6.

223 19 1
                                    

Sudah seminggu heeseung tak masuk ke sekolah setelah kejadian itu dia merasa takut ketika mengingat betapa kejam nya perlakuan nya kepada kim gaeul, tak makan tak minum tak mandi dan tak membuka handphone selama seminggu. Sungguh heesung seperti tak punya kehidupan saat ini.

"Maaf"

Sekali lagi kata kata itu terdengar memenuhi kamar pengap ini, seminggu ini heeseung di selimuti rasa ketakutan entah tak tau mengapa. Dia masih syok dengan semua yang terjadi pada kim gaeul.

Dia beranikan diri untuk datang ke rumah sakit hari ini, bertemu kim gaeul setelah sekian lama.
Heeseung mulai mandi dan bersiap siap tak lupa dia mengunci pintu nya.

Sekarang heeseung berada di rumah sakit, takut karena bisa saja ketahuan teman sekolah nya, dia datang ke sini menggunakan masker dan hoodie tebal menutupi wajah nya. Sampai lah heesung berdiri di depan pintu kamar gaeul dia masih ragu untuk membuka nya tetapi dia tak mau lari lagi, dia ingin meminta maaf sekarang.

*kriett*

Suara pintu terbuka, terlihat seorang gadis sedang duduk di kasur nya dengan alat alat infus yang ada di semua tangan nya. Perempuan itu menatap luar jendela meng isyarat kan bahwa dia ingin sekali keluar dari rumah sakit ini, tak lama kemudian perempuan itu berbalik menatap pintu yang terbuka. Mata mereka bertemu, perempuan itu sedikit terkejut atas kehadiran heesung tetapi kemudian ia menunjukan senyum lebar nya membuat lelaki yang ada di depan pintu itu membeku tak tau harus apa.

"Sudah lama ya, heeseung" Gaeul membuka pembicaraan setelah ada keheningan diantara mereka

"Ya" Heeseung menjawab singkat sebelum akhirnya ia mengalihkan wajah nya

"Bagaimana kabar mu? Sekolah mu bagaimana??" senyum ceria nya masih sama seperti dulu, heeseung tak mau menghancurkan senyum itu jika dia menjawab kalau kabar nya tidak baik baik saja sekarang.

"Kabar ku.. baik baik saja, sekolah ku juga masih seperti biasa" Heeseung bohong, padahal dia juga sudah seminggu tidak masuk sekolah

"Kupikir kamu tak akan datang"

"Aku disuruh Sunghoon"

Sudah seminggu berlalu sejak Sunghoon meminta heeseung untuk menemui Gaeul. Ini kemauan heesung sendiri untuk datang ke sini.

"Benarkah?? Sunghoon sangat baik ya!" Gaeul tersenyum

"Dimana orang tua mu?" Tanya heeseung mendekat ke arah tempat Gaeul berada

"Orang tua ku? Mereka masih keluar sebentar.. Habis ini mereka kembali kok" Gaeul menjawab tanpa beban tanpa tau bahwa heeseung yang sudah mengetahui nya.

Dua orang yang sedang berbohong agar mereka terlihat baik baik saja, dua orang yang menutupi luka nya dengan alasan berbeda.

"Gaeul" Panggil heeseung lirih membuat Gaeul yang tadinya tersenyum riang menjadi menatap heran ke arah heesung

"... Kenapa kau tak memberitahu ku?" Heeseung bertanya menatap dalam wajah gadis yang sedang duduk di kasur nya itu

"Tentang apa?" Gaeul bingung

"Kau punya penyakit serius..?" Heesung bertanya lagi

Gaeul tak menjawab, dia mengalihkan wajah nya menatap pohon besar dari luar jendela dan tersenyum pahit.

"Kenapa kau tak memberitahu ku? Padahal selama ini kita sering bersama"

"Kalau pun kuberi tau, heeseung juga tak akan peduli, sering bersama pun kamu tak akan pernah menganggap ku" Jawaban Gaeul menusuk hati heesung, tetapi memang benar apa yang dikatakan Gaeul. Heeseung juga tau.

"Maaf, aku benar benar minta maaf" Heeseung menundukan kepala nya di depan Gaeul membuat sang gadis terkejut

"Sudahlah, aku juga sudah memaafkan mu" Gaeul tersenyum, hati gadis rapuh ini memang benar benar seperti malaikat

"Aku minta maaf juga telah merahasiakan ini darimu"

"Apa?"

"Aku punya penyakit serius sejak sd dan saat itu adalah dimana hidup ku mulai hancur. Orang tua ku mulai menganggap ku seperti aib keluarga dan di saat itu juga hidup ku juga mulai sepi.. Tiba tiba saja mendiang ibumu menyuruh ku untuk menjaga mu, tentu saja aku setuju. Jujur aku iri padamu, ibu mu sayang banget sama kamu" Suara nya bergemetar di akhir

"Sudah 2 hari mereka tak datang kesini, tapi tenang saja walau pun begitu mereka masih mau membayar perawatan ku disini kok, hehehe" Gaeul menyeka air mata nya dan kembali tersenyum. Heeseung hanya melihat nya dengan perasaan iba

"Tapi, ibu ku jahat. Dia lebih memilih meninggal kan ku" Heeseung meninggikan suara nya membuat si gadis sedikit terkejut

"Maaf" Gumam heeseung menyesal karena malah meninggikan suara nya

"Jadi.. Selama ini yang ditunjukan orang tua mu kepada ku hanya palsu? Di depan orang orang mereka terlihat sangat menyayangi mu"

"Mereka berbohong, maaf ya"

Heeseung menyesal, selama ini dia iri dengan kebahagiaan palsu keluarga Gaeul?? Dia menatap gaeul melas, gadis rapuh didepan nya ini sudah hebat bisa berjuang melewati kehidupan nya yang sulit ini.

"Maaf, aku benar benar minta maaf" Sekali lagi heesung mengucapkan kata kata itu tak sadar dia memeluk Gaeul dan dibalas juga dengan Gaeul.

"Hei, seperti nya hidup ku tak akan lama lagi disini. Apa yang akan heeseung lakukan?" Kata kata Gaeul membuat heesung melototkan mata nya terkejut segera ia melepaskan pelukan nya dari Gaeul

"... Kumohon jangan berkata seperti itu, aku masih belum menebus kesalahan ku" Heeseung memohon

"Hehehe, benar juga." Gaeul membalas nya dengan tersenyum kecut.

"Hei, heeseung aku takut. Apa kau akan meninggalkan ku? Apa kau masih membenci ku?" Tanya Gaeul tiba tiba tetes air mata nya kembali jatuh

Heeseung terdiam membeku dia juga tidak tau walaupun dia juga sudah meminta maaf kepada Gaeul, mungkin saja Gaeul masih belum sepenuhnya percaya, pasti nya masih ada keraguan di dalam hati nya.

".. Tidak akan, janji aku tak akan meninggalkan mu sendirian lagi" Heeseung memeluk kembali Gaeul kedalam dekapan nya

"Aku takut sendiri, aku tak mau sendirian di sini" Tangis Gaeul pecah dalam dekapan heeseung.

Sorry [Lee Heeseung X Kim Gaeul] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang