SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SUKA, AAMIIN!
TETAP KAWAL CERITA INI SAMPAI AKHIR❤️❤️
PLEASE DON'T SILENT READERS YA PREEN. KARENA VOTE DAN COMMENT KALIAN TUH JADI PENYEMANGAT BUAT AKU NULIS. AYO RAMAIKAN SETIAP PARTNYA DENGAN COMMENT KALIAN❤️
••••
"Akhirnya selesai juga!" Kim merenggangkan tangannya ke depan. Wajah gadis itu terlihat berseri-seri karena ulangan Fisika yang mereka jalani dua jam pelajaran ini berakhir dengan suara bel istirahat yang berbunyi nyaring.
"Semuanya, kumpulkan kertas jawaban kalian!" ujar Bu Sum yang mengajar pelajaran Fisika di kelas itu.
Seluruh murid 12 IPA 2 beranjak dari bangku masing-masing, meletakkan kertas jawaban mereka di atas meja guru.
"Zhia!" panggil Bu Sum membuat Zhia yang hendak duduk kembali dibangkunya jadi mengurungkan niat dan menoleh.
"Iya, Bu?" tanya Zhia.
Bu Sum terlihat tersenyum dengan tangan memegang kertas jawaban Zhia. "Kerja bagus," ujarnya menggoyangkan kertas jawaban murid kebanggaannya itu.
"Terima kasih, Bu."
Seruan beberapa murid mulai terdengar yang mengatakan kalau Zhia pasti lagi-lagi mendapatkan nilai tertinggi di ulangan kali ini. Yah, sudah tidak asing lagi jika Zhia mendapatkan nilai tertinggi saat ulangan ataupun ujian. Karena dia adalah sang golden students SMA VICTORY yang sangat membanggakan baik di bidang akademik maupun non-akademik.
Berbeda dengan mereka yang masih membangga-banggakan Zhia, di bangku nomor dua dari belakang itu Sekala melirik Zhia dengan tatapan tidak suka. Sepertinya kali ini dia akan kalah lagi dari Zhia.
"Kayaknya Zhia bakal dapat nilai tertinggi lagi deh," ujar Ranu—teman sebangku Sekala sekaligus sahabatnya sejak SMP.
"Kalah lagi lo, Kal," ejek Ranu menepuk pundak Sekala sembari tertawa. Dia sangat senang melihat raut wajah Sekala yang selalu menunjukkan permusuhan pada Zhia.
"Berisik lo." Sekala menepis tangan Ranu kesal. Bukannya meredakan emosi, sahabatnya ini malah meledeknya.
"Baiklah, kalian boleh istirahat." Bu Sum pun keluar dari kelas di susul murid-murid kelas itu yang bisa bernapas lega setelah berkutik dengan rumus yang membuat pusing kepala. Bukan cuma Matematika musuh mereka, tapi semua yang berkaitan dengan rumus dan hitung-hitungan adalah musuh mereka dalam pelajaran.
"Kantin kuy," ujar Floren berdiri.
"Yuk, laper nih," ujar Kim mengelus perutnya bersemangat.
Zhia, Xena, Kim, dan Floren berjalan keluar dari kelas. Namun seseorang dari belakang menabrak bahu Zhia keras. Langkah Zhia otomatis terhenti dan menatap punggung Sekala—pelaku yang barusan menabraknya.
"Woy! Maksud lo apa?!" Zhia mengejar langkah Sekala dan menarik bahu cowok itu hingga kini menghadapnya.
"Apaan sih?" Sekala dengan kasar menepis tangan Zhia.
"Gue cuma nanya, maksud lo apa tadi nabrak gue? Lo nggak lihat nih lorong luas?"
"Oh? Gue nabrak lo? Sorry," ketus Sekala tanpa merasa bersalah membuat emosi Zhia langsung membumbung ke kepala.
"Lo tuh bener-bener menyebalkan, ya, Kal. Apalagi salah gue ke lo?" Zhia bersedekap. Entah apa lagi yang dia perbuat sampai membuat Sekala kesal seperti ini padanya. Padahal Zhia tidak pernah mengganggu Sekala tapi cowok itu selalu saja melemparkan permusuhan padanya. Seolah Zhia adalah penghalangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEENZHIARA SKY LAWRENCE
Teen FictionJANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA!! [ The Series of Sky Lawrence Stories #5 ] •••• Queenzhiara Sky Lawrence, satu nama yang begitu populer. Ketua dari perkumpulan cewek-cewek hits seantero SMA VICTORY yaitu The Queen's. Zhia adalah wujud paling nyata...