Happy Reading
___________________________________________
Tiba-tiba segerombolan anak laki-laki tadi menghampiri meja tempat Mira dan Fara sekarang.
"Eh lo ngerasa nggak sih, kalok mereka kesini? ". Tanya Mira kepada Fara.
" Iya ya, tapi ngapain mereka kesini". Bingung Fara.
"Gue juga nggak tau". Mira mengedikkan bahunya tidak tahu.
" Brakkkkk........ "
Mira dan Fara seketika terperanjat kaget itu adalah suara meja yang di gebrak oleh salah satu laki-laki yang baru saja sampai kantin dan juga orang yang membuat suasana kantin menjadi riuh.
"Bajigur! ". Umpat Fara dan Mira secara bersamaan karena kaget.
" Eh lo apa-apaan si main gebrak meja orang aja!". Marah Mira akibat meja yang ia tempati di gebrak oleh laki-laki itu.
" Harusnya gue yang marah sama lo, bukan malah elo yang marah sama gue". Jawab cowok itu tenang.
"Maksud lo? ". Tanya Mira tak paham.
" Ini meja tempat gue, nggak seharusnya elo disini". Jelas cowok itu.
Fara yang melihat Mira ingin membalas ucapan cowok itu segera menghentikan Mira agar tak menjawab omongan cowok itu.
"Udah Mir gak usah lo bales". Ujar Fara yang ingin menghentikan Mira agar tak membalas ucapan cowok itu.
Tetapi Mira sepertinya tak ingin mendengarkan ucapan Fara, ia tetap memandang cowok yang ada di hadapannya itu tanpa rasa takut sedikitpun.
Sampai akhirnya Mira berucap" Tunggu lo orang yang tadi kan? ". Tanya Mira tiba-tiba.
Cowok itu tak menjawab ia hanya memandangi Mira yang ada di hadapannya sekarang.
Mira tampak berfikir keras ia memandangi wajah cowok yang ada di hadapannya sekarang sembari menerka-nerka siapa cowok yang ada di hadapannya ini.
Lalu tiba-tiba otak Mira dapat mengingat orang itu dengan jelas " Lo.... Axel kan? Axelino Ganesha Anggara". Tebak Mira tepat sasaran.
Cowok itu tak langsung menjawab sampai akhirnya dia menjawabnya " Iya gue Axel" Ucap cowok itu yang sukses membuat Fara terkejut. Pasalnya ia tak habis fikir sahabatnya itu bisa berurusan dengan Axel yang tak lain adalah ketua dari geng motor ADLEXS.
Mira yang mendengar jawaban dari Axel pun hanya mematung karna ia tak habis fikir, cowok itu tampak sangat berbeda dari tadi pagi saat cowok itu membantunya.
Tetapi akhirnya Mira menyadarkan dirinya lagi, lalu ia mulai berucap " Ooo kalok gitu makasih udah bantu gue tadi pagi ". Mira mengucapkan rasa terimakasih nya pada cowok itu yang tak lain adalah Axel " Tapi sorry ini meja gue sekarang, dan gue belih dulu di sini, jadi lo nggak bisa seenaknya ". Lanjutnya.
Tapi sepertinya Axel tak memperdulikan ucapan Mira ia justru mendekatkan tubuhnya ke arah Mira.
" Siapa bilang ini meja lo? , ini meja gue nggak ada yang boleh nempatin meja ini selain gue sama anak-anak ADLEXS ". Tekan Axel kepada Mira.Mira yang mendapatkan jawaban dari Axel seperti itu pun tak membalasnya, bukannya ia tak mampu membalasnya ataupun tak berani tetapi sekarang otaknya seperti tak berfungsi akibat tubuh Axel yang berada di hadapannya sekarang.
Fara yang melihat Mira tak merespon apapun akhirnya ia menarik tangan Mira untuk lebih dekat dengannya lalu ia segera meminta maaf pada Axel " Sorry gue sama sahabat gue nggak tau kalok ini tempat lo ". Setelah meminta maaf Fara segera menarik Mira untuk pergi dari meja itu.
"Eh tunggu lo ngapain narik tangan gue? ". Tanya Mira sedikit menyentak.
Lalu Fara pun melepaskan genggaman tangannya pada Mira.
" Lo apa-apaan si kok malah narik gue" Mira sedikit emosi karena Fara menariknya tiba-tiba.
"Gue gak mau lo berurusan sama gengnya Axel, Mira". Jelas Fara memberitahu apa maksud dari dia menarik Mira kesini.
Tetapi Mira tetap saja tidak terima karena di tarik paksa oleh Fara " Emangnya kenapa? Lagian apa hebatnya coba gengnya si Axel itu sampai lo kayak gini"
"Masa lo nggak tau si? ". Tanya Fara heran.
" Emangnya kenapa? ". Mira balik bertanya.
" Aelah lo ma emang kudet ". Fara berdecak malas, Mira ini memang sangat kudet sekali rupanya.
" Kudet tu apaan lagi si anjirr ". Sentak Mira, yang tak mengerti apa singkatan kata yang di pakai temannya itu.
" Serah lo lah Mir capek gue ngomong sama lo". Marah Fara.
"Apaan si kok lo jadi marah-marah sama gue? , mendingan sekarang lo jelasin tu siapa yang namanya Axel itu" . Kesal Mira.
"Axel itu.... " Tiba-tiba belum sempat Fara menjawab, Lura tiba-tiba datang.
"Lo berdua ngapain disini? Gue udah cariin kemana-mana malah taunya disini lo berdua" Omel Lura.
"Nih makanan lo berdua". Lanjut Lura sembari mengangkat sebuah nampan makanan yang berisi 3 mangkuk bakso.
" Makasih Lura cantik". Ucap Mira dan Fara bersamaan.
"Hmm". Jawab Lura malas.
Lalu mereka pun memakan bakso yang sudah Lura pesan tadi.
****Kringg.....
Bel pulang sekolah telah berbunyi para siswa-siswi SMA PANCA BAKTI mulai keluar dari kelas dan menuju ke parkiran tetapi tidak dengan Mira dan kedua temannya. Mereka bertiga masih berada di Koridor sekolah."Eh Mir lo pulangnya gimana? ". Tanya Fara.
"Iya lo pulang bareng siapa? ". Saut Lura ikut bertanya.
"Nggak tau". Jawab Mira.
"Btw ra lo bisa ngak nganterin gue pulang". Lanjut Mira , bertanya kepada Lura.
"Sorry banget gue nggak bisa, soalnya gue harus jemput nyokap gue di supermarket". Jawab Lura.
"Yah kok gitu terus gue bareng siapa, kalok lo bisa anterin gue nggak Far". Kata Mira, yang gantian bertanya kepada Fara.
"Waduh sorry banget nih Mir gue nggak bisa soalnya gue nggak bawa motor, motor gue dibawa adik gue". Jawab Fara.
"Udah-udah yuk kita kedepan aja".Ucap Lura.Lalu mereka bertiga keluar dari sekolah berniat akan mencari ojek untuk Mira.
Sesampainya diluar sekolah mereka mulai mencari ojek, tetapi nihil mereka tak menemukannya.
"Gimana nih Mir nggak ada ojek yang lewat". Ujar Lura yang sudah pasrah, lantaran sedari tadi tak menemukan satu ojek pun yang biasa mangkal di depan sekolah mereka, atau yang biasanya selalu menawarkan jasanya.
Tiba-tiba terdengar suara deruman motor.
"Brumm . . . "
___________________________________________
Makasih yang udah mau baca
Semoga kalian suka sama cerita nya.
Kalok ada kesalahan kata atau yang lainnya mohon di maklumi .
KAMU SEDANG MEMBACA
MIRAXEL
Teen FictionMenceritakan tentang Mira Almahera gadis cantik yang terpaksa harus terlibat dalam perseteruan antara kakaknya dengan Axelino Ganesha Anggara seorang ketua geng motor yang ingin membalaskan dendamnya. Tetapi hal itu malah membuat Axel jatuh cinta k...