Kelahiran kembali
Naruto terlahir kembali sebagai putra tunggal Duke wilayah Utara kekaisaran Alxy. Musim dingin seperti tak pernah berhenti di daerah kekuasaan Namikaze, Oult atau sering disebut luar kehangatan.
Meski musim dingin hanya berhenti selama sebulan, namun nyatanya banyak turis yang datang ke Oult untuk berlibur. Alasannya karen, setiap awal bulan kedua atau awal turunnya salju, akan ada festival perangkap panas. Dalam festival itu penguasa Dukedom akan menggunakan sihir turun temurun untuk menyalakan seluruh obor di daerah Oult. Ribuan obor nyala secara bersamaan yang tentu menghantarkan panas, yang spesial dari api di obor ini adalah, api ini tak akan padam sampai bulan pernama hampir tiba.
Api di obor hanya bisa dipadamkan dengan embun beku gua kristal, kalau kalau ada kebakaran terjadi, tentunya api ajaib itu tak akan melukai manusia, yang terburuk hanya luka bakar ringan, itupun jika kau terbakar dalam rumah yang tertutup api itu.
Hari ini, tepat setelah festival diselenggarakan keturunan baru Namikaze terlahir ke dunia.
"Naruto Namikaze telah lahir ke dunia!"
.
Naruto hidup berkecukupan dan bisa terbilang mewah, namun tentu saja untuk mendapat kemewahan itu tentu ada harganya. Sejak kecil ia dijejali berbagai buku pengetahuan, mulai dari sejarah, pedang, sihir, seni, bahkan perekonomian.
Mulai usia 9 tahun ia sudah diberikan pendidikan sex dan pentingnya pewaris keluarga Namikaze. Tak ada waktu bagi anak kecil itu untuk bermain apapun.
Suatu hari, Naruto kecil berusia 10 tahun pergi mengunjungi keluarga ajudan pribadi ayahnya, keluarga Uchiha. Ia mengunjungi mereka atas utusan kastil musim dingin untuk mengunjungi calon bawahannya.
Naruto yang baru saja selesai berlatih pedang begitu kelelahan, namun ia masih tetap wajib pergi. Saat sampai di rumah Marques Uchiha ia disambut oleh seluruh pelayan kastil.
"Pangeran adipati, Tuan sedang menemani nyonya di dalam. Silahkan masuk."
Naruto menghela nafas lelah, ia berjalan ke dalam dan melihat pemandangan yang membuatnya iri. Tuan Uchiha dan Nyonya Uchiha sedang menggendong putra kecil mereka,
'Apakah dulu ibu dan ayah pernah memandangku dengan kasih sayang seperti itu?'
Entah bagaimana sesuatu yang berat terasa menyangkut di dadanya.
'Jangan pikirkan itu, abaikan, kasih sayang bukanlah sesuatu yang kubutuhkan.'
Ia berbalik dan berkata datar.
"Bilang padanya aku menunggu di ruang tamu,"
"Baik *Pangeran"
Kata kepala pelayan.
*Pangeran di sini maksudnya pangeran adipati (anak duke)
Naruto menunggu di ruang tamu sebentar, lalu dua tuan rumah datang kepadanya dengan bayi kecil di gendongan sang ibu.
"Salam kepada adipati muda"
"Salam kepada adipati muda"
Naruto memandang dengan malas dan mengangguk ringan dan membiarkan mereka duduk.
"Jangan terlalu formal, aku kemari hanya untuk mengantar upeti kecil dan mengunjungi kalian sebagai perwakilan Dukedom."
Tuan Uchiha mengangguk,
"Apa kau ingin melihat putra kami yang mulia?"
Naruto mengerutkan kening lalu mendekat, ia berdiri di depan nyonya Uchiha yang nampak gugup.
Bayi kecil itu berambut hitam dan mata gelap, persis keluarga Uchiha.
"Seperti tikus, jelek dan berbulu"
Komentar itu tentunya membuat kedua orang tua Sasuke merasa kesal di hatinya.
Naruto melihat kehidupan kecil itu, dan bertanya-tanya apakah dulu ia sejelek itu. Namun memikirkan benda kecil itu memiliki nyawa, ia mengerutkan kening lebih dalam dan bertanya.
"Dia hidup, kenapa begitu kecil dan lemah? Akan mudah mati"
Kata-kata yang blak-blakan membuat seluruh ruangan senyap. Lalu Nyinya Uchiha menjelaskan, dengan ekspresi sedikit kesal.
"Bukankah kami ada di sisinya? Kamilah yang akan menjaganya dan memberinya kasih sayang!"
Menanggapi ucapan istrinya, Tuan Uchiha mencoba menghentikan perkataan istrinya, itu karena di Dukedom Uzumaki, tak ada kasih sayang keluarga.
"Melindunginya? Tapi kalian tak ahli dalam bela diri apapun,"
"Ah itu.."
Naruto mengangkat jari telunjuk dan tengahnya, dan menjentikannya ke kening kecil Sasuke.
Energi merah mengalir di antara jari dan kening, lalu masuk sepenuhnya ke dalam bayi itu.
"Hadiah dariku"
Kata Naruto sebelum berlenggang pergi dengan teleportasi.
Setelah memeriksanya Tuan Uchiha menyadari bahwa Naruto baru saja memberi putranya sihir perlindungan, iapun tersenyum.
"Dia tumbuh tanpa kasih sayang, tapi hatinya begitu hangat."
Istrinya juga menyahut.
"Benar, sangat disayangkan bahwa ia lahir di keluarga seperti itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Master (NaruSasu)
FanfictionIni bukan omegavers tapi ada mpregnya... (Fyi: cuma fanfic)