3 ÷ Perkataan Kak Mina!

38 6 0
                                    


Yey double up!
Sengaja aku percepat ya!
_

Hubungan antara Jeka dan Una tidak secanggung dari awal perkenalan mereka dulu. Bahkan kedua nya sudah melempar tawa dan cerita masing masing tanpa ada rasa ragu sekalipun. Una, gadis itu sedikit demi sedikit menabung untuk membangun sebuah Toko Bunga impian nya. Johan, sang kakak melarang, padahal ia hanya ingin apa yang ia punya nanti nya menjadi kebanggaan dan kebahagiaan nya tersendiri, dan akhirnya Johan mengizinkan asalkan tetap melihat dan memantau kondisi Toko Bunga milik nya walau jika nanti Una punya Toko Bunga sendiri yang ia bangun sendiri.

Jeka juga sama, dia menjadi CEO yang sukses di usia nya yang menyentuh 25 tahun. Setiap ada masalah dalam perusahaan nya sendiri, Jeka selalu curhat kepada Una tanpa rasa malu. Una juga sama, sudah 4 tahun bekerja seling membantu di toko bunga sang kakak merasa cukup lelah sekaligus bahagia. Sama, jika dirinya lelah atau bahkan ada masalah pasti akan bercerita ke pemuda tampan itu. Mereka sudah saling percaya satu sama lain. Hubungan ya? Bisa dibilang mereka menjadi sahabat, tidak tau nantinya. Eh?

“Jek, kau kenapa sih? Seperti nya aku melihat mu beberapa hari ini selalu saja merasa kau itu sedang bersedih, apa benar?” tanya Megan, sekretaris pribadi nya juga sahabat karib nya sejak SMA. Jeka sudah berulang kali membuang nafas nya kasar, sambil mengusap wajah nya pelan.

“Meg, apa jawaban mu jika orang tua mu mengajak mu untuk makan bersama di restoran mewah?” Megan yang mendengar itu pun bingung. Bukan nya ia pasti bakal terima ya? Tidak mungkin menolak ajakan orang tua bukan?

“Kalau tidak ada maksud lain, aku akan terima sih. Aku akan ikut mereka makan bersama, memang nya ada apa?” tanya Megan kembali, Jeka menoleh ke arah sahabat nya itu dengan tatapan sendu. “Ya, ini ada maksud lain. Mereka mengajak ku makan bersama karena mereka mau mendekat kan ku dengan anak dari sahabat Ayah ku. Aku benci fakta jika harus di jodoh kan seperti ini, jika hati ku sudah di isi oleh perempuan lain yang aku sukai!”

Megan tau maksud perkataan Jeka, dan dirinya tidak bisa berkutik apa apa. Hanya dapat mendoakan mana yang baik untuk sahabat nya itu, “Kau sangat mencintai dia ya?” pertanyaan Megan sukses membuat Jeka mengangguk dengan tegas. Dan Megan tersenyum tipis, ia tau apa yang di rasakan sahabat nya itu.

Ditempat lain tepat nya Toko Bunga Day In Lilac, seorang perempuan yang kini sudah menggelar sarjana itu sedang duduk santai di ruangan khusus yang ada di sana. Dengan ditemani oleh secangkir teh hangat bersamanya, membuat suasana di ruangan itu seketika nyaman.

Bibir mungil yang bergerak lucu, dengan mata yang terus melirik kesana kemari dengan serius. Hingga bibir nya tersenyum tanpa sadar. Yup, ia sedang membaca novel favorit nya dengan judul En Counter! Siapa yang tidak tau itu? Film drama Korea favorit nya juga. Ia benar benar menyukai film dan cerita nya!

Tok tok tok

“Masuk!” ujar nya, tapi matanya masih fokus terhadap buku kesayangan nya itu. Sosok perempuan cantik berdarah Jepang itu berdiri di dekat ambang pintu sambil membawa beberapa berkas. Mina, ia menghampiri adik sepupu nya itu yang sedang sibuk dengan buku novel nya, “Yak! Kau tidak mau menatap ku eoh? Serius sekali sih!”

Una melirik ke arah Mina sambil terkekeh gemas, “Kak Mina? Ada apa? Oh apa kakak tidak ke kantor? Kenapa membolos?” pertanyaan bertubi-tubi yang Una lontarkan pada Mina itu, membuat gadis berdarah Jepang itu di buat pusing oleh manusia mungil di hadapan nya.

“Ayah meliburkan ku selama dua minggu, beliau yang akan menggantikan ku sementara, karena ada beberapa masalah dalam perusahaan. Perkataan mu tidak cocok dengan usia mu yang menginjak dua puluh tiga tahun itu! Kau sendiri tidak ada kerjaan?” tanya Mina padanya.

Una menoleh sambil menggeleng, menatap ke arah Mina yang duduk di hadapan nya, “Aku hanya memantau para pekerja yang bekerja membangun toko bunga ku kak. Sementara ini aku menjadi Bos untuk menggantikan kak Johan!” jelas nya.

“Bagaimana hubungan mu dengan Jeka?” Heol! Bahkan kakak nya itu tak lupa, padahal Mina sering kali melihat dirinya jalan bersama dengan pemuda tampan bernama Jeka itu. Kenapa masih di tanyakan kembali?

“Baik-baik saja, lagian kan aku hanya sahabat nya” perkataan Una sukses membuat mata Mina melebar. Adik sepupu nya ini memang polos, tapi sepolos polos nya dia.. tidak tau apa itu perasaan yang sesungguhnya. Pasti perasaan pemuda itu beda dengan perasaan Una sekarang, Mina yakin itu!

“Kau bilang hanya sahabat? Ey! Dengar aku, bagaimana jika Jeka menyukai mu? Oh! Atau bahkan mencintai mu lalu mengajak mu menikah dan menjadikan mu istri?!” heboh Mina, Mina benar benar tidak bisa menahan perkataan nya yang ingin ia katakan.

Una melotot tajam, “Jangan aneh-aneh deh kak, mana mungkin Jeka menyukai perempuan seperti aku. Aku kan biasa saja, banyak perempuan lain yang lebih cantik dari ku!” Ini nih yang Mina benci, Una selalu saja merendahkan dirinya sendiri. Tidak berkaca terlebih dahulu jika dirinya cantik dan bertalenta! Huh, Mina menyerah kalau seperti ini jadinya.

“Terserah kau lha Na! Aku yakin jika Jeka ada rasa dengan mu, percaya lah padaku! Bye aku pergi ya!” sepeninggalnya Mina dari ruangan nya. Una kembali melamun, perkataan kakak sepupu nya itu teriang iang di fikiran nya saat ini.

“Dia tidak mungkin mencintai ku kan?” gumam nya.

_
Jakarta, 230602

ns: ututuuu di kasih asupan double up sama aku! jangan lupa vote dan share ceritanya ya, terimakasih

Flower Shop - Toko BungaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang