Ambisi Telah Pudar
🌷🌷🌷Tali tak bisa menyimpul sendiri, juga tak bisa putus sendiri.
Tapi kau membuat seolah-olah terjadi begitu saja.
Yang paling kubenci adalah mawar yang sengaja menjebakku dengan durinya, seindah itu tapi menyakitkan.
Jenis luka apa yang kau datangkan? Hingga aku menciptakan sebuah karya dalam sehari penuh tentang hadiah yang kau beri.
Ambisi itu memudar.
Kau tahu? Aku sudah lelah berambisi tapi tak mau menyerah, kau membuatnya berubah.
Aku menyukai diriku sendiri karena aku beruntung menciptakan karya, sialnya karya itu tercipta karenamu.Si Penulis
🌷🌷🌷Penulis yang terlahir dari kehidupannya. Ia tak akan mudah menjadikan manusia sebagai prioritasnya. Jika itu terjadi, orang itu akan membekas dalam karyanya.
Harapan
🌷🌷🌷Rasa harap para manusia itu seperti api di musim panas. Ia terus membesar lalu merugikan. Waktunya kupadamkan apimu. Aku tak sanggup bila harus memadamkannya dimusim panas.
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA KAYU BAKAR KEMARIN
PoesiaKata demi kata terangkai dalam lembaran putih. Yang sengaja ku nodai dengan tinta hitam agar membekas. Manusia tak luput dari lupa. Dan apabila aku lupa, kertas putih itu menjadi saksi bisu. Kala di mana rangkaian itu mengandung berjuta makna.