~happy reading everyone~
_
_
_
_
_
_
_
_
"Makin lama semakin manis ajah kamu nak" ujar mama tiffany mengusap pipi chubby renjun
"Mama bisa ajah,lagian aku itu tampan yah"elak renjun sekaligus percaya diri tapi rona merah di pipinya tak bisa menyembunyikan kalok dia sekarang sedang malu
"Iyah iyah kamu tampan,cantik,manis tambah gemesin"tiffany berujar lagi melihat pipi renjun yang merona,renjun cuman membalas dengan senyuman manisnya, interaksi mereka berdua tak lepas dari pandangan jaehyun yang hanya diam dari tadi
"Oh iya ma, kenalin ini temen injun" renjun memperkenalkan haechan yang masih cengo
"Oooh ini toh yang namanya haechan, ternyata bener yang dibilang temen kamu jay dia cantik" tiffany tersenyum berujar melihat haechan yang bingung tapi tetap tersenyum membalas perkataannya
"Temen jay yang mana tan?" Tanya winwin ternyata ikut bingung
"Iya temen jaehyun yang mana tiff?" Wendy juga bertanya ikutan bingung, yang ditanya bukannya menjawab malah tertawa mendengar pertanyaan mereka
"Maksud mama, mark" jaehyun akhirnya angkat suara
Mama wendy dan winwin cuman ber-oh saja tapi beda dengan haechan yang pipinya sudah memerah, beda juga đengan renjun yang malah ikut tertawa melihat sahabat pudunya yang kini sedang malu. Setelahnya mereka semua mengobrol santai, ralat, cuman mereka berlima yang bicara kecuali jahyun yang akan bicara seadanya jikalau sedang di tanya, itu yang membuat renjun meyakinkan hatinya bahwa jaehyun benar' sudah melupakannya, sebenarnya dia sedih tapi apa boleh buat. Hari semakin sore, haechan sudah pergi sepuluh menit yang lalu tapi sebelumnya ia berpamitan dulu dengan mama wendy dan yang lain, haechan dijemput sama supir suruhan papanya. Winwin kembali ke kamarnya, katanya mau kerjain tugas kuliah nya, kedua ibu sosialita yang masih terlihat seperti anak muda sedang membuat kue bareng di dapur keluargs huang, kalok kata mama tiffany mah mumpung para suami belum pulang hihihi😁
Sedangkan 2 oknum kesayangan kita berada di bangku taman kecil disamping rumah keluarga si manis, kenapa mereka bisa barengan? Itu karena mama mereka berdua yang suruh, jadi mau gimana selain patuh.Namun sudah sepuluh menit mereka duduk bersama tapi tak ada yang mau bicara duluan karena rasa canggung satu sama lain. Yang lebig tua menghela nafas pelan kayak nya dia yang harus mulai percakapan ini
"Renjun" panggilnya sambil menatap si manis yang juga sedang menatapnya. Mereka terdiam satu sama lain saling memandang menikmati keindahan ciptaan tuhan yang sama' sangat indah, yang dilihat renjun adalah mata tajam jaehyun dengan alis yang tebal, hidung mancung,rahang tegas serta bibir yang tipis tebal sungguh suatu kesempurnaan beda dengan jaehyun yang melihat mata yang seperti ada galaksi tersembunyi disana yang dipenuhi oleh bintang' yang sangat indah
"I-iya h-hyung" jawab renjun lebih dulu mengalihkan pandangan nya karena malu ditatap se intens itu oleh jaehyun
"Kamu masih ingatkan?" Tanya jaehyun masih tak mengalihkan pandangan nya, renjun sebenarnya mungkin tahu yang ditanya jaehyun itu apa, tapi ia ragu apakah yang ditanya jaehyun itu benar apa yang ada dipikirkannya
"Kalau hyung?" Alih-alih menjawab renjun memilih untuk bertanya balik untuk menghilangkan rasa ragu dihatinya, jaehyun yang ditanya tersenyum tampan merasa lega lalu menjawab
"Bagaiman hyung lupa dengan orang yang berhasil memberikan cahaya pada hidup hyung dengan senyuman manisnya jun" katanya sambil tersenyum tanpa mengalihkan pandangan nya sekalipun seakan' manusia manis yang ada didepannya ini akan hilang kapan saja jikalau ia akan mengalihkannya.
Renjun tersenyum lalu menatap mata jaehyun untuk melihat adakah kebohongan disana, namun nihil,dia tidak menemukannya justru ia melihat adanya sebuah ketulusan dimata elang pemuda valentine itu"Aku juga hyung, dari awal kita bertemu dikantin waktu itu, aku merasa kau sudah lupa, karena waktu itu cuman diam tanpa mengatakan apapun bahkan berekspresi sekali pun, aku jadi mikir mungkin sudah lupa dengan semuanya" jelas si manis, ia menunduk malu, terdengar kekehan dari pria yang lebih tua
"Hyung diam karna hyung terkejut,bahkan sangat tapi hyung juga senang karena kamu ternyata sudah kembali, hyung pikir juga kamu sudah lupa karena selama disana kamu tidak pernah sama sekali mengabari hyung, jadi pikiran negative hyung mengatakan seperti itu, tapi hyung bersyukur itu cuman pikiran hyung saja dan kenapa hyung tidak berekspresi apapun, kamu sudah tahu jun kalok hyung tidak pandai berekspresi" jelas jaehyun panjang lebar agar si manis mengerti dengan semua yang ia katakan ada terselip kerinduan disana
"Maaf hyung" ujar renjun merasa bersalah menunduk kali ini untuk menyembunyikan air matanya yang akan turun kapan saja
"Hey kenapa harus minta maaf, seharusnya hyung yang mengatakan itu karena tak langsung bicara padamu" ujar jaehyun menangkup pipi renjun agar menatapnya, ia melihat mata rubah itu berkaca-baca
"Jangan menangis, kamu jelas tahu dari dulu njun, kalok hyung tidak suka melihatmu mengeluarkan air mata itu" perkataan jaehyun bukan membuatnya tenang malah membuat renjun semakin tak kuasa menahan air matanya yang akhirnya berdesakan untuk turun. Renjun menyesal karena sempat ragu pada pria setulus jaehyun, dia juga menyesal karena tak pernah mengabari jaehyun selama dichina saking fokusnya untuk belajar.
"Sssttt, udah jangan nangis lagi okey" kata jaehyun lembut menenangkan membawa renjun kedalam pelukan hangatnya, awalnya renjun terkejut dan ragu untuk membalas namun merasakan kehangatan ini, ia mengangkat tangannya untuk membalas pelukan jaehyun. Mereka tidak tahu saja jika sedari tadi ada yang memantau mereka dari arah pintu
"Kayaknya kita akan segera menjadi besan wen" ujar tiffany yang masih tersenyum melihat putra semata wayangnya yang masih memeluk calon menantunya. Ekhem calon mantu gk tuh🙄
"Kayaknya gitu deh" balas wendy juga tersenyum melihat jaehyun dan juga putra bungsunya renjun.
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
TBC♡♡♡
Huaaaaa anyeoonggg yeorobuuuunnn😁😁
gak tahu mau bilang apah😶
Jangan lupa bintangnya dipencet☆☆☆ stay healthy and happy
KAMU SEDANG MEMBACA
[HIATUS] Unbreakable Love {JAEREN}
RomansaCinta yang tak terkendali membuat seseorang hampir gila saking cintanya pada orang itu, menunggu penantian yang panjang akan kepastian yang menjawab semuanya. "Apakah hyung masih ingat??" "Bahkan setiap detik pun aku tidak akan pernah bisa melupaka...