CHAPTER|06

19 4 0
                                    

assalamualaikum bestie✨🙌

Call me Rara🦠🦋

malam, how are you today?1/10?

{⭐ and 💬 kalian sangat berarti buat aku}

JANGAN LUPA REKOMENDASI-IN CERITA I'M NARA INI KE TEMEN²/BESTIE/SODARA KALIAN YA]

Gak semua ketawa itu bahagia,buktinya orang ceria yang ketawa cuma menyembunyikan luka-xyrariana






:Hppy reading:

Pagi cerah, matahari dari sebelah timur sudah menampakan sinar nya, burung burung berkicau dengan ria.

Devano remaja itu sedang berjalan di koridor sekolah menuju ruang ganti baju, untuk menganti baju seragam nya dengan kostum basketball.

Hari ini ia dan teman teman nya akan berlatih kemampuan nya, sudah beberapa hari dirinya tidak bermain basket, karna kompetisi band membuat diri nya harus lebih fokus berlatih band dan meninggalkan kebiasaan nya, bermain basket.

Membuka loker pribadinya, menyimpan tas ransel. Devano berjalan menuju lapangan dengan satu buah bola oranye di sebelah tangannya

Memantul kan bola itu ke lapangan, membuat anggota yang berada di sana menoleh ke belakang. Qeandra yang melihat bola itu memantul ke arah nya, dengan sigap langsung menangkap nya.

"Langsung latihan sekarang, Dev?"tanya Jupiter, Devano mengagguk sebagai jawaban.

"COME ON, COME ON"teriak Theo, membuat anggota disana yang berasal duduk langsung berdiri dan bersiap untuk memulai latihan.

Theo memulai permainannya, dengan sangat lihai Theo memantulkan bola oranye itu ke sana kemari, membuat tim lawan kewalahan.

Devano memberi kode kepada Theo dari pandangan mata. Theo melempar'kan bola itu ke Devano, dengan sigap Devano lansung menangkap nya dan melakukan jum shutt.

Dilempar nya bola itu ke dalam ring, membuat sang bola berputar di atas ring, dan...

"YESSSSS..."Theo berteriak.

Riuh tepuk tangan yang berasal dari murid murid mengguruh, pekikan bahkan jeritan heboh sudah jelas terdengar, tatkala Devano berhasil memasukkan bola kedalam ring.

Lagi dan lagi tim Devano mendapatkan poin, waktu untuk istirahat di mulai, kedua tim beranjak dari tengah lapangan menuju pinggir lapangan.

Begitupun dengan Devano, dirinya mengambil satu botol air mineral lalu meneguknya hingga setengah, lalu menyiram rambutnya dengan sisa air itu. Tangan kekar itu menyugar rambut yang basah itu ke belakang, membuat cewe cewe yang melihat memekik keras.

"Cowok gue ganteng banget"

"Calon suami gue, arghh"

"Plis Van lu bisa gak sehari gak ganteng"

"Devano cakep bismillah Theo"

"Devano ayok kita qobilltu"

"Gak bisa Devano, sabi Qeandra"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'M NARA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang