01

32.7K 3.4K 475
                                    

Selamat datang dan selamat membaca!
Bayarannya tolong tekan bintang di pojok kiri ya, terimakasih!

ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
•••
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ

Kembali pada waktu selesai melawan Big Mortuus dan Mortuus, awalnya mereka akan mengadakan pesta, tapi karena Damon ingin "Quality time" dengan istrinya, Felix. Jadi pesta di batalkan, akhirnya semua pangeran iblis pergi dari kastil itu. Walaupun kesal karena tidak jadi makan, Beelzebub tetap pergi.

Menyisakan Lucifer dan Nathan yang terakhir pergi.

Tak tak tak.

Langkah kaki Lucifer terdengar, mengalihkan atensi Nathan.

"T.. tunggu!" Nathan berdiri dari berlututnya karena frustasi di tinggalkan Felix tadi.

Lucifer menoleh tanpa ekspresi maupun suara.

"Anu... Bagaimana denganku?"

"Hm?" Lucifer mengangkat satu alisnya.

"Hahh... Intinya, antar aku pulang."

Nathan menahan malu setengah mati mengatakan itu, tapi kalau tidak dia akan disini selamanya. Menunggu Felix pasti akan lama dan membuat makan hati karena Felix selalu bermesraan dengan Damon.

"Tidak." Setelah mengucapkan satu kata, Lucifer melangkah lagi.

"Ehhh?! Tunggu dulu! aku bagaimana?!"

"Bukan urusanku." Lucifer tetap melangkah tanpa menoleh.

"Kau harus bertanggung jawab!"

"Kau tidak penting."

"Penting!" Bentak Nathan tanpa sengaja.

Nathan terdiam setelah mengucapkan itu, langkah Lucifer juga berhenti.

Lucifer menoleh dengan tatapan datar mengintimidasinya. Nathan tiba-tiba gugup, matanya menatap kanan kiri enggan menatap mata Lucifer.

Langkah Lucifer berbalik menuju Nathan.

Nathan gelagapan.

Tiba di depan Nathan, Lucifer menunduk, Nathan juga menunduk, enggan menatap Lucifer.

Jarak tinggi mereka yang terpaut sekitar 30 cm membuat Nathan terlihat pendek, padahal tinggi Nathan sudah 197cm.

"Penting? Katakan lagi." Lucifer mengangkat dagu Nathan dengan telunjuknya.

Nathan melirik ke arah lain, jantungnya berdetak kencang. Jujur saja, dia takut.

"Ayo, katakan." Telunjuk Lucifer berpindah ke pipi Nathan dan berubah menjadi cengkraman pada pipi Nathan.

"Shh..." Nathan meringis, netra birunya bertemu dengan mata tajam berwarna putih yang tidak berbinar sama sekali.

"Kau manusia pertama yang berani membentakku."

Secara tiba-tiba, Lucifer mengangkat tubuh Nathan di pundaknya dan terbang menjauh dari kastil Asmodeus.

"Apa-- Lepaskan aku!" Nathan memberontak tentunya, dia mendorong pundak Lucifer agar melepaskannya.

Tapi sia-sia, kekuatan Iblis ini jauh di atasnya.

Lucifer tidak berkutik walaupun Nathan memukulinya ataupun memberontak, pegangannya tidak lepas dari tubuh Nathan sedikitpun.

Nathan benar-benar takut, bilang saja dia penakut, tapi coba jika kalian yang ada di posisinya sekarang? Di jamin sudah menangis.

Tidak mungkin Nathan menangis, mau di taruh dimana imagenya sebagai laki-laki manly?

Appartient à LuciferTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang