Akhir-akhir ini, hariku menjadi lebih sibuk dari biasanya. Mengapa? Karena hari pernikahanku akan diadakan bulan depan. Aku mengambil sebuah kartu di meja kerjaku.
Selamat menempuh hidup baru,
Non Ratchanon & Rebecca Patricia ArmstrongAku tersenyum... Aku sangat mencintai Non, kami sudah berkencan selama 6 tahun. Dan 6 bulan yang lalu, dia melamar ku dan memintaku untuk menikah dengannya. Aku merasa seolah terbang ke langit. Aku sangat bahagia.
Kemudian aku menaruh kembali kartu itu kembali di meja kerjaku. Aku mengambil sebuah buku catatan dari tas ku dan memeriksa daftarnya.
-----------------
• Tanggal Pernikahan : ✓
• Gereja : ✓
• Gaun Pengantin : ✓
• Kartu Undangan : ✓
• Aula Pernikahan : ✓
• Katering : ✓
• MC : ✓
• Musik Pengiring : ✓
• Bunga : ..........-----------------
Aduh! Betapa bodohnya aku. Mengapa lupa memesan bunga? Aku melihat jam tangan, sudah pukul 8 malam. Apakah masih ada toko bunga yang masih buka?
Aku keluar menggunakan taksi, aku terlalu malas untuk menggunakan mobilku sekarang. Kemudian aku melihat sebuah toko, lampunya masih menyala, kemudian aku meminta supir berhenti dan membayar tagihannya dan memasuki toko itu.
Aku bertanya pada penjual bunga, dan malangnya aku. Ternyata toko itu akan tutup. Aku tidak melihat tanda tutup yang tergantung pada pintu masuk toko mereka.
Aku berjalan-jalan di sini selama beberapa menit, mencari toko bunga lainnya..
Ahh.... Mungkin aku terlalu bersemangat dengan pernikahan itu. Aku akan mencarinya lagi besok.
Aku menunggu taksi sekitar setengah jam, tetapi tidak ada taksi di sekitar. Kemudian aku berjalan sekitar beberapa meter berharap bisa menemukan taksi disana.
Tapi ketika aku sedang berjalan, tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. Aku mencari tempat untuk berteduh. Dan menemukannya, namun tidak ada tempat duduk. Jadi, aku hanya berdiri disana menunggu hujan berhenti.
Bagus!!! Ini sudah jam 11 malam dan hujan tidak kunjung berhenti!!!! Dan aku juga lupa membawa ponselku, bagaimana caranya aku pulang???
Tiba-tiba...... "Kkkyyyaaaa!!!!!" Petir!! Aku benci petir!! "KYAAAAA!!!" Suara petir itu terus berulang. Itu membuatku takut. Aku memejamkan mata. Aku menangis..... Sendiri.
Kemudian aku mendengar pintu belakangku terbuka. Aku merasa ada yang memegang tanganku. Dia menyeret ku masuk, lalu menutup pintu kembali.
Setelah aku benar-benar masuk. Aku membuka mataku perlahan. "Te-Terima kasih." Aku hanya bisa melihat bayangannya.
"Kenapa kamu terus-terusan berteriak di luar sana? Aku kira ada yang di culik atau semacamnya. Kau membangun aku."
"Ma-Maaf... Aku takut petir... Bi.. Bisakah aku menunggu disini sampai hujan berhenti?? Aku berjanji, aku akan segera pergi setelah hujan berhenti." Aku menunduk padanya
"Silahkan..." Dia tertawa. "Kamu takut petir, tetapi kamu tidak takut pada orang asing yang menarik mu masuk ke dalam rumahnya.
Dia benar... Kenapa aku malah memohon padanya?
Dia menyalakan lampu. Kemudian berbalik menatapku. "Baiklah kalau begitu... Aku akan menemanimu." Dia tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN
Fanfictionapakah hubungan yang berlangsung lama selalu berakhir bersama? bagaimana jika dalam hubungan yang hendak memasuki jenjang yang lebih serius malah bertemu dengan sosok baru. haruskah kita mempertahankan hubungan yang sudah berlangsung lama ini atau...