Tampak seorang gadis berambut pendek itu sedang duduk diam di depan pintu rumah seseorang, menunggu pintu itu akan terbuka nanti nya. Pagi itu cuaca sangat dingin ditambah lagi di luar sana gerimis.
Seorang lelaki perlahan membuka pintu rumah nya, terkejut mengetahui seorang gadis yg sangat menjengkelkan dalam hidup nya berada di depan rumah nya.
Wajah gadis itu terlihat sayu, rambut nya acak acakan dan sedikit apek karena terkena air hujan dan mata nya yg seperti mata panda hingga tak lama kemudian gadis itu menyapa nya.
"Selamat pagi, heeseung." Gadis itu tersenyum
Tak membalas sapaan pagi gadis itu lelaki ini malah bertanya dengan angkuh.
"Apa yang membawamu kemari di pagi hari ini?" Lelaki itu bertanya dengan angkuh tanpa menatap wajah lawan bicara nya yg masih saja duduk di lantai teras rumah nya
"A-aku hanya ingin heesung memaafkan ku!" Gadis itu berbicara lantang sembari beranjak untuk berdiri
Ahh.. Lelaki yang bernama heesung itu memutar bola mata nya malas dia tahu yang dimaksud perempuan ini adalah kejadian kemarin dimana perempuan itu menampar pipi nya di kelas setelah dia memarahi nya
"Masuklah"
Perempuan itu masuk begitu saja mengikuti heesung yg berjalan di depan nya, gadis itu langsung duduk di sebuah sofa panjang di depan tv. Heesung menatap heran teman masa kecil nya ini..
"Kau tidak tidur semalam?" Heeseung bertanya
"Ngga, dari kemarin aku ada di depan rumah mu
Aku ingin kau segera memaafkan ku" Perempuan itu menjawab, tetes air mata nya kini sudah merembes di pipi nyaTapi ini heesung, sebenarnya heesung tidak peduli dengan teman masa kecil nya ini. Malahan heesung sangat kesal melihat nya sudah cengeng, lemah pula.
Walaupun begitu perempuan ini adalah teman satu satu nya. Terkadang dia membencinya tapi terkadang dia membutuhkan perempuan itu.
"Pulanglah"
"Kenapa?"
"Dicariin orang tuamu"
Suasana menjadi hening tak ada suara lagi selain hujan yg semakin deras di luar, perempuan itu malah membaringkan dirinya di sofa tanpa mempedulikan ocehan ocehan heesung
"Kau dengar aku tidak?!" Heeseung menuju ke arah perempuan itu
"Mhm.. Ngga mau biarkan aku disini dulu" Gumam perempuan itu dengan menutup mata nya, dia ingin tidur sebentar pagi ini
"Terserah lakukan sesukamu" Heeseung yg sudah lelah untuk marah marah kepada gadis keras kepala ini mulai pergi dan menuju ke kamar nya sendiri
Padahal ini hari minggu, tetapi suasana rumah heeseung begitu suram apalagi di pagi hari sudah hujan deras pula ditambah dengan kedatangan perempuan itu, heeseung menyesal kenapa dia malah menyuruh perempuan itu masuk ke dalam rumah nya.
Tak lama kemudian heeseung keluar dari kamar nya, dia mencium aroma makanan. Makanan kesukaan nya, makanan yang selalu dibuatkan ibu nya dulu.
Dia melihat perempuan itu berada di dapur sedang ada di depan kompor menggoreng telur dadar kesukaan heesung.
"Heeseung! Kamu pasti belum sarapan kan?" Perempuan itu berlari ke arah heesung meninggalkan gorengan nya yg sudah selesai
Yah.. Maksud heeseung membutuhkan perempuan itu seperti ini, perempuan itu selalu akan menyiapkan sarapan nya, baju nya dan semua keperluan nya.
"Gaeul, sudah kubilang kau harus pulang kan??!" Heeseung menatap tajam perempuan yg bernama Gaeul itu
Tak mempedulilan perkataan heeseung, Gaeul malah meyeret tangan heeseung ke meja makan
"Jangan menyeretku!" Heeseung menepis kasar tangan Gaeul membuat sang empu memasang wajah sedih
"Yah kalau begitu selamat makan, aku sudah menyiapkan makan siang mu disana. Aku pulang dulu ya" Kata Gaeul tergesa gesa dan pamit pulang dari sana
Gaeul berlari dari rumah heeseung, rumah mereka sangat dekat jadi tidak apa jika Gaeul menerobos masuk hujan deras di luar.
Sekarang hanya tersisa heeseung yg ada di dalam rumah menatap telur yang dibuatkan gadis itu dan melahap nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry [Lee Heeseung X Kim Gaeul]
Teen FictionSetelah kematian ibu nya, Lee Heeseung menjadi lelaki yang tak punya hati ia selalu melampiaskan amarah nya kepada teman masa kecil nya, Kim Gaeul. Terkadang Heeseung membencinya dan terkadang juga membutuhkan nya. Hingga suatu hari terungkap hal te...