14 🌺

960 101 3
                                    

Jungkook menggeliat bangun lebih dulu dibandingkan dengan Taehyung yang masih tertidur pulas, ini pertama kalinya Jungkook serius pada seseorang dalam hidupnya. Taehyung adalah cinta pertamanya jadi yang ia inginkan hanyalah mendapatkan Taehyung bagaimanapun caranya, ia bahkan tidak peduli jika harus menyingkirkan suami Taehyung sekalipun untuk mendapatkannya. Jungkook mengambil ponselnya untuk menelfon seseorang.

"Lenyapkan jaehyun dan singkirkan Daniel" perintah Jungkook pada anak buahnya.

"Baik bos" jawab anak buahnya ditelpon.

Setelah menerima perintah tentulah anak buahnya bergegas melaksanakannya serapih dan sebersih mungkin hingga tak meninggalkan jejak.

Jungkook menyeringai lalu kembali meletakkan ponselnya diatasi nakas dan kembali tidur disamping istri cantiknya. Pria itu meraih perut Taehyung mendekat.

"Kau hanya milikku nunna" bisiknya sembari mengecup cuping telinga Taehyung lembut.

Taehyung membuka matanya, seketika ucapan Jungkook membuatnya begidik ngeri, pria itu terdengar seperti seorang psychopat dibandingkan dengan seorang kriminal. Jantung Taehyung berdegup kencang saat pria itu membalik posisi tubuhnya. Kini mereka saling berhadapan Taehyung pura-pura tertidur.

"Aku tau kau sudah bangun" ujarnya pada Taehyung.

Taehyung membuka kedua matanya perlahan.

"Matamu sangat indah" Jungkook meraih wajah Taehyung namun Taehyung justru berusaha menolak.

"Kau takut padaku?" Jungkook tersenyum polos.

"Aku akan membuat sarapan" Taehyung berusaha menghindari topik berbahaya ataupun tatapan mata Jungkook yang mampu membuat jantungnya berdegup kencang.

"Jangan menghindar dariku" Jungkook mencengkram lengan Taehyung saat ia hendak beranjak dari ranjang.

Taehyung menelan salivahnya kasar seraya menutupi tubuh polosnya dengan selimut.

"Aku tidak menghindarimu, aku...eum...mencoba jadi istri yang baik untukmu" elak Taehyung.

"Oh...begitu, kalau begitu mari mandi bersama" Jungkook menarik paksa lengan Taehyung menuju kamar mandi.

Taehyung meninggalkan selimutnya diranjang karena Jungkook menariknya paksa menuju kamar mandi tadi, kini wanita itu hanya bisa meringkuk didalam bathtub dengan tubuh polosnya.

Jungkook yang hanya berbalik boxer hitam ketat menyalakan keran air untuk mengisi bathtub lalu berjalan masuk menghampiri Taehyung. Taehyung benar-benar takut saat Jungkook menghampirinya.

Diluar dugaan pria itu tak memaksanya melakukan adegan panas di sana melainkan ia hanya memeluk Taehyung dan membenamkan wajahnya ke dada Taehyung bak anak kecil yang sedang sedih. Taehyung benar-benar bingung dengan sikap Jungkook yang berubah-ubah seperti ini tapi yang jelas ia tak pernah menyakitinya.

Bathtub itu semakin lama terisi oleh air, Taehyung menutup kerannya begitu air didalam bathtub meluber keluar.

"Kau suka aroma apa? Mawar atau strawberry?" Jungkook menatapnya.

"Strawberry" Taehyung terlihat terkejut saat Jungkook tiba-tiba melepaskan pelukannya untuk mengambil botol sabun beraroma strawberry.

Pria itu menuangkannya kedalam bathtub lalu kembali bergabung dengan Taehyung setelahnya. Terjadi kecanggungan diantara kedua saat Jungkook menatap Taehyung tanpa berkedip.

"Kenapa kau menatapku begitu?" Taehyung menyimpangkan kedua tangannya untuk menutupi dada polosnya.

"Tidak" Jungkook menyandarkan punggungnya ke dinding bathtub.

Melihat Jungkook menatapnya begitu Taehyung merasa risih hingga ia buru-buru menyelesaikan mandinya.

"Kau mau kemana?" Jungkook menarik lengan Taehyung saat akan meninggalkan bathtub.

"Aku harus lekas menyusui si kembar" jawab Taehyung dengan raut wajah takut.

"Kenapa terburu-buru" Jungkook berdiri lalu memeluk Taehyung dari belakang.

Pria itu meraih perut dan dada Taehyung dengan kuat, Taehyung benar-benar ketakutan.

"Aku menginginkanmu" bisik Jungkook seraya mengecup leher Taehyung.

Taehyung mengangguk mengiyakan dengan deru nafas tak teratur. Jungkook menyeringai lalu menyudutkan Taehyung ke tembok dan menghujamnya.

"Arkhh!!" Taehyung kesakitan saat Jungkook tiba-tiba masuk.

Menghujam lubang Taehyung dengan kasar hingga Taehyung memekik kesakitan hingga air liurnya menetes. Taehyung merasakan milik Jungkook menyembur kedalamnya begitu deras hingga lelehannya sampai keluar. Desahan Taehyung tak terelakkan, asinya pun sampai keluar menetes membasahi lantai kamar mandi.

Kegiatan itu berlangsung cukup lama sekeluarnya mereka dari sana, raut wajah Taehyung berubah gugup.

"Hari ini aku tidak akan kemana-mana, hanya akan menemanimu seharian" ujar Jungkook santai sembari pergi meninggalkan kamar mandi.

Tehyung menatap tajam ke arah Jungkook, Jungkook benar-benar menakutkan batinnya sembari berjalan pelan menuju lemari pakaian.

.

.

.

.

.

.

.

Taehyung terlihat sibuk menyusui si kembar ia menatap Jungkook yang sedari tadi mengawasinya sembari menghisap sebatang rokok didekat jendela kamar. Taehyung menatap tato dan tindik yang menghiasi tubuh pria itu, terlihat seperti seorang kriminal. Terkadang ia merasa bingung bagaimana bisa ia mencintai seorang kriminal sepertinya padahal setiap hari ia menangkap penjahat yang penampilannya tak jauh dari Jungkook.

"Kau sudah selesai menyusui mereka?" Suara Jungkook menyadarkan lamunan Taehyung.

"Ahh...iya sebentar lagi" Taehyung sedikit terkejut saat Jungkook menatapnya penuh curiga.

"Kita bicara dibawah ada hal yang harus kau tau" Jungkook mengusak rokoknya lalu berjalan pergi meninggalkan Taehyung.

Tak lama setelah menyusui si kembar Taehyung turun ke lantai bawah, ia melihat Jungkook dan beberapa anak buahnya.

"Apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya Taehyung.

"Kita akan pindah ke Kanada" kata Jungkook santai sembari memberikan paspor milik Taehyung.

"Kanada?" Taehyung terkejut saat menerima paspornya.

"Disini terlalu berbahaya untukmu, kita akan tinggal dikanada, aku sudah mempersiapkan semuanya tinggal berangkat" kata Jungkook santai.

"Kenapa harus kesana?"

"Aku ingin memulainya dari awal hanya kau, aku dan anak kita"

"Bagiamana dengan taesu apa kau akan membawanya juga?"

"Tidak dia akan bersekolah disini, aku akan melatihnya menjadi laki-laki yang kuat" jelas Jungkook.

Taehyung tau betul ini tidak adil untuk taesu tapi ia tak bisa menolaknya, Jungkook akan marah jika ia menolaknya.

"Maafkan eomma taesu" monolog Taehyung.

Seminggu kemudian mereka berangkat ke Kanada meninggalkan taesu seorang diri di Seoul. Jungkook dan Taehyung memulai kehidupan barunya sebagai sepasang suami istri dikanada.
























To be continued...

Mission Of Love ✓ (𝙶𝚜)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang