°•🪷•°
Di sebuah malam yang gelap dan berkabut, seorang perempuan kecil tersesat di tengah hutan. Menangis ketakutan, tidak tahu jalan pulang. Suara-suara aneh dan bayangan gelap membuatnya semakin ketakutan. Tiba-tiba, dari balik pepohonan, muncul sepasang mata merah menyala. Seorang Vampire yang telah mencium bau manusia mendekati perempuan kecil itu, Vampire tersebut menginginkan darah perempuan kecil itu karena hanya itu yang bisa memuaskan rasa lapar mereka yang luar biasa.
Vampire itu semakin dekat, membuat perempuan kecil itu terus memundurkan langkahnya. Tubuh mungil itu bergetar hebat, hingga tidak dapat menopang tubuhnya. Perempuan kecil itu terjatuh, kedua mata itu diselimuti ketakutan yang luar biasa. Vampire itu menyeringai, menampilkan dua taring tajam yang muncul. Namun Vampire itu belum sempat menyentuh perempuan kecil itu, tiba-tiba memundurkan langkahnya. Berganti, kedua mata merah menyala itu menjadi ketakutan. Tatapan itu tertuju kepada sosok yang berada di belakang perempuan kecil itu, terlihat kedua mata merah tajam yang menyala.
Vampire itu pergi, berlari menjauh dari tempat itu. Ketakutan perempuan kecil itu bertambah, perlahan kepala itu menoleh. Perempuan kecil itu tersentak, mendapati dua sosok yang berada di belakangnya. Kedua mata merah itu menatapnya, tidak bercahaya. Salah satu diantaranya berjongkok, perempuan kecil itu memperhatikan sosok perempuan itu, kedua matanya tidak berwarna merah, dan tidak terdapat taring yang muncul. Berbeda dengan yang satunya, sosok Pria yang memiliki kedua mata merah kental.
Suara perempuan itu lembut memasuki indra pendengarannya, menggenggam tangan perempuan kecil itu. Kedua mata perempuan kecil itu membulat ketika merasakan tangan perempuan itu yang terasa hangat, layaknya manusia. Bahkan perempuan itu mengelap kedua air mata perempuan kecil itu yang masih terisak kecil, namun perlahan berhenti. Sudut bibir perempuan kecil itu terangkat. Perempuan itu mengangkat perempuan kecil itu dengan hati-hati, tidak ada penolakan dari perempuan kecil. Namun tatapannya tidak lepas memperhatikan sosok Pria yang bersama perempuan itu, terlihat seperti Vampir namun berbeda dari Vampire yang tadi menyerangnya. Sepanjang perjalanan, perempuan kecil itu diam tapi tatapannya selalu menatap sosok Pria itu.
Setelah kejadian itu, perempuan kecil itu semakin dekat dengan perempuan itu dan sosok Vampire Pria. Mereka merawat serta mengajari perempuan itu banyak hal tentang hutan dan kehidupan. Perempuan kecil itu tumbuh menjadi perempuan yang mandiri, mengganggap bahwa dua sosok itu sangat penting baginya sebagai keluarga. Perempuan kecil itu menjadi berbakat, berkat didikan kedua sosok itu. Namun, ketika perempuan kecil itu dewasa, Ia memutuskan untuk menjadi pemburu vampire. Ingin melindungi manusia dari ancaman vampire ganas seperti sosok yang hampir membunuhnya. Meskipun kedua sosok itu mencoba meyakinkannya bahwa tidak semua vampire jahat, perempuan kecil itu tetap teguh pada keputusannya.
Hingga perempuan kecil itu bergabung dengan sebuah organisasi pemburu vampire yang terkenal. Mereka sangat terlatih dan memiliki peralatan canggih untuk melacak dan membunuh vampire. Perempuan kecil itu tidak pernah menceritakan tentang kedua sosok yang dianggap sebagai keluarganya kepada organisasi tersebut, karena perempuan kecil itu tahu mereka tidak akan mengerti.
Namun, suatu malam, organisasi pemburu vampire mengikuti perempuan kecil itu tanpa sepengetahuannya. Mereka mengira perempuan kecil itu sedang melakukan rencana rahasia untuk membunuh vampire. Ketika perempuan kecil itu kembali ke istana kedua sosok itu, para pemburu vampire menyerbu masuk. Mereka mengira perempuan kecil itu telah merencanakan ini untuk menjebak kedua sosok itu.
Pertarungan sengit pun terjadi. Kedua sosok itu bertarung melawan para pemburu vampire. Mereka menggunakan kekuatan dan kecepatan mereka untuk melindungi istana dan perempuan kecil itu. Namun, jumlah pemburu yang banyak membuat mereka kewalahan. Di tengah kekacauan itu, perempuan kecil itu bersembunyi di bayang-bayang, membantu kedua sosok itu tanpa diketahui oleh para pemburu. Menggunakan keterampilannya sebagai pemburu vampire untuk menyerang dari belakang, mengalihkan perhatian para pemburu dan memberikan kesempatan bagi kedua sosok itu untuk melawan.
Meskipun begitu, kedua sosok itu terluka parah. Mereka terus bertarung hingga napas terakhir mereka, berusaha melindungi apa yang berharga bagi mereka. Dalam kekacauan itu, perempuan kecil itu hanya bisa diam menatap mereka yang di ambang sekarat, hatinya hancur melihat orang-orang yang telah menyelamatkannya kini terbaring tak berdaya. Pertarungan sengit di istana telah berakhir.
Kedua sosok itu terbaring di lantai, terluka parah dan sekarat. Perempuan kecil itu bersembunyi, menahan isakan. Ketika para pemburu vampire akhirnya pergi, mengira misi mereka telah selesai, perempuan kecil itu tetap di sana, terpuruk dalam kesedihan yang tak terhingga. Mengetahui bahwa hidupnya tidak akan pernah sama lagi.
Perempuan kecil itu berlutut di samping mereka, air mata mengalir deras di wajahnya. Menggenggam tangan mereka dengan erat, merasakan dinginnya kulit mereka yang perlahan kehilangan kehidupan. Sosok Pria itu menatap dengan mata yang masih sama, sementara sosok perempuan, dengan sisa-sisa kekuatannya, mengangguk pelan. Mereka berdua memberikan senyuman lemah, mencoba memberikan sedikit ketenangan pada perempuan kecil itu. Saat napas terakhir mereka terhembus, perempuan kecil itu merasakan dunia seakan runtuh di sekelilingnya. Memeluk tubuh mereka yang tak bernyawa, merasakan kehangatan terakhir yang perlahan menghilang.
Rasa bersalah dan penyesalan menghantamnya seperti gelombang besar, membuatnya terpuruk dalam kesedihan yang mendalam. Perempuan kecil itu tidak bisa menggerakkan tubuhnya, seolah-olah seluruh energinya telah terkuras habis. Hanya bisa duduk di sana, memeluk kedua sosok itu, menangis tanpa henti. Pikiran tentang bagaimana perempuan kecil itu telah menyebabkan kematian mereka, terus menghantui benaknya. Merasa hampa, seolah-olah sebagian dari dirinya telah hilang bersama mereka.
Beberapa minggu setelah kejadian tragis di istana, organisasi pemburu vampire mengadakan upacara penghargaan untuk perempuan kecil itu. Aula besar dipenuhi oleh para pemburu vampire, pejabat tinggi, dan wartawan. Saat perempuan kecil itu melangkah ke atas panggung, sorotan lampu dan kilatan kamera langsung mengarah padanya. Flash kamera yang tak henti-hentinya membuat matanya sedikit silau, namun Ia tetap melangkah maju dengan wajah tanpa ekspresi. Wajah perempuan kecil itu terpampang di layar besar di belakang panggung, menampilkan foto-foto dirinya dalam berbagai momen aksi. Para hadirin bertepuk tangan meriah, memuji keberaniannya. Seorang pembawa acara dengan suara lantang mengumumkan, dan sejak saat itu, perempuan kecil itu diberi julukan 'SH'.
Shadow Hunter
Julukan itu diberikan karena kemampuan perempuan kecil itu untuk bergerak tanpa terlihat, menyerang dari bayang-bayang. Namun, di dalam hatinya, perempuan kecil itu merasa kosong. Penghargaan dan julukan itu tidak berarti apa-apa baginya. Hanya bisa memikirkan kedua sosok itu, dan bagaimana mereka telah tewas karena kesalahannya. Saat menerima medali, perempuan kecil itu berdiri di atas panggung dengan wajah tanpa ekspresi. Tepuk tangan meriah dari para hadirin tidak bisa menghapus rasa bersalah dan penyesalan yang menghantuinya. Kilatan kamera terus menerus mengabadikan momen itu, namun bagi perempuan kecil itu, semua itu terasa hampa. Perempuan kecil itu telah kehilangan dua sosok yang paling berharga dalam hidupnya, dan tidak ada penghargaan atau medali yang bisa menghapus rasa sakit itu.
⋆。˚୨ To Be Continue ୧˚。⋆
➤➤➤
KAMU SEDANG MEMBACA
VAMPIRE
Fantasy⚠️DILARANG KERAS PLAGIAT, REPOST, REMAKE ATAU JIPLAK DALAM BENTUK APAPUN. Heartless or Die for you || BECKFREEN. Original story by Exterly!