part 4

10 1 0
                                    

“Queen racing di lawan” batinnya kemudian menambah kecepatannya.

5 menit kemudian.

Suara deru motor memasuki kawasan V’R INTERNASIONAL SCHOOL salah satu sekolah elit yang begitu diminati oleh kaum muda-mudi.

Seluruh siswa siswi yang berada di sana mengalihkan pandanganya dan menatap ke arah motor hitam yang baru saja masuk.

“Eh sapa tuh?’’

“Murid baru kayaknya.”

“Semoga aja cowok!”

“Lo gak liat dia pake rok.”

Fiks dia cewek.”

Bisik bisik terdengar begitu Vio memasuki kawasan V'R INTERNASIONAL SCHOOL.

‘CK lebay banget sih’ batin Vio kesal.

Tak lama kemudian pekikan dari para siswi terdengar, begitu para most wanted (Rey dkk) memasuki kawasan V'R INTERNASIONAL SCHOOL.

Aaah geng galaxy dateng!”

“Arga, jadikan aku kekasihmu.”

“Kenzo, sesekali senyum kenapa.”

“Biru gombalin aku dong.”

“Sayang ya, Rey udah punya gandengan kalau gak pasti gue gebet tuh.”

“Putra jadi pacar aku yuk.”

Begitulah celotehan para siswi begitu melihat Rey dkk, sedangkan Vio yang masih duduk anteng di motornya hanya memutar bola mata malas.

Vio membuka helm full face dengan gerakan slow motion, hembusan angin menerbangkan beberapa helai rambut Vio yang membuat kecantikannya meningkat drastis.

Omo omo, siapa tuh cewek cantik banget.”

“Mak, calon mantu mu datang.”

“Akhirnya ada yang bening juga.”

“Jadi makin mood sekolah gue.”

“Tapi, muka dia kayaknya familiar deh?”

“Iya sih, tapi siapa?”

“Eh itu Ona si queen bullying kan.”

“Gila, sebulan gak masuk sekalinya masuk bikin pangling.”

Vio berdecak kesal mendengar ocehan murid V'RIS yang menyebut dirinya queen bullying.

Dia turun dari motornya sambil melangkah menuju koridor.

“Eh si Ona kayaknya mau kemari tuh” ujar biru saat melihat Ona melangkah ke arah mereka.

“Kan udah gue bilang, dia itu cuma penampilannya aja yang berubah, sekali nya jalang ya tetep jalang” ucapan pedas itu terlontar begitu saja dari mulut Arga.

Perasaan Vio menjadi sesak akibat mendengar penuturan abangnya.

‘Shit’ maki Vio dalam hati, dia terus melangkah dengan wajah datarnya.

Langkah Vio terhenti akibat cekalan di lengannya.

“Lepas” ucapnya menekan kalimatnya.

“Gue peringatin sama Lo buat gak bully adek gue” kata Kenzo, ya Kenzo lah yang menahan tangannya.

“Dan gue peringatin sama Lo, buat gak santuh gue sembarangan” ucap Vio setelah menepis kasar tangan Kenzo.

Vio mengambil tissue basah di tasnya, kemudian menggosok tangan yang di pegang Kenzo tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Viola  or  Viona  [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang