Don't..

774 96 2
                                    

Kali ini aku mencoba mencegah jiho agar ia tak terkena masalah namun jiho tak menghawatirkan itu.

"Jiho aku mohon jangan ya? Aku takut dirimu dalam masalah, ToTo itu akan ada masalah percayalah padaku.." (name)

"Jangan khawatir (name) kamu percaya kepadaku kan? Jadi jangan khawatir. Toh kamu pernah bilang kalau aku kesusahan tinggal bilang padamu.. aku akan bilang jika aku kesusahan " ucap jiho tersenyum padaku. Tetap saja kan aku khawatir pada jiho pendek itu!!!

"Ahh... Yasudah tapi kau harus berbicara padaku atas masalah yang menimpamu, oke?" Balasku dan jiho mengangguk-anggukkan kepalanya

Aku ikut ke pertemuan jiho,Joon hui dengan direkturnya. 'ahh aku takut jika Gimyung itu di pukul habis habisan oleh Gun jika terbongkar,, tetap saja aku harus membantunya' batinku

Aku menatap sinis ke arah Gimyung, orang yang ku tatap tentu kaget karena target yang ia bidik sekarang adalah temanku.

"Jiho sudah makan belum? Sekarang kita mempunyai uang, makan enak,yuk!" Gimyung

"Jangan makan gimana kalau kita minum?" Jiho

Tentu aku mencubit lengan jiho dan dia meringis kesakitan. "Kamu ingin minum atau ingin aku pukuli jiho?" Ucapku sambil senyum dan hawa hitam berada di sekitar tubuhku.

"Eee-ee itu a-aku ha-h-hanya bercanda (name) tolong jangan marah" balas jiho meringis kesakitan karena aku cubit.

Kami berada di cafe tempat bumjae kerja. Tentu bumjae mengintrogasi si Joon hui namun Gimyung menyela dan menyuruhnya untuk menyingkir.

Tentu aku tetap menemani jiho mau bagaimanapun meski kebodohannya membuatku kesal dia tetap saja orang yang merasa kesepian dan butuh seseorang untuk menemaninya.

Hari di mana jiho di kelas ia terlihat sangat syok dan seperti tak bernyawa,aku tentu mendekati jiho dan memberinya saputanganku.

"Jiho... Ahh kamu ini memang ya.. sini ikut aku" ucapku dan memegang tangannya menuju keluar kelas.

Tentu saja jiho tak mau bicara, namun aku inisiatif sediki dan memeluknya lalu menyuruh nya untuk berbicara pelan pelan padaku.

"Aku.. kalah uangku habis (name)...." Jiho

"Aku tak bisa memberikan solusi, aku sudah bilang bahwa ToTo itu akan membuatmu sengsara jiho.. namun itu pilihanmu aku hanya bisa seperti ini aku akan tetap mendukung dan membantumu jiho."  Ucapku dan tentu saja jiho menangis akan kebingungannya dan senang bahwa aku tetap menemaninya dan mendukungnya.

Aku di telpon malam malam oleh Seok kecil dan di suruh ke toserba.

Aku datang telat karena harus mencari payung.

Tentu aku di perhatikan oleh Koji dengan tatapan seperti anjing, aku hanya menatapnya kembali dan tersenyum.

' dia bau uang.. tidak! Dia bau berlian!!"

"Tapi kenapa seorang lagi belum datang.. gak balas pesan juga, gk biasanya dia gini.. Vasco" Hyungseok

Aku yang kaget dengan itu langsung pergi dan pamit harus membantu Vasco.

"Hei aku harus membantu Vasco kalian tolong urus masalah jiho dan kau ubi ungu manis tolong bantu ya akan aku bayar 5x lipat!" Aku pergi dengan cepat tak membawa payungku dan menuju tempat Vasco,bumjae,Gimyung dan jonggun.

"Yah berlian besar itu pergi.. tunggu. 5x lipat!!" Koji berteriak dan bersemangat membereskan urusan jiho.



Aku melihat Vasco yang terbaring dengan darah sedikit menghilang karena hujan.

Obsession with you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang