Fly to the Moon (2)

26.3K 149 9
                                    

Aku menatap matanya. Sumpah, ini bukan ml pertamaku, tapi napa rasanya deg-degan banget..

Kami bertatapan sejenak. Dia tersenyum. "Aku pengen liat kamu, lampunya dinyalain aja ya?"

Dia mendorong tubuhku membelakangi dia. Samar, dia mengecup belakang telingaku.

"Aku gak bawa pelindung.." bisiknya

Aku tergetar. "Aku minum pil.."

Dia langsung mencium belakang telingaku lagi. Kali ini tangannya bergerak naik ke dadaku.

"Mmpphh.." aku mendesah pelan. Ini rasanya beda banget...

Dia bangkit. Menatapku sesaat, sebelum nyopot kaos yang kupake, trus juga celana pendekku. Napasnya memburu, mandangin aku yang udah setengah telanjang telentang di depannya.

"You are so beautiful..." tangannya mengusap bahuku... lalu ke pipiku. Aku panas dingin. Aku belum pernah diginiin ama lelaki lain. Maksudnya, diperlakukan lembut gini. Biasanya mereka horny dan langsung sat set hajar.

Dia trus lepas kaos dan celananya. Langsung telanjang bulat. Aku nelen ludah. Badannya bagus. Ada tatoo srigala di bahu sampe lengan atasnya. Dia narik aku bangun.

Tangannya ke punggungku, ngelepas kaitan bra. Dan begitu bra itu lepas, aku denger dia terkesiap.

"Dada kamu luar biasa..." dia membelai tetekku, dan aku menggelinjang, waktu ujung jarinya nyentuh putingku. Dia membawa jari2ku ke selangkanganmya... gantian aku yang terkesiap.

"Gede banget..." aku berbisik.

"I hope you like it.." dia langsung melumat bibirku.

Dia dengan rakus menjelajah bibirku, sambil tangannya meremas tetekku. Aku mendesah tertahan, waktu jari2nya mulai melintir putingku.

Perlahan dia melepaskan bibirku dan ciumannya bergerak turun. Leher... pundak... menuju ke dadaku.

"Owwhhh..." eranganku lolos dari bibirku, waktu akhirnya mulutnya melahap tetekku.

Dan erangan itu makin intens, karena lidahnya ahli banget ngisepin pentilku. Aku menggelinjang, sambil ngeremes rambutnya.

Gak berapa lama, dia bangkit, merenggangkan kedua kakiku. Menatap memekku dengan penuh hasrat.

"Ready for the main course?" Tanyanya sambil tangannya membelai memekku.

"Mmpphh..." aku menggigit bibir. Memekku basah banget.

Perlahan dia ngarahin kontolnya ke memekku... aku menahan napas merasakan kepala kontol besar itu mulai membelah mulut memekku. Inchi demi inchi, kontol itu menembus lubang surgawiku.

"Arrgghhh..." kami berdua mengerang waktu akhirnya seluruh kontol itu ambles ditelan memekku.

"Sempit banget... dan anget..." dia menatap mataku dengan intens, sambil mulai menggerakkan pinggulnya pelan.

Napasku mulai memburu. Dia melahap toketku, sambil mulai menggenjotku cepat.
Makin cepat goyangannya, eranganku makin kencang. Sambil akhirnya dia melepaskan kuluman di putingku, fokus menggenjot dengan cepat.

Orgasme ku udah di ambang pintu. Aku mencengkeram lengannya, dan merem... menunggu gelombang orgasmeku menghantam.

"Arrrrgghhh..." aku menjerit dan kejang-kejang, merasakan gelombang kenikmatan itu menghantam dengan keras.

Dia menatapku lembut, " seksi banget ...." Katanya sambil membelai pipiku. Sementara aku masih mengendalikan napas setelah orgasme brutal barusan.

Dia mencabut kontolnya, membalikkan tubuhku dan menarik pantatku sampe nungging.

Dan... "Owwwhh..." aku mengerang lagi merasakan lidahnya menyapu memekku.

Tanpa sadar aku menengok ke samping... dan kaca di sebelah menampilkan bayanganku yang telanjang bulat, nungging dengan toket menggantung dan puting yang mengacung, sementara kepalanya tenggelam di antara kedua kakiku. Dan aku horny sendiri liat bayangan itu...

"Masukin maasss..." aku gak tahan. Nafsuku udah di ubun-ubun... pengen segera digenjot kuat.

Dia bangkit. "Hhmmm liat live show sendiri ya..." dia menyadari aku menatap cermin.

Dan kami berdua pun menatap bayangan di cermin, saat kontol besar berurat itu mulai menembus memekku dari belakang. Bayangin sensasinya. Merasakan batang besar itu menembus memek, sambil liat di kaca. Nikmatnya double kill banget.

Bleessss... aku merem sejenak menikmati lubang surgawiku dipenuhi batang kenikmatannya. Mendadak dia memutar tubuhku, melintang di kasur, masih nungging... kali ini menghadap kaca. Jadi aku ketemu muka sama bayanganku sendiri. Aneh.

Tapi keanehan ini gak sempet aku pikirin, karena memekku langsung dihajar dengan kuat. Kenikmatan hakiki yang bikin aku berhenti mikir. Menikmati "live show" di depanku, tetek menggantung yang berayun seiring hantaman kontolnya di memekku.

Erangan kami mulai memenuhi seisi kamar lagi. Dia menggoyang dengan irama cepat dan kuat. Aku cm bisa mengiringi dengan erangan dan remasan di kasur. Gak bisa deh digambarin nikmatnya.

Detik-detik waktu aku mulai merasakan gelombang orgasme mau datang, mendadak dia menarik bahuku ke arah tubuhnya. Jadi kami berdua sama-sama berdiri di atas lutut. Sambil menatap bayangan sendiri di cermin, dia menggoyang cepat, sambil sebelah tangannya meremas tetekku. Sebelah lagi... ngobel-ngobel klitorisku.

Dan aku kehilangan pegangan, waktu memekku kerasa ngilu-ngilu nikmat dihajar kontolnya. Jadi aku cm bisa meremas kuat tangannya yg sibuk di selangakan dan dadaku.

"Aakkuu maau kelluarr.." dia menggeram kuat.

Aku menatap cermin. Melihat goyangan tubuh kami yang brutal karena hentakan kontolnya makin cepat dan keras. Sebelah tetekku bergoyang seksi. Dan aku juga merasakan gelombang orgasme akan datang ... aku gak bs ngendaliin lagi.

"Aarrggghhhh...." Kami berdua teriak keras waktu spermanya muncrat di memekku, seiring tubuhku yang kejang-kejang dihantam orgasme kuat.

Dia baringin aku di ranjang, melumat bibirku dan membiarkan tubuh penuh keringat kami menempel.

"Luar biasa banget... makasih yaa..."

Ucapan itu membuat seks ini terasa sempurna.

Itu adalah awal dari segalanya. Sampai akhirnya kami menikah dan saat ini punya 2 anak manis-manis. Seks sama dia masih sesempurna itu. Masih membuatku terbang ke awang-awang

Short Stories with the Strangers (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang