Menjenguk tikus kecil
Sejak saat kunjungan pertamanya, Naruto entah bagaimana tertarik pada makhluk kecil itu. Jadi setiap seminggu sekali ia akan rutin mengunjunginya dengan dalih 'melihat calon bawahanku' begitulah keseharian dua bulannya.
Hari inipun adalah hari ia akan menjenguk tikus kecil itu, namun ayahnya memandangnya dengan tak senang.
"Sudah hampir memasuki musim semi, kau akan melakukan investigasi wilayah bersamaku hari ini, Namikaze"
Itu bukan permintaan ataupun pertanyaan, itu hanya pemberitahuan. Naruto hanya menghela nafas dan mengangguk. Keluarga mana yang menyertakan anak 10 tahun di investigasi wilayah? Keluarga Namikaze tentu.
Investigasi wilayah dimulai sejak siang hari setelah latihan pedang Naruto selesai. Mereka berdua ditemani pengawal. Tuan Uchiha selaku asisten Duke tidak dapat mengikuti investigasi wilayah, dan mengerjakan administrasi wilayah sebelum festival akhir musim dingin. Tim investigasi memeriksa semua sudut wilayah Oult, mulai dari pusat kota sampai hutan dalam. Salju sudah tidak terlalu tebal di jalan, jadi pemeriksaan tidak terlalu sulit. Tapi wilayah hutan yang terpencil bahkan tidak bisa dimasuki kereta sihir mereka, jadi Naruto, Minato dan pengawal harus berjalan. Naruto juga memeriksa banyak detail kejahatan tersembunyi dan berdiskusi dengan ayahnya. Minato tampak cukup puas dengan keterampilan investigasi anaknya, jadi dia mengizinkan Naruto kembali lebih cepat.
Naruto kembali ke kastil sendirian, sesampainya di kastil para pelayan menyambutnya.
"Selamat datang duke muda"
Naruto lanjut berjalan ke dalam kastil.
"Hn, dimana ibu?"
Pelayan tua itu mengikuti sambil menjawab.
"Nyonya sedang menyiapkan festival akhir musim dingin, duke muda. Ia ditemani kepala pelayan untuk menghitung anggaran."
Naruto mengangguk dan memberi perintah,
"Siapkan air, aku akan mandi"
"Baik duke muda"
.
Naruto memasuki ruang mandi dan bak besar dengan air dingin tersedia.
Ia membuka jubahnya dan memasuki bak mandi. Air yang semula dingin hampir membeku kini memanas dan hampir menguap.
Naruto menyandarkan kepalanya dan menghela nafas. Setiap akhir musim dingin, kekuatan api klan Namikaze akan membludak karena udara di sekitar kembali normal, dan apa yang disentuh kulit mereka akan terbakar, kecuali pakaian yang dilapisi embun beku dalam bahannya.
Setelah selesai mandi, kulitnya langsung bebas dari air. Ia mengenakan pakaian ganti yang sudah disiapkan, kaus kaki hitam, dan tentu sarung tangan. Ia keluar dari ruang mandi menuju ruang makan, tiga pelayan keluar dari dapur dan menyediakan makanan di atas meja. Makanan pembuka, menu utama, dan makanan penutup. Daerah yang tak terpengaruh kekuatan api suci hanyalah mulut, kecuali suhu yang tidak normal, makanan itu masih masuk ke dalam mulutnya secara normal.
Selesai makan, Naruto langsung pamit pergi ke rumah Uchiha.
Ia berangkat menggunakan kereta ajaib dan ditemani tiga pengawal bayangan.
.
Sesampainya di sana, Naruto memasuki rumah keluarga Uchiha sendiri. Ia disambut kepala pelayan dan akhirnya memasuki ruang bermain Sasuke.
Setelah masuk, Naruto melepas sepatunya dan beberapa hiasan pakaiannya yang dapat menyakiti anak kecil itu. Sasuke di dalam sedang bermain dengan ibunya.
Bertemu mata dengan Naruto, Mikoto Uchiha langsung menyambutnya.
"Halo Duke muda, saya kira anda tidak datang hari ini."
Katanya sembari tersenyum, Naruto mengangguk lalu mendekat. Melihat bayi kecil itu yang tidak terlalu seperti tikus, Naruto tersenyum tanpa sadar.
"Dia tumbuh"
Tangan yang berlapis sarung tangan itu menyentuh kening Sasuke, mengalirkan mana untuk perlindungan.
Sasuke kecil merasakan tangan itu, menyentuh dan menggenggam jari naruto dengan jari-jari mungilnya.
"Bwa¿?"
Mata kecil menatap bingung ke arah Naruto, si empunya jari hanya membiarkan jarinya di mainkan sembari menyodok pipi bapao Sasuke kecil. Sasuke kecil tertawa dan Naruto tersenyum simpul.
"Lucu.."
Mikoto memandang dua anak yang sedang bermain bersama itu.
"Duke muda, apa ada yang ingin kau minum?"
Tanya Mikoto akhirnya setelah agak lama permainan Duke muda dan anaknya berlangsung.
Naruto memalingkan wajahnya ke jendela, matahari sudah hampir bersembunyi, ia memutuskan untuk pamit.
"Tak usah nyonya, aku akan pulang sekarang. Sudah hampir waktunya kelas sejarah."
Setelah mengatakan itu, aura merah melahapnya lalu ia menghilang. Mikoto selalu merasa terkejut walaupun sudah sering melihatnya.
.
Naruto kembali muncul di dalam kereta sihirnya, kusir yang melihatnya sedikit terkejut namun tetap tenang dan bertanya.
"Mau langsung ke kastil, Duke muda?"
"Hm"
Kusir selalu merasa tekanan tak terbantahkan dari anak kecil satu ini, ia pun melajukan kereta kembali ke kastil besar Namikaze.
KAMU SEDANG MEMBACA
Master (NaruSasu)
FanfictionIni bukan omegavers tapi ada mpregnya... (Fyi: cuma fanfic)