6 ÷ First Kiss Una

37 7 11
                                    


Hay! Kalian mana nih suara nya, sebelum baca harus absen dulu! Aku lagi baik hati ini Update nih!
_

Sudah lima hari Una dirumah nya, untung saja Johan berbaik hati untuk tidak menyuruh Una memantau Toko Bunga nya itu. Beruntung ada Mina yang andil untuk membantu nya selagi sang adik baru keluar dari rumah sakit.

Sudah dua hari yang lalu Una sudah melepas perban di tangan kanan nya juga di kening nya. Sebenarnya Una tidak betah dan tidak suka jika tangan nya di perban oleh kasa tebal itu.

Hari kelima dirumah benar-benar membuat Una bosan sekali. Sudah bolak balik cuma karena mengelilingi rumah yang ia tempati oleh Mina itu tapi tetap saja rasa bosan muncul begitu saja. Jam menunjukkan pukul 9 pagi, Mina sudah berangkat menuju toko.

Mengenai kabar Jeka dan keluarga nya, mereka baik baik saja. Bahkan hubungan antara Janendra dan Jessy pada Una membuat Jeka bahagia. Hubungan mereka baik baik saja layak nya orang tua dan anak kandung sendiri. Dan untuk soal makan malam bersama? Jeka dan Una menikmati nya, bahkan ia di sanjung sanjung cantik oleh teman Ayah nya Jeka. Dan lebih lega nya lagi jika perempuan yang tadi nya mau di jodohkan oleh Jeka menolak mentah-mentah karena dirinya sudah punya kekasih di London. Bagus lah!

“Apa aku ke kantor Jeka saja kali ya? Eum apa sekalian aku buatkan bekal untuk makan siang? Aish Una! Ingat kalau kau bukan siapa siapa dirinya, pacar bukan, kekasih bukan, bahkan istri pun bukan. Kenapa harus membuat kan dia bekal? Ah tapi tak apa lah, anggap saja sebagai tanda terima kasih karena telah merawat diriku, ya benar!”

Una menuju dapur nya dan membuat kan sesuatu untuk Jeka. Ia akan bawakan bekal siang itu nanti ketika sudah waktunya jam makan siang di kantor nya Jeka.

Sebuah restoran dengan ala Italia, terlihat ketiga pria tampan yang sibuk dengan kerjaan mereka masing masing. Siapa lagi kalau bukan Jeka, Megan dan juga satu teman baru mereka bernama Deka. Deka adalah pekerja baru di perusahaan Jean Corp, dan Jeka menaruh nya di bagian Manajemen. Karena Deka ahli dalam bidang tersebut, dan kerja nya sangat sangat cekatan. Membuat Jeka puas dengan hasil kerja keras nya.

Selagi Megan dan Deka berbincang, Jeka fokus dengan laptop di hadapan nya. Tapi pikiran nya kemana mana dan membuat dirinya bingung sendiri, “Jek, istirahat dulu”

Teguran Megan di hiraukan, ia masih asik dengan lamunan nya. Bahkan Deka memanggil manggil nama nya juga tidak dapat sahutan dari Jeka sendiri. Ada apa dengan anak ini? Fikir mereka.

“JEKA” teriak kedua nya, membuat Jeka terkejut dan hampir menjatuhkan ponsel dirinya yang sedari tadi ia mainkan.

Aish bisa tidak sih kalian tidak usah berteriak padaku! Lihat! Mereka menatap kita!” marah nya, Megan dan Deka bukan nya takut tapi malah tertawa geli melihat ekspresi wajah Jeka yang menurut nya lucu.

Ey! Harusnya kami yang marah marah, sedari tadi Deka memanggil nama mu, apa kau tidak mendengar nya Jek? Bahkan hanya laptop yang kau tatap terus menerus” ucap Megan, Deka mengangguk.

Ting

Notifikasi ponsel Jeka berbunyi, ia segera membuka ponsel nya dan membaca pesan yang tertera disana. Yang tadi nya jutek, kini ia tersenyum manis menatap layar ponsel nya sendiri.

“Dia sudah gila” gumam Deka, dan mendapat tatapan tajam dari Jeka. Megan hanya bisa menggeleng kan kepala nya, ia tau siapa pelaku di balik ponsel itu.

From, Bunny❤️
| Jangan lupa tunggu aku di kantor mu nanti siang!

To, Bunny❤️
| Ada apa? Aku akan menunggu mu

From, Bunny❤️
| Jangan kepo! pokok nya tunggu saja, bay

To, Bunny
| Bay, Bunny

Flower Shop - Toko BungaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang