HS-04

2.5K 263 20
                                    

"BRENGSEK!"

Yeonjun melempar semua barang yang berada di dekat nya. Hangyul dan Hyunjin yang berusaha menenangkannya, ia hiraukan. Amarah nya memuncak karena persoalan di kelas tadi. Yeonjun tidak pernah menemukan orang seberani Jaemin yang dengan arogannya berani menantang dirinya. Yeonjun adalah penguasa di sekolah ini dan semua tunduk padanya tetapi Jaemin, anak itu tidak pernah tunduk pada Yeonjun walaupun Yeonjun telah memberinya pelajaran.

"Jaemin! Jaemin! Jaemin! Aku sangat ingin membunuh anak itu! Dia pikir dia siapa berani sekali ingin mendekati kekasih ku!" Yeonjun melonggarkan dasinya yang terasa menyesak, ia menyandarkan punggungnya di tembok dan kedua tangannya ia masukkan ke saku celananya. Netranya menatap tajam lantai berdebu di bawahnya.

"Tenangkan dirimu, Yeonjun. Kau tidak boleh terbawa emosi" Hangyul mencoba menenangkan Yeonjun.

"Mudah bagimu untuk mengatakan, bagaimana kau bisa tenang jika kekasih yang kau cintai berhubungan badan dengan orang yang ingin kau tindas? Aku bahkan tidak pernah bisa menyentuh nya dan sekarang dia harus melakukan nya dengan orang lain! Fuck!" geram Yeonjun.

"Ini sebuah kebetulan Yeonjun. Kau tahu sendiri Jisung tidak pernah mau ikut pelajaran ini dan dia sering membolos. Dan jujur saja aku cukup terkejut melihatnya hadir di kelas tadi"

"Itulah kenapa aku langsung mengajukan diri untuk berpasangan dengan Jisung tetapi dengan bodohnya si Jaemin itu malah menghancurkan segalanya dan pak guru sialan itu malah menyetujui nya! Arghhh!!" Yeonjun mengacak rambutnya frustasi.

Hangyul dan Hyunjin saling melempar pandang. Memilih untuk tidak membahas lagi karena takut itu akan memperburuk suasana hati Yeonjun. Mengingat betapa marahnya Yeonjun tadi sangat lah mengerikan. Tanpa berbicara ataupun meminta izin Yeonjun langsung melangkah  keluar kelas setelah pak guru Harry menyetujui ucapan Jaemin.

Setelah bel istirahat berbunyi tadi barulah Hangyul dan Hyunjin menyusul Yeonjun yang tengah menyendiri di rooftop sedang Jay akan menyusul kemudian setelah dirinya mengisi perutnya di kantin sekolah.

"Jangan patah semangat, Yeonjun. Kita masih punya banyak waktu untuk menggagalkan tugas praktek Jaemin dan Jisung. Kita akan memberinya pelajaran saat perkemahan besok"

"Yaps Hyunjin benar, hampir saja aku melupakan tentang perkemahan besok. Yeonjun, kau punya peluang besar besok bung" dukung Hangyul.

Yeonjun mengangguk-angguk setuju mendengar ucapan kedua temannya itu. Amarahnya sedikit mereda saat menemukan kesempatan untuk memberi pelajaran pada Jaemin nantinya.

"Ya, kita akan memberi pelajaran pada bedebah itu besok. Dia harus tahu batasannya" ucap Yeonjun sedikit lebih tenang yang membuat Hangyul dan Hyunjin saling melempar senyum misterius.










Felix memperhatikan Jisung yang tengah membalikkan halaman buku novel nya dengan cepat. Netranya memperhatikan lembaran demi lembaran novelnya tetapi pikiran nya menerawang entah kemana. Tanpa perlu bertanya Felix bisa menebak Jisung tengah memikirkan keputusan sepihak Jaemin di kelas tadi.

"Jadi, Jaemin itu berbeda?" Felix menyenggol lengan Jisung, membuat Jisung yang tengah melamun itu terperanjat.

Jisung memutar bola matanya malas saat melihat Felix menaikturunkan alisnya seolah mengejeknya yang selama ini selalu memuji Jaemin. Menutup buku novel nya dan kemudian meletakkan novel itu di atas meja perpustakaan didepannya.

"Berhenti menggoda ku, Felix. Aku juga terkejut dengan hal ini. Padahal kemarin malam dia sangat menunjukkan kebenciannya padaku tetapi kenapa sekarang......" Jisung mengantungkan kalimatnya sembari memikirkan jawaban yang tepat, membuat Felix tersenyum kecil saat melihat ekspresi kebingungan Jisung.

Hell School 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang