CHAPTER|05

17 4 0
                                    


Hallo👋

Call me Rara🦋🦠

Kalian tau cerita ini dari mana??

{⭐ and 💬 kalian sangat berarti buat aku}

Baca hari apa?

[JANGAN LUPA REKOMENDASI-IN CERITA I'M NARA INI KE TEMEN²/BESTIE/SODARA KALIAN YA]

Sebelum lanjut jangan lupa comen dan vote!!!

hppy reading

Denia melepas tangannya dari pipi Nara dengan keras, Bianca dan Viona menaburkan tepung terigu di kepala Nara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Denia melepas tangannya dari pipi Nara dengan keras, Bianca dan Viona menaburkan tepung terigu di kepala Nara.meninggalkan Nara seorang diri di belakang sekolah, ke tiganya pergi begitu saja.

Sedangkan seorang laki-laki remaja dari balik dinding itu melihat dari awal mula kejadian itu.

Laki laki remaja itu berjalan ke arah Nara, dirinya berjongkok menyamaratakan tubuhnya dengan tubuh Nara.

Di usapnya rambut yang penuh tepung itu dengan tangan kekarnya, membuat sang empu mendongakkan wajah nya.

"Lo..."ucap Nara membuat remaja laki laki itu langsung mendekapnya.

"Kenapa Lo gak lawan meraka Ben?, gue gak rela adik gue di gini-gini sama orang"kata Athar.

Ya itu Athar,alasan mengapa dirinya berada di sekolah, ya Athar sekolah. Namum dia berangkat lebih siag di karnakan ada hal yang harus ia lakukan terlebih dahulu.

"Baru awal Athar"ucap Nara"gak papa gue gak papa,kita liat nanti kedepannya."

Athar melepas dekapannya,mengusap wajah Nara.Keduanya berdiri, Athar membersihkan tepung tepung yang masih tersisa di rambut Nara.

Nara tersenyum kecil melihat perlakuan sang kakak.Begitu peduli nya Athar terhadapnya.

$$$

Banyaknya murid-murid yan menatap ke arah Nara dan Athar yang sedang berjalan beriringan, Nara sudah menolak untuk tidak di antar ke kelas oleh Athar. Namun Athar mengancam bahwa dirinya akan membongkar identitas dirinya sebagai cucu dari pemilik sekolah ini.

Dengan terpaksa Nara harus menuruti ke mau-an Athar, agar dirinya bisa menyelesaikan misinya sampai tuntas.

Selina yang melihat Nara yang berada di ambang kelas langsung lari ke arah nya,"NARA..."teriak Selina, membuat kedua kakak beradik itu spontan menoleh ke arah sumber suara itu.

"Lo dari mana si,gue nungguin di perpustakaan dari tadi gak nongol-nongol, gue kira tadi lu dah standbay duduk manis di sana,"cerocos Selina.

I'M NARA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang