13

94 5 4
                                    

" Siapapun aku jamin tak kan dengan mudah masuk ke duniaku, tapi sekali seseorang itu masuk, percayalah aku tidak akan melepaskannya dengan mudah"

________

Perempuan berambut panjang sebahu itu terlihat asik melatih otot ototnya dengan memukul samsak yang ada di hadapannya. El, memutuskan untuk sedikit berlatih di malam hari ini.

Gadis itu hanya memakai crop top dan hotpants hitam dengan rambut yang di ikat. Oh tuhan tubuh El sangat proporsional dengan otot yang ada di perutnya.

Tadinya El tidak berniat untuk berlatih, tapi mengetahui Kenny tidak ada di kamar apartemennya jadi El merasa bosan. Ia tak tahu harus berbuat apa. Padahal El berniat mengajak Kenny untuk night ride tapi berhubung sahabatnya itu tidak ada alhasil El memilih untuk sebentar berlatih boxing. Ia harus tetap menjaga stamina tubuhnya. Ingat dia harus tetap fit untuk melakukan pekerjaannya, membunuh!


Hampir 30 menit berlatih El memutuskan untuk menyudahinya. Gadis itu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang basah akibat keringat. Dari dalam kamar mandi, El mendengar suara pintu apartemennya terbuka. Ah itu pasti Kenny. Siapa lagi kalo bukan Kenny? Toh hanya dia yang tau password pintu apartemennya.

"Ken gue di kamar mandi, bentar lagi gue keluar, tunggu!" Kata El sedikit berteriak. Gadis itu memutuskan untuk segera keluar menemui Kenny dengan hanya memakai handuk yang diikatkan di tubuhnya.

Namun saat El baru saja keluar kamar mandi, gadis itu cukup terkejut mendapati sosok yang kini duduk di atas ranjangnya, menatap ke arahnya dengan tatapan tajam. Dugaan El yang mengira bahwa sosok itu adalah Kenny ternyata salah! Karena pada kenyataannya sosok itu adalah Leon, teman sekelasnya!

"Mau apa lo kesini?!" Nada bicara El sedikit tinggi. Sementara Leon hanya terkekeh sambil tak lepas menatapnya.

"Gue baru tau, pembunuh sekelas X4 ternyata memakai handuk hello Kitty" ledek Leon. Ah sialan El lupa, kenapa ia kepergok Leon saat memakai handuk hello Kitty berwarna pink?! Rusak sudah citra El sebagai pembunuh bayaran di mata Leon.

Gadis itu dengan cepat berbalik dan beranjak menuju kamar mandi. Berniat untuk memakai pakaian yang lebih sopan. Tapi langkah El di tahan oleh perkataan Leon.

"Lo ga usah ganti handuk hello Kitty lo itu. Gue juga ga akan tergoda sama tubuh lo yang ga ada bentuknya!"

Deg!

Itu adalah penghinaan bagi El! Apa katanya?! Tubuhnya tidak berbentuk?! Laki laki sialan! Perlukah El bugil untuk membuktikan bahwa ucapannya itu salah?!

"Kalo niat lo ke sini cuma buat gue marah, lo ga akan berhasil. Sekarang lo pergi!" Usir El to the point.

Sebenarnya gadis itu tadi ingin bertanya lebih lanjut untuk apa dia kemari dan bagaimana laki laki itu bisa masuk. Tapi mendengar pertanyaan jahat Leon, El sudah malas duluan. Lagi pula kenapa El bisa lupa, Leon kan sama seperti dirinya. Meretas kode password pintu apartemennya El yakin itu bukan hal sulit baginya.

"PERGI DASAR SIALAN!"

Leon langsung bangun dari duduknya saat El berteriak mengusirnya. Dengan hanya beberapa langkah laki laki itu sudah berada di posisi tepat di hadapan El.

"Lo ngatur gue? Sungguh?" Leon meraih lengan El, dan mencengkeramnya dengan kuat hingga gadis itu sedikit meringis kesakitan.

"Mau apa lo kesini hah? Mau bunuh gue karena gue tau identitas lo? Ya kan?!" El bicara seolah tak takut padahal Leon memasang tampang menyeramkan.

404Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang