Seminggu kemudian...
Hujan turun dengan sangat deras membasahi seluruh kawasan sekolah, Kirana hanya terduduk diam di kursi dekat jendela sambil melihat kearah luar sambil menikmati betapa enaknya suara hujan yang ia dengar saat itu, dengan posisi santai nya, terdengar suara pintu yang dibuka dengan tidak santai dan tidak salah lagi itu adalah Zalen.
"KIRAAA!!!" Teriak Zalen saat memasuki kamar Kirana dan sontak membuat Kirana menoleh kearahnya.
"Bisa ngga usah teriak ga? Kuping gue masih berfungsi normal loh." Ucap Kirana sambal menatap sinis Zalen yang masih mengatur nafasnya.
"Lari ya?" Sambung pertanyaan Kirana yang melihat Zalen masih ngos-ngosan.
Zalen langsung pergi menghampiri Kirana yang masih terduduk didepan jendela dan duduk dibawahnya sambil melihat kearah Kirana, Kirana yang masih bingung dengan Zalen hanya bisa menunjukan ekspresi kebingungannya.
"Hot news Kir..." Ucap Zalen yang sepertinya masih lelah,
"To the point deh Len." Ucap Kirana yang memberi segelas minuman yang ada dimeja dan Zalen meminum sekali teguk.
"Jadi? " Sambung Kirana dengan langsung menanyakan apa info yang Zalen katakan.
Zalen yang masih memegang minum yang diberi Kirana itu langsung menaruhnya dimeja dan menatap Kirana untuk bersiap siap apa yang akan diberi tau olehnya. Namun langsung terlintas diotak Zalen mengisengkan Kirana terlebih dahulu agar lebih penasaran.
"Apa hayo?" Ucap Zalen dengan nada bercanda, namun berbeda dengan ekspetasinya Kirana malah langsung memasang ekspresi kematiannya dan langsung memilih untuk berdiri pelan pelan untuk pergi meninggalkan Zalen.
"Ih jawab dulu Kiraa..." Ucap Zalen yang menahan tangan Kirana agar tidak meninggalkannya.
"Gamau males. " Ketus Kirana yang menyingkirkan tangan Zalen dari tangannya.
"Ini beneran mau dikasih tau, duduk dulu mangkanya." Ucap Zalen yang meyakinkan Kirana agar duduk Kembali.
"Boong." Ucap Kirana yang menatap sinis Zalen.
"Serius Kirana Electraa..." Ucap Zalen yang bangun dari duduk nya dan mendudukan tubuh Kirana ke kursinya kembali.
Kirana yang sudah duduk kembali pun tidak menghilangkan tatapan sinisnya dari Zalen, karena Kirana sudah siap jika Zalen kembali bercanda akan siap untuk Kirana pukul dengan tangannya itu, tapi Zalen hanya melihat kearah Kirana dengan tatapan yang sama seperti awal.
"CEPETTT ZALENDRA!!" Ucap Kirana dengan nada yang sedikit kesal dan tangan sudah siap untuk memukul Zalen.
"IYAAA INI MAU SABAR DONG!!!" Ucap Zalen yang berusaha menahan Kirana agar tangannya tidak mengenainya.
"Jadi..." Sambung ucapan Zalen yang kembali membuat Kirana langsung menarik rambutnya.
"EHHH!!! IYA INI MAU NGOMONG KIRAAA.... JADI SABTU INI KITA NONTON GALA SKATING DI GSB!." Ucap Zalen dengan cepat agar Kirana bisa segera melepaskan tangannya dari rambutnya.
Sebenarnya bukan karena sakit, namun karena rambut yang sudah Zalen tata dengan rapi agar terlihat tampan saat bertemu dengan Kirana tapi malah Kirana sendiri yang membuat rambut Zalen acak acakan. Terlihat dari bola mata Kirana yang membesar yang tandanya ia senang karena telah diberi info yang sangbat menarik. Namun siapa sangka ternyata dibalik semua itu Kirana masih merasa kesal dengan Zalen.
"KENAPA BARU KASIH TAU SEKARANG?? " Ucap Kirana yang kembali menatap sinis Zalen dan melepaskan tangannya dari rambutnya.
"Yaa sorry, gue baru inget mau ngasih tau lu." Ucap Zalen yang mengelus rambutnya yang lumayan sakit tadi ditarik Kirana.
"Hmm, thanks info nya Len." Ucap Kirana yang beranjak dari duduk nya dan melihat kearah Zalen yang masih mengelus rambutnya.
"Besok sore anter gue beli baju ya, gue traktir buat makannya." Sambung Kirana yang sambil mengelus pelan rambut Zalen yang tadi ia tarik "Sorry ya..."
Zalen yang terkejut saat kepalanya dielus oleh Kirana langsung tersenyum dan mengangguk untuk menandakan bahwa ia setuju untuk mengantar Kirana pergi beli baju di esok hari dan hanya dibalas senyuman oleh Kirana, Kirana yang berjalan pelan kearah kasurnya untuk sedikit meluruskan badan karena daritadi duduk.
"Udah sana keluar, gue mau tidur." Ucap Kirana yang merapikan bantal dan gulingnya pada posisi nyaman.
"Siapp! Besok gue jemput jam 4 disini ya. " Ucap Zalen yang beranjak dari duduknya dan berjalan kearah pintu untuk kembali ke kamarnya.
"Iya Zalen. " Ucap Kirana yang sudah merebahkan badannya dikasur dan Zalen yang sudah pergi keluar kamar. Namun Zalen kembali kekamar Kirana dengan tujuan yang tidak jelas.
"Kenapa lagi Zalen? Ada yang ketinggalan? " Tanya Kirana yang baru saja terlelap dalam tidurnya jadi bangun kembali karena Zalen dating lagi.
"Sleepwell Kirana..." Ucap Zalen yang sambil tersenyum dan kembali menutup pintu kamar Kirana. Siapa yang tau bahwa Kirana sempat tersenyum mendengar ucapan dari Zalen?
KAMU SEDANG MEMBACA
Me et te Paris - Jeno,Karina
Short StoryKirana yang dahulu seorang gadis kecil bermimpi menjadi figure skating terkenal akhirnya dapat mewujudkan impiannya dan bertemu Zalen yang menemani nya dari nol sampai benar benar menjadi figure skating terkenal. "how could god create a girl as bea...