07

90 6 3
                                    

"Jangan pernah menjadi obat
untuk orang yang jiwanya telah lama mati"

_____

El sibuk berkutat di depan layar laptopnya, mencoba mencari data seseorang yang kini menjadi targetnya. Bukan target orang yang akan ia bunuh, tapi seseorang yang belakangan hari ini mengusik rasa penasarannya.

Jari jemarinya sibuk mengetik huruf di papan keyboard laptopnya. Satu dua laman coba ia retas dan ya sebenarnya ia belum puas dengan apa yang ia dapat.

"Leon Alderaldo Barley anak tunggal dari CEO PT. BRLY COMPANY, Alcander Barley dan Viana Barley. Ibunya Viana Barley telah lama tewas saat tragedi kecelakaan maut yang menimpa Alcander dan istrinya itu. Alcander selamat namun naas Viana tewas dalam keadaan mengenaskan" El membaca artikel dari salah satu laman
"Jadi dia hidup sama bokapnya?"  El mengangguk.

Tak puas sampai di situ gadis berambut panjang itu pun coba mencari hal lainnya tentang Leon, namun sayang yang ia dapatkan hanya silsilah keluarganya dan riwayat tentang Leon yang merupakan leader Century.

Namun ada satu artikel yang berhasil ia dapat dan membuatnya cukup tercengang membacanya.

Dalam artikel itu di jelaskan bagaimana Leon dengan brutal membunuh banyak nyawa dalam sebuah pertempuran. Padahal di situ di jelaskan Leon hanya membawa sebuah belati.

"Gimana bisa dia membunuh orang semudah itu? Dengan hanya sebuah belati?" Tak masuk di akal El sebenarnya jika Leon yang hanya di kenal sebagai leader Century yang pandai bertarung bisa membunuh orang dengan senjata yang bisa di bilang tak terlalu berbahaya.

"Hanya orang profesional seharusnya yang bisa melakukan hal seperti itu. Membunuh? Dengan belati?"

"DORR!!"

El terkejut dan spontan menutup laptopnya begitu saja.

"Sialan bangsat! KENNY!!" El yang semula asik duduk di sofa apartemennya pun bangkit dan langsung menghantam Kenny sahabatnya yang datang mengagetkannya.

"Aduh aduh aduh El el ampun hahaha ampun haha" Kenny menyerah saat El menendang nendang tubuhnya.

"Lo sih! Dateng dateng bikin kaget tau ga"

"Ya lo emang lagi liat apa sampe ga sadar gue dateng? Nonton bokep ya lo?"

"Ya emang kenapa? Gue kan udah 17 tahun jadi bebas dong"

"Eh anjir serius? Lo nonton bokep?"

"Kepo! Mau apa lo kesini?" Tanya El to the point.

"Night ride yuk! Terus nanti pulangnya kita mampir ke club gimana?" Ajak Kenny antusias.

"Ga ah males" tolak El.

"Gue yang bayar deh gimana?" Kenny memberikan penawaran.

El menatap wajah sahabatnya detail "Habis menang balapan ya lo?"

"Hahaha tau aja lo! Iya dong, udah cepet siap siap kita otw"

"Ini masih sore kenny"

"Iya sih tapi kan lo mandinya lama"

"Enak aja, yauda tunggu gue mau mandi dulu"

***



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
404Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang