Selamat datang dan selamat membaca!
Tolong bayar dengan tekan bintang di pojok kiri bawah ya, terimakasih!ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
•••
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ"Wahh..." Nathan berbinar, di depannya terdapat ruangan nonton yang sangat nyaman.
Ada Meja dan Tv yang berdempetan dengan kasur yang dipenuhi bantal dan selimut yang nyaman, di sampingnya ada meja yang cukup untuk menampung beberapa camilan dan minuman. Ruangan itu menggunakan lampu tidur berwarna biru gelap membuat kesan ruangan yang sangat nyaman.
"Ini hebat! aku baru tahu ada ruangan senyaman di kastil seram ini." Nathan mengecilkan suaranya di kedua kata terakhirnya.
Lucifer menatap Nathan, dia tersindir.
"Kau mengejekku?"
"Tidak. Huwahh.." Nathan meloncat ke kasur itu.
Yah.. Padahal Lucifer baru saja membuat ruangan itu beberapa menit yang lalu saat Nathan mengatakan ingin menonton.
Lucifer duduk di pinggir kasur.
"Kau ingin menonton apa?" Lucifer bertanya tanpa menoleh.
"Hm?" Nathan berpikir sejenak, apakah film di dunianya ada di dunia ini?
"Jangan meremehkan, katakan saja." Celetuk Lucifer yang mendengar isi pikiran Nathan.
Nathan tersentak, ia lupa lagi.
"Baiklah, aku mau nonton Frozen." Nathan bersandar di beberapa bantal yang sudah di tumpuk-tumpuk dan mengambil snack.
"Mm..." Lucifer berpikir.
"Jangan bilang kau tidak tau?"
"Aku tau... Bisa berikan petunjuk?"
Nathan menahan tawanya.
"Itu, wanita berambut putih yang memiliki kekuatan es dan saudarinya berambut coklat. Mereka mempunyai teman seorang manusia salju. Kalau tidak salah, namanya opet." Jelas Nathan sambil mengunyah makanannya.
"Mhm.. Aku mengerti." Lucifer mengangguk-angguk.
Tak lama, muncul sebuah gambar di TV.
"Mereka memiliki beberapa serial, kau ingin menonton yang mana?"
"Yang terbaru, aku sudah menonton semua yang lama."
"Frozen 2?" Nathan mengangguk.
Film di mulai, Lucifer ikut bersandar di bantal di samping Nathan.
Nathan menatap Lucifer yang duduk di samping kirinya, sedangkan samping kanannya tembok. Nathan mengerutkan keningnya.
Lucifer menoleh, seakan bertanya.
"Anu.. bisakah kita tukar posisi?" Lucifer masih diam, dia mengangkat satu alisnya.
"Hahh.. kau menutupi camilan dariku. Tubuhmu besar, sih." Lagi-lagi Nathan mengecilkan suaranya di akhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Appartient à Lucifer
FantasiNathan Hendrickson, Laki-laki muda yang tidak pernah menyangka hanya karena menemani sepupu tercintanya di dunia bawah membuat Nathan berurusan dengan pangeran iblis tertua, Lucifer. Sial demi sialnya, Nathan yang cinta kebebasan harus terenggut ol...