11 🌺

962 107 3
                                    

Suara gemerincing rantai yang membelenggu tangan dan kaki Taehyung menggema didalam ruangan kosong yang terlihat gelap itu, berusahapun tak ada gunanya hanya keringat yang didapat Taehyung sejauh ini. Rasa lelah, lapar dan haus mulai terasa menyiksa. Hanya mampu berdoa, meminta agar tuhan dapat menolongnya dari sana sebelum ia pingsan tak sadarkan diri. Saat kesadarannya berada diambang batas tiba-tiba suara decit pintu terbuka terdengar, terasa menakutkan namun itu berarti ia masih punya kesempatan untuk bernegosiasi. Suara sepatu kulit terdengar menggema dengan cahaya terang yang memancar dari pintu yang terbuka, begitu menyilaukan hingga Taehyung harus menyipitkan mata.

"sungguh malang" jaehyun berjongkok menyamakan tinggi mereka.

"kau begitu pucat dan kurasa hampir tak sadarkan diri, mau ku tolong?" tawar jaehyun.

"kau menawarkan pertolongan setelah menyiksaku?" Taehyung menatap remeh ke arah jaehyun.

"tentu bukankah itu cara terampuh membujuk seseorang?"

"kau benar-benar licik"

"jadi...haruskah aku membantu? Atau kau lebih memilih mati lemas disini demi Jungkook?"

"kebaikanmu pastilah menginginkan balasan"

"tentu, jadi itu semua tergantung pilihanmu sendiri, jadi apa pilihanmu" jaehyun menaikkan dagu Taehyung.

"tolong lepaskan aku" Taehyung memohon dengan mata berair namun dengan ekspresi wajah yang penuh kepahitan.

"pilihan yang bijak" jaehyun tersenyum lalu membuka rantai yang membelenggu kedua tangan dan kakinya.

"bersihkan dirimu dan makan malam'lah di meja makan yang telah kusiapkan setelah itu temui aku didalam kamar, ingat jangan buat aku menunggu lama" jaehyun pergi setelah mengatakan semua itu dengan wajah dingin.

Begitu jaehyun pergi dari sana, air mata Taehyung jatuh ia tak pernah merasa serendah ini sebelumnya. Ia berharap Jungkook akan menemukannya sebelum ia benar-benar menjadi budak jaehyun.

Taehyung menyelesaikan makan malamnya dengan wajah sedih.

"tuan menunggu anda didalam nona" ujar seorang pelayan.

Taehyung berjalan bagai zombie yang hilang energi menaiki setiap anak tangga dengan air mata berderai.

Clekk...

"akhirnya kau datang, ganti pakaianmu dengan itu" ujar jaehyun yang sibuk meminum vodka.

Taehyung menatap kosong lingerie warna merah yang ada dihadapannya.

"kau akan terlihat semakin cantik jika memakai itu" jaehyun tersenyum penuh kesenangan.

Tanpa sepatah katapun Taehyung mengambil lingerie itu dan berjalan menuju kamar mandi. Di dalam sana Taehyung menatap pantulan wajahnya yang terlihat menyedihkan, dengan amarah yang meluap ia mecahkan cermin dan kepingannya yang pecah ia jadikan pisau untuk menggores tangannya, darah bercucuran keluar, Taehyung hanya menangis dalam diam menatap tangannya yang terus mengeluarkan darah. Jaehyun mulai kesal karena Taehyung tak kunjung keluar dari dalam kamar mandi.

"hey apa kau tidur!!!" serunya sembari membuka pintu.

Ia terkejut kala melihat darah yang begitu banyak keluar dari sayatan dipergelangan tangan Taehyung.

"kau gila?!!!" jaehyun hendak membopong Taehyung keluar dari sana namun Taehyung menolak ia bersikeras tidak ingin pergi kemanapun.

"wanita gila!" jaehyun membopong paksa Taehyung keluar meski Taehyung menolak.

"seseorang panggilkan dokter!!!" pekik jaehyun panik, buru-buru keluar dari dalam kamar.

Darah segar itu melumuri kemeja putih jaehyun hingga kemeja putih itu kini berubah merah. Pandangan Taehyung memblur ia hilang kesadaran dalam bopongan jaehyun.

Mission Of Love ✓ (𝙶𝚜)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang