Pertemuan selesai karena sang sadboy alias Satria harus pulang lebih dulu. Disusul Jeremy dan Andre yang rupanya datang barengan pake satu mobil. Sisanya tinggal Agas dan Benji yang pulang paling terakhir karena harus beres-beres studio yang berantakan.
Tidak butuh waktu lama bagi kedua pria berbeda tinggi dan usia itu selesai dan akhirnya sampai di parkiran. Agas menghampiri scoopy ayahnya sambil bersiul riang. Siulannya terhenti ketika melihat motor hitam besar yang dipakai Benji melaju dan berhenti di dekatnya. Hatinya tertohok, insecure melihat tunggangan Benji yang begitu berbeda dari perkiraanya.
"Anj, ganteng bgt motornya"
"Bang lu boongin gua ya? Mana bisa orang miskin beli motor puluhan juta gitu" Agas cemberut. Bukan karena dibohongin, tapi karena iri setengah mampus wkwk..
Tersenyum di dalam helm nya Benji menghentikan motor besarnya disebelah motor sekuter Agas, membuat keduanya begitu kontras. Satunya seperti anak geng motor satunya lagi kaya anak sekolah mau berangkat les.
Sebenarnya harga motor Benji bukan puluhan juta, melainkan ratusan juta. Benji sengaja tidak meralat kata-kata Agas takut bocah itu tambah cemberut. (Gak tahu harga sebenarnya, mereknya aja ga tahu. Anggap aja ratusan juta yee😂)
"Minjem kok, ini punya sepupu.."
Agas mengangguk, dengan naif nya percaya. "Abang ga takut kalo lecet suruh ganti rugi?"
"Engga, kalaupun lecet yang punya gak bakal marah. Dia punya banyak di rumah.."
Agas tercengang, "Buset dah kaya tujuh turunan. Halal kan bang duitnya"
Benji tertawa lepas di depan Agas untuk pertama kalinya. Bocah yang sedang dalam masa bernjak dewasa ini benar-benar berada diluar prediksinya. Baru kali ini ia bertemu bocah yang tingkah dan polahnya selalu unik dan di luar nalar. Jika itu orang lain mereka pasti akan berlomba-lomba minta dikenalkan dengan sepupunya.
(Gua kasihan sama Benji. Dikira benji, Agas ga matre. Padahal di kepala Agas isinya om-om beranak satu cakep tajir melintir wkwk)
***
"Bang Ben rumah Agas itu yg warna putih, Bang Ben mending pulang aja langsung ga usah nganterin Agas sampe depan rumah."Seru Agas membuka kaca helm bogonya. Benji diatas motornya mengangguk datar lalu mengusap puncak helm Agas gemas. Iya gemas ngelihat pipi tembam agas nyembul gara-gara pake helm bogo.
"Ya udah, gue duluan ya.."
"Iya bang, eh salim dulu.."
Benji menaikan sebelah alisnya menatap tangan kanannya diambil Agas terus ditempelin ke pipi tembamnya. Sensasinya mirip-mirip sama mainan squishy keponakannya. Kenyal-kenyal lembut mirip jelly, kan jadi kecanduan pengen nyentuh lagi.
"Dadah abang.. hati-hati ya bang.."
Benji yang belum move on dari pipi tembam Agas menangguk linglung lalu menjalankan motornya pergi dengan perasaan tidak rela. Andaikan Agas adeknya, udah pasti bakal dia unyel-unyel setiap hari. Sayangnya bukan. Jadi apa yang harus dia lakukan biar dengan leluasa ngunyelin pipi Agas?
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Pesona Daddy Muda
RomanceKisah Agas bertemu Ares, seorang duda yang sudah memiliki putra berumur 4 tahun. Agas yang belum pernah berpacaran, merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama untuk pertama kalinya. Apakah cinta pertama Agas akan gagal sama seperti pepatah cinta p...