13. Home

873 68 3
                                    

Malam itu menjadi malam yang singkat bagi mereka. Maxim terus memeluk erat pinggang Gabby hingga matahari terbit dan Gabby masih senantiasa menggenggam tangan Maxim.

Gabby membuka matanya, ia memutar badan dan menyaksikan wajah Maxim yang masih terpejam. Di elusnya puncak kepala Maxim tersebut dengan lembut. Gabby sengaja tidak membangunkan Maxim, ia ingin menghabiskan paginya dengan menatap puas wajah Maxim dari dekat.

Tak lama kemudian Maxim mulai membuka matanya. Ia melihat Gabby dengan samar sedang mengelusnya. Ia tersenyum dan kesadarannya kembali “Morning Ri..” suara khas orang bangun tidur.

“Hmm… Did you sleep well?” Sahut Gabby pelan.

Maxim mengangguk dengan tersenyum memperlihatkan wajahnya yang mirip seperti bayi cheetah.

Keduanya saling tatap untuk waktu yang cukup lama, hingga muncul suara

krucuk krucuk...

"Hahaha laper?" Tanya Gabby yang terkekeh mendengar suara cacing di perut Maxim.

Maxim mengangguk dan memegang perutnya tersebut.

“Mau sarapan apa?”

“Apa aja..”

Okay ayo aku lihat dulu di kulkas ada apa aja.” Gabby melepaskan tangannya dari kepala Maxim dan bangkit dari tidurnya meninggalkan Maxim yang masih bermalas-malasan diatas kasur.

Maxim mencari letak ponselnya dimana. Ia mendapati banyak panggilan tak terjawab dan pesan masuk dari Yura.

Yura
Babe kamu dimana?
Kenapa gak diangkat sih
Katanya ada jadwal pagi? Barusan aku ketemu Juno dan Dohyun oppa katanya  kamu gak di dorm semalam

Maxim mengusap wajahnya kasar. Ia membalas pesan tersebut dengan sabar.

Maxim
Aku pulang ke rumah semalam
Jadwal hari ini diundur nanti siang
Aku barusan bangun
Maaf gak ngabarin kamu

Setelah itu Maxim bergegas turun dari ranjang untuk menyusul Gabby di dapur. Dilihatnya Gabby sedang sibuk memotong sayuran dan merebus daging.

"Jadi masak apa Ri?"

"Aku juga bingung mau masak apa. Seadanya aja ya Max." Balas Gabby memelas.

"Apa aja deh.."

"Kamu gak mau mandi dulu?" Tanya Gabby sambil mengaduk dagingnya.

"Nunggu kamu aja."

"Ngapain nunggu aku?"

"Biar bisa mandi bareng." Goda Maxim sambil menatap Gabby.

Gabby mendongakkan wajahnya menatap nyalang mata Maxim. "MAXIIIMMMM!!!"

Maxim berlari kekamar sambil tertawa puas menggoda Gabby yang wajahnya kini sudah memerah.

"Awas aja kamu ya, gue ladenin beneran mampus lo." Omel Gabby melihat Maxim melarikan diri.

Setelah menyelesaikan masakannya Gabby menata sarapan tersebut diatas meja makan. Ada daging asam manis dan tumis bayam. Serta ada susu pisang milik Maxim dan latte hangat miliknya.

Makanan pagi ini cukup berat, mereka perlu mengisi penuh perutnya sebelum memulai hari ini.

"Waahh enak bangett." Maxim datang sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"Dah siaapp. Kamu makan duluan aja gak apa."

"Terus kamu?" Tanya Maxim dengan bingung.

"Aku mau mandi dulu."

SECRET | Mark GiselleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang