Besok pagi nya, mereka berjalan bersama untuk pergi ke sekolah dengan heeseung yg ada di depan dan gaeul mengikuti di belakang, heeseung tidak mau berjalan berdampingan dengan gaeul. Selama perjalanan mereka tak bicara hingga gaeul memutus keheningan mereka
"Heeseung, kamu belum sarapan kan?"
Tak ada jawaban dari lelaki di depan nya.
"Aku buatkan bekal untukmu! Kita makan bareng ya nanti!" Gaeul berkata dengan riang tetapi lelaki di depan nya tidak merespon nya sama sekali membuat gaeul akhirnya menyerah
Mereka sampai di kelas semua mata tertuju kepada mereka, semua orang di kelas setuju jika mereka seperti pasangan yang serasi tetapi terkadang mereka merasa kasihan kepada gaeul, gaeul sering di pukul, di tampar dan di bentak oleh heeseung.
Heeseung sering di bully dan tak punya teman karena kekerasan yg dilakukan pada perempuan walau gaeul juga yang sering menolong nya dari pembullyan itu
Heeseung berjalan menuju bangku nya di belakang dan dekat dengan jendela. Pas sekali untuk orang nolep seperti heesung.
berbeda dengan gaeul, gaeul adalah orang ramah, murah senyum, cantik dan pintar di berbagai bidang mata pelajaran makanya tidak heran dia populer di kelas ini.
Tetapi walaupun begitu terkadang gaeul merasa kesepian dia tak pernah mendapatkan teman yg tulus berteman dengan nya, gaeul tau mereka mau berteman dengan gaeul karena ingin memanfaatkan dia. Seperti pagi ini contoh nya
"Gaeul, pinjam PR matematika dong"
"Aku juga ya! Aku lupa"
Gaeul tau hari ini akan terjadi lagi karena Gaeul tidak enakan, dia akhirnya selalu memberikan jawaban nya kepada teman teman nya ini.
Istirahat datang, Gaeul membawa dua kotak bekal dan menuju bangku heeseung. Dia menaruh dua bento itu di meja heesung dan menarik kursi yg ada di dekat nya untuk duduk.
"Heeseung! Aku buatkan makanan kesukaanmu! Makan yang banyak ya!" Ajak Gaeul dengan nada riang seperti biasa
"Kenapa kau selalu saja kesini?" Heeseung bergumam menatap Gaeul yg sudah melahap makananya itu
"Karena heeseung kesepian? Aku ingin bersama dengan heeseung!" Balas Gaeul menghentikan aktifitas makan nya dan tersenyum di akhir kalimat
Heeseung geram setiap ditanya seperti itu jawaban yang dilontarkan gadis di depan nya itu tetap saja sama, "kesepian" Heeseung merasa Gaeul mengejek nya memang dia kesepian dia tak punya keluarga dan tak punya teman.
Dia kesal karena perempuan yg hidup nya serba ada itu melontarkan kata kesepian kepadanya. Tanpa sepatah kata pun heeseung meninggalkan Gaeul dia menggubrakan meja membuat Gaeul dan semua orang di kelas terkejut.
*
*
*Gaeul terus saja memanggil manggil nama heesung tetapi lelaki yang dipanggilnya itu tidak menyaut, mereka sedang ada di dalam perjalanan pulang dengan heeseung yang ada di depan dan Gaeul di belakang.
Seperti nya lelaki itu masih marah karena kejadian istirahat tadi, Gaeul trus saja mengikuti heeseung sembari masih memanggil manggil nama lelaki itu. Sampai akhirnya lelaki itu berhenti dan membuat Gaeul yg tadinya berlari kecil menabrak punggung besar heesung.
"Apa sih? Berisik banget jadi cewe" Ketus lelaki itu tanpa memandang lawan bicara nya itu
"Heesung, kamu marah? Aku punya salah? Minta maaf ya?" Gaeul menepuk pundak heeseung pelan
setelah ia dapati tangan seseorang mendarat di pundak nya heeseung menepis tangan halus itu dengan kasar membuat si empu meringis kesakitan.
"Sa-sakit" Rintihan pelan perempuan itu terdengar oleh heesung membuat si lelaki itu reflek menoleh
Terlihat gaeul sedang memegang tangan kanan yg tadi di tepis heeseung, ternyata di tangan itu sudah terdapat luka sebelum heesung menepis nya.
Heeseung menatap malas tangan perempuan itu sebelum akhirnya ia meninggalkan Gaeul di dekat jembatan sepi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry [Lee Heeseung X Kim Gaeul]
Teen FictionSetelah kematian ibu nya, Lee Heeseung menjadi lelaki yang tak punya hati ia selalu melampiaskan amarah nya kepada teman masa kecil nya, Kim Gaeul. Terkadang Heeseung membencinya dan terkadang juga membutuhkan nya. Hingga suatu hari terungkap hal te...