06

267 19 21
                                    

"Mana?" tanya Vera kepada Pradhika. Pradhika yang tak mengerti kodenya Pradhika menaiki alisnya seolah olah bertanya kepadanya.

Vera menatap malas,"Duit. Lo kan udah bilang , lo akan bayar gue , so mana?"

Pradhika senyum smirk,"Lo kira dengan lo berstatus jadi pacar pura pura gue ... Semudah itu lo dapet duitnya?"

"Ya lah , emang gue harus apa lagi?"

"Nanti lo pulang bareng sama gue ,"

"Ngapain?"

"Ra , gue ada tugas buat lo. Nanti." ucap Pradhika membuat otak Vera memutar.

"Apaan emangnya?" umpat Vera dengan lirih. Meskipun lirih, Pradhika masih bisa mendengarnya.

Jauh sana, Arsen menatap dua insan yang tengah ngobrol, membuat Arsen terasa perasaan, dan entah kenapa hatinya sedikit sakit melihat Vera dekat dengan Pradhika—sahabatnya.

Apa mereka pacaran? Batin Arsen. Arsen berfikir begitu, entah kenapa ada rasa cemburu melihat Vera dekat dengan Pradhika.

Kavian yang melihat Arsen tengah menitip, Kavian menghampirinya dan menatap apa yang Arsen tatap, Kavian menepuk bahu kanan Arsen, membuat Arsen menoleh dan bertanya,"Ngapain lo?"

"Seharusnya gue yang nanya , Sen. Lo ngapain kesini dan ngapain ga sama Pradhika?" tanya Kavian sambil menaiki alisnya kearah Arsen, kemudian menatap Vera dan Pradhika yang masih berada disana.

Arsen tersenyum, entah senyum pura pura atau senyum tulus. Vera dan Pradhika menghampiri Arsen dan Kavian, tepat berada didepannya, Vera tersenyum kearah Arsen dan sebaliknya.

"Hai kak! Pagi." sapa Vera dengan terseyum manis dan ceria.

Arsen menganggukkan kepalanya dan tersenyum,"Pagi."

Pradhika mendengar basa basi Vera, menatap simis kepada Vera, Pradhika menarik tangan Vera, Vera tertarik hanya mengikutinya dan menyengir kearah Arsen maupun Kavian. Kedua sahabatnya menatap kedua insan tersebut, terasa aneh melihat sikap Pradhika terhadap Vera, sangat posesif.

"Kenapa dia?" tanya Kavian.

"Cemburu mungkin."

"Cemburunya aneh."

                                     ****

"Apa apaan nih? Kita cuma pura pura!" pekik Vera terasa risih. Kalo bukan demi uang, Ia tak mau seperti ini.

Didepan kelas Pradhika, jari telunjuk mengarah ke wajah Vera."Denger baik baik , Serlina Vera Cantika , ada peraturan dan gabisa melanggar peraturan. Jika langgar , kena denda."

"Denda apa?" tanya Vera dengan wajah kesalnya.

"Jadi pacar gue selamanya."

Mendengar hal itu, Vera menahan tawanya, tapi tak bisa. Ia tertawa bahak dan Pradhika menatap Vera yang terasa aneh baginya.

"Kenapa lo? Ga gila kan?" tanya Pradhika. Takutnya jika Vera tak baik baik saja, rencananya akan gagal. Ia tak mau!!

Vera memegang perutnya untuk menahan tawanya,"HAHAHAHA!! Lo yang aneh , lo kebet mau jadi pacar gue?"

"Gila." umpat Pradhika.

Kalo ga demi ga dijodohin , gue ga bakal mau kaya gini apa lagi jadi pacar pura pura cewe somplak , Batin Pradhika.

"Gausah ketawa. Peraturan pertama , gausah ganjen sama siapapun termasuk sahabat sahabat gue ," tegas Pradhika.

"Kenapa emangnya? Kak Arsen ganteng."

"KE-DUA! Jangan sesekali bilang ganteng terkecuali bilang gue ganteng." bantah Vera membuat Vera melongo.

Bola mata Vera memutar malas, Apaan coba , peraturan aneh. Masa ga boleh bilang ganteng terkecuali dia. Semuanya juga tau , siapa yang ganteng antara kak Arsen sama dia , pasti pada berpihak sama gue , Batin Vera.

"Ketiga. Selama kita pacaran eh maksudnya gue tuh pacar pura pura , jangan ada yang tau terkecuali kita berdua aja."

Deg ...

"Kenapa lo diem?" tanya Pradhika menaiki alisnya. Melihat Vera terdiam seperti panik, cemas.

"Lo ga bilang sama sahabat reog lo kan?" Vera terpaksa berbohong. Ia menggelengkan kepalanya pelan dengan wajah sedihnya.

"Bagus , yang keempat. Jangan bilang ke nyokap bokap gue kalo kita cuma pacar pura pura , bilang aja kaya kita pacaran selama setahun kedua tahun atau sepuluh tahun. Intinya jangan bilang yang sebenarnya!" tegas Pradhika.

Tolol! Baru kenal saja belum sampai sepuluh tahun😭

"Ini namanya P.P.P.C.P.P"

"Apa itu?" tanya Vera dengan wajah polosnya.

"Peraturan Pertama Pradhika Cuma Pura Pura."

                                     ****

"Ver , lo dari mana aja si? Kita cariin kok ," ketus Nabila kepada Vera yang melihat Vera menuju bangkunya.

Vera berjalan menuju tempat duduknya dan menghelakan nafasnya secara perlahan,"Habis ketemu sama Pradhika ,"

"Kak! Yang sopan." bukan Nabila maupun Dista yang menjawabnya, namun Pradhika. Pradhika berada didepan pintu kelas memandangi Vera yeng menatapnya malas.

"Suka suka gue dong! Ngapain lo kesini , tos?" tanya Vera.

Dista serta Nabila menatap Pradhika kemudian menatap Vera. Dista mengedipkan matanya berkali kali, kemudian memberanikan untuk bertanya kepada Vera."Tos?"

Bola mata Vera memutar dengan wajah malasnya, dirinya menganggukkan kepalanya."Iya , dia kan?"

"Ketos , Vera." ucap Nabila membenarkan.

"Sama aja. Ribet soalnya." balas Vera dengan murung. Jujur saja , malas untuk bicara dengan ketos yang belagu , nyebelin , tukang hukum seenaknya.

Pradhika tersenyum smirk dan berjalan menghampirinya, sesampainya Ia menatap Vera dengan berkata,"Jangan lupa nanti siang. Minim juga dandan yang normal normal. Lo bisa make up kan?"

"Gue ga suka pake make up!" bantah Vera. Bagi Vera, dandan itu bukan sebuah kecantikan untuk menarik kaum adam atau pun yang lain, Vera saja bersyukur dengan wajahnya yang sekarang, pulih, anti jerawat, dan bibir pink natural, ya cantik.

"Terserah lo aja deh , intinya juga jangan terlalu tebel tebel amat." ketus Pradhika.

"Emang mau kemana? Mau ngedate?" tanya Dista kepada Pradhika. Pradhika hanya menatap Dista, lalu pergi begitu saja tanpa menjawab satu patah kata pun kepada Dista.

Dista yang merasa tidak dihargai pun memutar bola matanya malas, wajahnya yang murung membuat Vera menghelakan nafasnya,"Udah gausah diladenin cowo kaya begitu. Udah tau cowo itu tuh nyeselin. Kek ditanya malahan ditinggalin songong banget."

"Tapi lo suka kan?" goda Nabila dengan tersenyum lalu menaiki alisnya menatap wajah Vera. Vera yang merasa ditatap pun Vera menatap balik, dengan sorotan mata yang naik turun.

                                      TCB
                            How your day?
   Hari ini moodku naik turun juga males si..
Jadi aku upnya sedikit, tapi insyallah besok ga.

Menurutmu, ini kan udah bab 6 lah kalian
Sudah dapat pelajaran tentang apa disini?
             Komen ya disamping!

    Spam komen biar aku semangat lagi.

VERA & KETOS GALAK { SEGERA TERBIT }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang