Dion membelai rambutku.
"Pernah dimasukin pintu belakangnya belum?""Mau dimasukin depan belakaaannggg... buruaaann" aku mengerang hebat.
Dion lalu menarikku ke atas tubuhnya yang terbaring telentang di kasur. Secara naluriah, aku mengangkangi nya, supaya vaginaku pas di kontolnya. Dan.... Bleesssss...
"Oowwwhh..." aku dan Dion sama-sama mendesah nikmat. Kontol Dimas yang termasuk jumbo untuk ukuran Indonesia, terasa sesak memenuhi vaginaku.
Dion memeluk tubuhku erat. Dan...
"Aarrghhh...." Kali ini aku mengerang keras, ketika sebuah kontol besar menerobos anusku tanpa permisi.
Rasanya penuh banget. Dua lubangku, atas bawah, sama-sama diisi penis jumbo.
Dion dan si bule mulai menggerakkan penis mereka secara berirama, yang bikin aku merem melek keenakan."Oowwhh.. so tight..." si bule menggeram sambil mulai mendorong penisnya lebih kuat.
Aku yang dihimpit atas bawah, nengok ke cermin di samping kami. Gila. Adegannya mesum parah. Aku ngangkangin Dion, dan dua penis keluar masuk vagina dan anusku. Seketika libidoku naik drastis. Bayangin.... Kek nonton live show yang pemerannya diri sendiri.
Si bule makin brutal menghajar anusku. Dion pengertian, dia tau si bule udah di ubun-ubun, bentar lagi ngecrot. Aku sendiri mulai menjerit setiap dia nyodok.
Dan.... "Arrrgghhhh..." aku menjerit panjang menjemput orgasme ku, dan disusul erangan si bule sambil ngecrot di dalem anusku.
Si bule mencabut penisnya, dan berguling ke samping.
Dion segera bangkit dan mendorongku ke depan cermin. Sambil berdiri, dia masukin kontolnya lagi ke vaginaku dari belakang. Kedua lenganku dia tahan di belakamg, dan langsung dia menggoyangku dengan cepat.Aku lagi-lagi nonton adegan panas, dengan aku sendiri sebagai pemeran utama, disodok dari belakang, dan toket yang berayun seiring sodokan kuat Dion.
"Sayaaanngg.... Memek kamu eennnaakkkhh... " Dion meracau seiring makin cepatnya dia menyodok vaginaku.
Aku gak bisa ngomong apa-apa. Kontol Dion bikin vaginaku nyut-nyutan pengen keluar lagi.
"Aarrggghhh.... " aku kejang-kejang menyambut orgasme ku.
Dan Dion belum keluar juga.
Dia diem dulu, nunggu aku kelar ngos-ngosan, sambil tangannya melintir putingku..Tubuhku dia balik lagi, didorong ke ranjang, ke arah si bule, yang masih telentang kelelahan. Posisiku nungging dengan toket persis di muka si bule. Dan Dion langsung menancapkan lagi kontolnya ke vaginaku.
"Aaahhh... aaaahhh...." Aku mengerang sambil merem melek, karen si bule ngisepin toketku, dan Dion terus nyodok vaginaku dari belakang.
"Eennaakkhh sayaaang?" Sambil ngos-ngosan, Dion sempet-sempetnya nanya.
Aku gak bisa jawab. Mulutku sibuk mengerang, menjerit, pokoknya berisik. Kutarik tangan Dion yang dari tadi ngeremesin pantatku, dan kuarahin ke klitorisku.
Dion paham dan langsung kobel-kobel klitorisku.
Nafsuku naik dengan cepat, dan aku segera menjemput orgasmeku lagi.
"Aakkuu mau kellluuaaarr.... Soooodokhh yaangg kenceeeng..." aku menjerit.
Dion langsung menghajarku dengan keras. Suara kelamin kami makin berisik. Plok.. plok... plok...
Dan akhirnya... "Arrrgghhhhh...." Kami berdua menjerit menyambut orgasme kami. Dion memuntahkan spermanya di punggungku.
Setelah itu kami bertiga mandi bersama. Si bule bilang terima kasih, dan dengan sopan pamit dari kamar kami setelah mandi.
Dion masih menghajarku sekali lagi. Serangan fajar.
Seriusan kayak pasangan pengantin baru...-Tamat-
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Stories with the Strangers (21+)
RomansKenangan panas dengan seseorang yang asing