prolog

76 8 0
                                    

Viola Andrea Hendeson.

Seorang  gadis  yang  cantik,  pintar,  dan juga  badgirl,  memiki  sifat  random  yang  kadang  dingin,  bobrok, dan  ramah.

Sayangnya  orang  tua  viola  meninggal  di saat  umurnya  yang  masih  9  tahun.

Sejak  orang  tuanya  meninggal,  dia tinggal  di  Surabaya  bersama  sang  nenek, namun  sayang  sang  nenek  meninggal  di saat  dia  baru  kelas  9  SMP.

Sejak  saat  itu,  viola  selalu  bekerja  keras untuk  membiayai  kehidupannya  sendiri, dan  sekarang  hasil  kerja  kerasnya  itu membuahkan  hasil,  di  usia  17  tahun  dia sudah  mempunyai  perusahaan  yang bergerak  di berbagai bidang  dengan nama  Vio  Company.

Viona  Roseline  Dirgantara.

Seorang  gadis  cantik,  pintar, berkulit  putih,  dan  imut,  tapi  sayang semua  itu  tertutupi  dengan  sifatnya  yang suka  membully  dan  berpakaian  ketat.

Alasan  sebenarnya  viona  membully  itu karena  dia  kesepian,  dia diabaikan  oleh  kedua  abangnya, kedua orang tuanya memang menyayanginya tapi mereka selalu sibuk dengan bisnis nya, sedangkan seseorang yang menjadi tunangannya itu sama sekali tidak peduli kepadanya.

Jika  kalian  berpikir  viona  membully gadis  miskin  atau  anak  beasiswa, maka tebakkan  kalian  salah,  viona  hanya membully  gadis  bermuka  dua  yang  telah merebut  perhatian  dari  kedua  abang  dan  juga tunangannya.

Alasan  viona  membully  gadis  atau wanita  itu  adalah  karena  viona mengetahui  rencana  wanita  itu  yang ingin  menghancurkan  geng  yang  di bangun  oleh  tunangannya dan ingin mengambil  hartanya.

Puncak  nya  adalah  ketika  abang  dan tunangannya itu  mencaci  maki dirinya  hanya  karena  telah  membully wanita  itu.

.

.

.

"Vio  tungguin  gue"  ucap  seorang  gadis, atau  kita  panggil  saja  della,  della merupakan  sahabat  satu  satunya  viola.

"Lo  lelet  banget  sih,  cepetan  gue  mau pulang"  ucap  viola  kesal.

Saat  ini  mereka  berdua  sedang  berada  di  pinggir  jalan.

"Del"  panggil  viola.

"Hmmm"  balas  della.

"Thanks  ya  udah  jadi  sahabat  gue" ucapnya tulus.

"Lo  kenapa  dah,  tiba-tiba  aja  ngomong gitu"  ucap  della  heran.

"Gue  juga  ga  tau  kenapa"  balas  viola.

"Aneh  lo" ucap  della,  karena  kesal  della menyebrang  duluan  dan  meninggalkan viola.

Tanpa  della  ketahui,  ada  sebuah  bus yang  melaju  dengan  kencang  kearahnya.

Viola  yang  melihat  sahabatnya  hampir  tertabrak  mencoba  untuk  teriak,  namun entah  kenapa  lidahnya  seakan keluh,  dia langsung  berlari  dan  mendorong  della  ke  pinggir  jalan,  namun  naas  dirinya  lah  yang  tertabrak  bus tersebut.

Della  berbalik  dan  menatap  viola  yang sudah  berlumuran  darah.

"Vio"  teriaknya  dan  langsung menghampiri  viola.

"Vi  lo  ga  pa-pa  kan, lo  harus  bertahan oke"  ucap  della dengan  berlinang  air mata.

"Del  s-sakit,  gu-e  ga  kuat"  ucap  viola terbata bata.

"Lo  harus  bertahan" ucap  della,  dia langsung  berdiri  dan  mencari  bantuan, karena  saat  ini  kondisi  jalan  sedang  sepi.

'Ayah, bunda tunggu vio disana ya, vio nyusul'  batinnya  disertai  senyum  tulus, tak lama  kemudian  dia  menutup  mata.

.

.

.

Plakk.

Plakk.

Bunyi  tamparan  itu  terdengar  nyaring  di seluruh  penjuru  kantin,  sedangkan  para penghuni  kantin  hanya  menatap  mereka tanpa  berniat  ikut  campur  atau  pun memisahkan.

"Abang  tampar  ona,  cuma  demi  angel" ucap  viona  menatap  abangnya  dengan mata  berkaca-kaca.

"Kenapa  lo  bully  adik  gue"  ucap  kenzo harion  dirgantara,  abang  pertama  viona.

"Adik  abang  itu  ona, bukan  dia"  ucap viona  menunjuk  seorang  gadis  ups! atau mungkin  wanita  yang  ada  di  pelukan rey,  Reynald Adiputra  wijaya  orang  yang menjadi tunangannya.

"Gue  ga  punya  adik  modelan  jalang kayak  lo"  ucap  Kenzo  pedas.

Nyut.

Entah  kenapa  ucapan  abangnya  itu sangat  menusuk  hati  viona, viona menatap  arga  harison  dirgantara  abang keduanya  yang  menenangkan  angel  liza paramita  seorang  wanita  bermuka  dua.

Lagi  dan  lagi  perasaan  viona  sesak,  dia menatap  kedua  abangnya  dan  orang yang menjadi tunangannya itu   dengan  sendu,  tapi  yang ditatap  malah  menatap  nya  dengan datar.

Deg.

Perasaan  viona  sesak  begitu  melihat tatapan  datar  dari  abangnya,  dia memejamkan  mata  kemudian  membuka matanya  dan  menatap  tajam  abangnya walau  dengan  berlinang  air  mata.

"Oke,  kalo  lo  semua  ga  ada  yang  percaya  sama  gue,  tapi  kalau  faktanya nanti  udah  ke  bongkar  jangan  harap  lo semua  dapat  maaf  dari  gue"  ucap  viona dengan  berlinang  air  mata.

Viona  melangkah  meninggalkan  kantin, dia  langsung  berlari  ke  parkiran  lalu mengambil  mobilnya.

Viona  melajukan  mobilnya  dengan kecepatan  tinggi,  karena  dia   menangis dia  tidak  menyadari  jika  ada  truk berlawanan  arah  yang  juga  melaju dengan  kencang  dan  viona  berakhir Kecelakaan.

'Daddy, mommy, maafin ona karena belum bisa bahagiain kalian'  batinnya  kemudian menutup  mata.

.

.

.

.

.

Tbc.

Jangan  lupa  vote  dan  komen.

Terima  kasih.

Viola  or  Viona  [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang