Historia

144 9 2
                                    

Historia ngerasa aneh sekarang. Meski matanya belum benar-benar terbuka, dia bisa ngerasain ada yang lagi meluk dia disisi kanan dan kiri nya.

Dan benar saja, ketika matanya benar-benar terbuka lebar. Dia bisa melihat ada 2 makhluk hidup kini tengah memeluk tubuh ramping nya dengan mata yang setia terpejam.

"Huwaaaaa"

Teriakan Historia ternyata mampu membuat 2 makhluk hidup berbeda jenis kelamin itu terbangun. Dengan tergesa-gesa, si cowok yang ada di sisi kiri Historia pun bertanya.

"Bunda kenapa? Ada kecoa?"

Oh good. Bunda? Apalagi ini?

"Udahlah Bun biarin aja kecoa nya. Mending lanjut tidur aja yuk!!" Si cewek nyaut.

Tanpa banyak bacot. Historia langsung lari keluar kamar buat nafas, canda!
Dia cuman terlalu kaget sekarang. Mangkanya dia mutusin buat lari daripada pusing sendiri.

"Huwaaaaa"

2 remaja di kamar Historia menatap Bunda mereka dengan tatapan penuh tanya. Itu Bunda mereka kenapa teriak-teriak? Gitu kira-kira batin mereka berdua.

"Bunda kenapa kak Fal?" Tanya si cewek.

Si cowok menghendikan bahu tak tahu
"Udah biarin aja Kay, palingan nanti Bunda balik sendiri. Eh tapi kenapa kita bisa tidur dikamar bunda?"

Kaya memutar bola matanya malas
"Kan kemarin mati lampu. Kakak phobia sama kegelapan, terus Adek ajak deh kakak buat tidur bareng Bunda. Baik kan adek?"

Falco mengangguk-anggukkan kepalanya tanda paham dan mulai mengingat kejadian semalam.
"Hehe iya-iya kakak lupa. Yaudah sekarang tidur lagi yuk, mumpung Bunda keluar"

"Huu dasar males! Tapi gapapa deh sekali-kali. Adek juga mau pindah ke kamar, gamau tidur berdua sama kakak"

"Terserah!!!"









Abang Falco

Abang Falco

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adek Kaya

Adek Kaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Janda Kembang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang