Menjagamu Adalah Tugasku Juga.

797 99 13
                                    

Ya hari ini adalah hari camp pelatihan karena itu (name) selalu menempel kepada minjin mau bagaimanapun.

"Hei Yui,boleh aku duduk bersama minjin?" Ucapku namun Yui tak mau,jadi mau tak mau aku duduk sendiri namun aku mengajak Jay yang duduk bersama pak guru.

"Jay, sini sama aku duduk"

"...."

"Sudah ayo bersamaku lagian kosong nih sini sini" girangku

Jay duduk bersama ku dan dia hanya menatap ku dengan teliti karena aku yang banyak bicara.

"Jay kamu tau gak? Aku suka kamu loh wahaha tapi kamu kaya suka Seok"

Kagetnya jay mendengar kata 'suka' dari mulut (name) ia lalu menggeleng sangat cepat.

"Haha aku kira kamu suka nyatanya engak toh yaudah deh" ucapku dan lanjut berbicara sampai aku ketiduran di bahu Jay.

Jay hanya bisa diam agar (name) tak terbangun,ia nyaman juga dengan bau parfum yang name kenakan.

'........' batin jay sambil tersenyum hangat

                                (⁠っ⁠.⁠❛⁠ ⁠ᴗ⁠ ⁠❛⁠.⁠)⁠っ

Sesampainya di tempat kamp (name) membawa barang-barang nya dan menempel kepada minjin.

"Ah (name) aku ingin bertanya.. mengapa kamu membawa payung? Kita kan tidak mungkin hujan hujan an" minjin

"Hehe buat aksesoris aja,dan minjin jangan jauh jauh ya? Aku agak gak mau kehilangan bidadariku yang cantik ini" ucapku

Minjin haha tertawa dengan sikapku yang bagaikan anjing penjaga yang manis.

Kami berbaris dan instruktur mengecek bawaan yang kami bawa,tentu saja si cabul itu menatap minjin dan aku dengan tatapan melecehkan.

Instruktur Zeus di kerumuni murid-murid wanita,aku hanya bisa menjaga minjin agar ia tak di apa apakan oleh si cabul sialan itu.

Acara yang di lakukan pertama adalah game,lalu pertunjukan bakat antar jurusan.

Malam pun tiba aku keluar dari ruangan ku untuk menemui minjin saat ingin pergi aku bertemu dengan zin dan Seok.

"Hai zin hai Seok"sapaku sambil tersenyum

"Ah halo kau ingin ke mana (name)?" Ucap zin

"Aku mau ketemu bidadari cantikku minjin" ucapku dengan nada jengkel

Zin yang mendengar itu hanya bisa menahan kesal nya terhadapku.

Kami berada di ruangan minjin,Haneul dan Yui, memainkan game namun aku hanya berbaring di kasur tidak ikut bermain karena harus tetap sadar.

Di hari kedua

Aku dan minjin satu perahu tentu saja bersama yang lain dan instruktur Zeus.

Aku hanya bisa menempel di sisi minjin,si instruktur Zeus menciptakan air ke baju minjin aku yang kesal dengan itu hanya bisa memberikan jaketku untuk minjin agar menutupi bagian yang basah,tentu saja aku mengeluarkan aura tak enak karena ingin segera membunuh si cabul itu.

Malam harinya kita mendengar cerita tentang keluarga yang membuat seluruh siswa/i aku yang mendengar itu hanya bisa diam,toh perlakuan keluargaku dulu aja gk bisa di maafin.

Malam hari berlalu dengan cepat aku tak sadar bahwa minjin bersama si Zeus membantu membereskan barang-barang di gudang.

"ARRRGH ANJING GW LUPA MINJIN!" Teriak ku sambil pergi terburu buru menuju gudang tak lupa membawa payung yang sebenarnya adalah pedang.

"Kyaaaa!!! Tolong!"

Minjin terpukul oleh Zeus sampai tersungkur ke bawah.

Sialan (name) terlambat karena ia harus Menganti celana nya yang terkena saus.

(Name) melihat minjin yang hampir akan telanjang dan darah yang keluar di hidung, ia yang melihat itu mengeluarkan aura hitam dan menuju Zeus, (name) sangat cepat bagaikan ular.

Mulai memukul Zeus bagaikan samsak,Zeus mengeluarkan darah karena terkena pukulan (name)

Zeus membalas pukulan tersebut dan mengenai mata (name), berkali-kali Zeus memukul (name) sampai mengeluarkan banyak darah.

"Hei sialan.. lu udah buat bidadari ku seperti itu..." Ucap (Name) dengan lirih,matanya yang mengeluarkan darah karena terpukul tentu saja ia menangis namun bukan cairan liquid putih tapi merah darah yang mengalir.

Amarah seorang iblis yang menyamar sebagai Dewi tersebut memuncak, pukulan demi pukulan, tendangan dan tendangan ia lepas ke lelaki tersebut.

"Lu.. harus kehilangan masa depan dan kaki agar tak bisa berbuat senonoh lagi sialan!"

*Bughh
"Itu untuk melukai minjin"

*Bugh
"Itu untuk kau yang memukul instruktur satunya"

*Dagrhh
"Itu untuk kau yang buat minjin seperti ini"

*Krekkkk
"Itu agar kau tak bangun dan tak lagi membuat bidadari ku terluka"

"ARRRGH!!" Teriakan Zeus

"Dan aku akan memotong masa depanmu agar tak lagi berkembang biak.." (name) mengambil payung yang berada di sisinya dan membuka sarung tersebut dan memotong milik ia tersebut sampai putus.

Wajah serta badan (name) yang di lumuri darah wajah yang tak menampakkan cahaya hangat lagi membuat minjin yang melihat sontak takut.

Aku masih memukul Zeus, meski Zeus sudah pingsan lalu datanglah Zin kaget akan aku yang memukul Zeus sangat brutal dan minjin yang kesakitan.

Zin sontak menghentikanku memukul Zeus namun nihil tenagaku bagaikan ular yang sangat amatlah besar.

Aku yang sadar akan kehadiran zin dan minjin yang ketakutan, aku sontak menyudahi yang sedang aku lakukan.

"Zin.. ma-maafkan a-aku tak me-menjaga min-minjin.. dengan benar.." nada ku yang lirih dan di tambah tangisan yang tak berhenti.

Datanglah Seok, Hyundo dan polisi ke tempat tersebut.

Orang orang melihat (name) dengan tatapan jijik karena tubuh dan wajahnya yang berlumuran darah.

(Name) hanya bisa diam dan tak berani menatap minjin atau mendekatinya.

"(N-name)" ucap minjin memanggil ku

Aku yang mendengar itu hanya bisa menjauh dan tak menjawab.

"(Name).. terimakasih sudah melindungiku" ucapnya.

"Minjin tugasku adalah melindungi orang-orang yang aku sayang dan..."

Aku sontak menangis kembali "ma-maaf.. a-a-aku terlambat datang, aku tak becus menjagamu" tangisan ku semakin keras,namun minjin datang dan memeluk dan menenangkan diriku.

"(Name) terimakasih sudah menjaga minjin dan maaf aku terlambat" ucap zin

Aku hanya bisa mengangguk "tak apa zin aku juga terlambat datang.." balasku

(name) pingsan karena tenaganya yang terkuras habis dan tangannya yang patah.









"Wahahaha akhirnya keluar juga dari rumah sakit!!" Girang ku karena sudah keluar dari rumah sakit yang seperti penjara.


TBC...



Obsession with you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang