HS-12

1.6K 207 54
                                    

"Hei, anak haram berhenti!"

Jisung menghentikan langkahnya saat mendengar julukan yang sudah lama tidak ia dengar. Julukan yang di dapatkan nya saat pertama kali ia menginjak sekolah ini. Beberapa orang murid laki-laki itu menghampirinya dan menatap remeh ke arahnya.

"Masih ingat dengan nama panggilan itu? Sudah lama kau tidak mendengarkan nya 'kan?" seorang murid laki-laki dengan name tag -Jeongheon- itu bertanya dengan nada mengejek.

Jisung diam, tidak ingin menjawab pertanyaan bodoh itu. Ia tahu kenapa tiba-tiba ia mendapat perlakuan mendadak seperti ini. Ini adalah peringatan awal dari Yeonjun untuk memberitahu nya bahwa dirinya bukan apa-apa tanpa Yeonjun.

"Bagaimana jika semua orang di sekolah ini tahu kalau kau adalah anak haram sekaligus budak sex seorang kakek tua? Pasti ini akan sangat memalukan untuk mu 'kan Jisung?" Jeongheon tersenyum mengejek.

"Tentu saja tidak memalukan, Jeongheon. Memangnya anak haram seperti dia bagaimana bisa menjalani hidup kalau tidak dengan menjual dirinya ya 'kan Jisung?" seorang murid laki-laki lain dengan name tag -Hyunjae- ikut bersuara yang kemudian membuat teman-teman nya yang lain tertawa.

Jisung masih diam dan menunduk. Namun tidak lama kemudian ia mengangkat wajahnya, menunjukkan senyum seolah-olah ia tidak merasakan sakit atas penghinaan terhadap nya.

"Ada apa Jeongheon? Apa kau di perintah seseorang untuk mengancam ku secara tidak langsung? Kau dan teman-teman mu ini sama saja sama-sama pengabdi jalang, memangnya kau bisa bertahan jika tidak mencicipi lubang hangat perempuan ataupun uke untuk memuaskan penis kecil mu itu?"

"Park Jisung! Sialan kau!"

"Berani kau menyakiti nya, ku seret kau ke neraka sekarang!"

Jeongheon menatap tajam Jaemin yang tiba-tiba datang dan menahan tangan nya yang sudah siap melayangkan tamparan keras untuk Jisung.

"Lepaskan aku atau kau akan menerima akibatnya!" ancam Jeongheon pada Jaemin.

"Coba saja lepaskan sendiri" Jaemin berucap datar.

Detik kemudian Jeongheon tiba-tiba menjerit membuat teman-teman nya yang bersama nya ditempat itu panik. Mereka ingin membantu Jeongheon namun saat melihat tatapan tajam Jaemin membuat mereka hanya bisa diam terpaku melihat Jeongheon kesakitan.

"Akhh sakit! Apa yang kau lakukan pada tangan ku?! Rasanya seperti terbakar akhh!"

"Memalukan!" Jaemin melepaskan pegangannya dari tangan Jeongheon. Ia tersenyum tipis saat melihat wajah merah Jeongheon yang di penuhi keringat sembari mengusap-usap pergelangan tangannya yang di pegang Jaemin tadi terluka seperti terbakar.

"Awas kau!" Jeongheon berucap pelan sembari melayangkan tatapan tajamnya pada Jisung yang hanya diam. Jeongheon dan teman-temannya pun melangkah pergi dari situ meninggalkan Jaemin dan Jisung berdua.

"Seharusnya kau tidak usah membantu, mereka akan melukaimu" ucap Jisung datar dan ingin melangkah pergi namun kemudian ditahan oleh Jaemin.

"Ayo bolos saja ke rooftop" ajak Jaemin.

"Aku..." Jisung menggantungkan kalimatnya saat tiba-tiba kepalanya terasa sangat sakit seperti mau pecah. Bersamaan dengan itu Jisung merasakan ada cairan hangat yang mengalir keluar dari lubang hidung nya.

"Kau mimisan!"

Deg!!

*****

"Terimakasih sudah membantu ku" Jisung tersenyum tipis.

Jaemin mengangguk lalu kemudian mengacak-acak rambut Jisung dengan lembut. Keduanya tengah berada di rooftop sekarang. Setelah kejadian tadi dan saat melihat Jisung mimisan, Jaemin pun membawa Jisung ke rooftop.

Hell School 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang