SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SUKA, AAMIIN!
TANDAI TYPO GUYSS⚠️
••••
Rinai yang semula turun perlahan mulai berubah menjadi tetesan hujan yang lama kelamaan turun dengan lebat. Reagan memutuskan untuk membelokkan motornya ke sebuah ruko yang tutup untuk berteduh sejenak. Karena kalau di tempuh pun yang ada dia akan kehujanan sampai pulang. Reagan sedang malas berhujan-hujan. Yang ada nanti saat dia sampai di rumah pasti akan langsung di omeli oleh ibunya.
Dengan keadaan yang setengah basah, Reagan berdiri di samping motornya. Membuka helm dan mengacak rambutnya. Pandangannya tertuju ke langit yang kelam. Di lihat dari lebatnya hujan, sepertinya akan membutuhkan waktu lumayan lama untuk berhenti.
Reagan menghela napas. Tiba-tiba termenung memperhatikan setiap tetesan hujan yang turun. Mengingatkannya pada salah satu moment favoritnya bersama seseorang. Ketika mereka berhujan-hujanan dengan tawa yang begitu bahagia.
"Sekarang hanya tinggal kenangan," lirih Reagan pelan, sangat pelan dan terpendam oleh suara kerasnya hujan yang turun.
"Nggak capek berdiri terus?"
Tubuh Reagan tersentak ketika mendengar suara seseorang dari arah belakangnya. Suara yang familiar dan... sangat dia rindukan.
Reagan sontak membalikkan badan. Kedua netranya langsung tertuju pada sosok Xena yang duduk di kursi kayu depan ruko, memandangnya dengan tatapan tenang namun meneduhkan.
Deg!
Deg!Reagan terdiam memandang lurus pada Xena. Jantungnya kembali berdebar hanya dengan melihat gadis itu dengan jelas di kedua matanya. Irama jantung ini, dan betapa kerasnya debarannya saat ini, adalah sesuatu yang sudah lama Reagan rindukan pada sosok gadis cantik dan manis yang saat ini masih memandanganya dari tempatnya duduk.
"H-hai...." Reagan berusaha untuk tenang dan bersikap santai, namun dia malah terdengar kaku membuat Xena sempat mengerutkan kening tipis melihat sosok Reagan yang terlihat tidak asing saat ini. Sikapnya yang kikuk itu mengingatkan Xena ketika lelaki itu baru mulai mendekatinya.
"Duduk, Gan. Capek kalau berdiri terus. Hujannya juga kayaknya masih lama berhentinya," kata Xena menepuk bagian kosong disampingnya.
Reagan menurut. Dia melangkah mendekat dan mendudukkan dirinya di samping Xena. Suasana kembali hening dan terasa awkward. Di antara keduanya tidak ada yang memulai percakapan lebih dulu. Sibuk dengan pikiran masing-masing.
Diam-diam Reagan melirik Xena yang masih menatap lurus ke arah jalanan di depan mereka. Gadis itu masih belum sadar kalau sedang diperhatikan. Dari samping, Reagan menatap lekat setiap inci wajah Xena. Pupil mata cokelat cerah dengan bulu mata lentik, hidung mancung, garis rahang yang tirus, bibir pink alami. Dan yang paling mencuri perhatiannya adalah tahi lalat kecil yang ada di bagian bawah ujung mata kirinya. Tahi lalat yang ada seolah menjadikan kecantikan Xena semakin sempurna.
Rasanya... Reagan ingin menyentuhnya lagi. Namun, Reagan kembali sadar bahwa kini dirinya bukanlah siapa-siapa lagi. Cerita tentang dirinya dan Xena sudah lama usai, meskipun jujur Reagan masih belum menerima sepenuhnya perpisahan itu.
"Kenapa jam segini belum pulang?" tanya Reagan penasaran. Kali ini dia sudah lebih bisa mengontrol dirinya dan tidak gugup lagi seperti sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEENZHIARA SKY LAWRENCE
Roman pour AdolescentsJANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA!! [ The Series of Sky Lawrence Stories #5 ] •••• Queenzhiara Sky Lawrence, satu nama yang begitu populer. Ketua dari perkumpulan cewek-cewek hits seantero SMA VICTORY yaitu The Queen's. Zhia adalah wujud paling nyata...