut surai merah putrinya. "Katakan apapun yang kau mau, aku akan mengabulkannya."

"Aku ingin Ayah tetap berada disamping ku sampai hari terakhir."

"Karena sekarang, aku hanya memiliki Ayah." Duke Mellifluous terdiam mendengar ucapan lirih anaknya.

"Oh, ya. Ayah kenapa memanggil ku?" tanya (Name), ia hampir lupa tentang niatnya untuk kemari karena barang-barang yang menggunung.

⸙ 𝐄𝐍𝐈𝐆𝐌𝐀 ⊰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang