5

14 1 1
                                    

-----------------------------------------------------------------

Aku mencintainya seluas samudra yang tidak mampu di deskripsikan bagaimana ujungnya.

Dan aku menginginkannya seperti aku berharap pada hidupku dengan ending yang sempurna.

-Asima-

-----------------------------------------------------------------

"Terimakasih" Kataku padanya sambil tersenyum manis.

"Sama-sama, gue pulang ya" jawabnya sekalian berpamitan.

"Kabarin gue kalo lo ga aman disini" sambungnya dengan tangan yang sudah mengusap lembut rambutku.

"kalo aku ga aman disini, kamu mau bawa aku kemana?" Tanyaku sambil menatap lekat matanya.

"Ke tempat manapun yang sudah pasti lo bakal aman dan di dalamnya ada kebahagiaan" ucapnya yang sangat menyakinkan.

"Janji?" Tanyaku padanya dengan kelingking yang sudah di acungkan.

"janji" katanya yang melakukan hal yang sama sepertiku.

"Udah gue pulang yaa, see u" pamitnya padaku yang sudah menyalahkan mesin motornya lalu pergi.

********

Sepenggal momen yang sedang aku ingat hari perihal kemarin, ucapan yang sangat manis jika orang lain mendengarnya juga.

Ah sial, ini membuatku semakin gila. Bagaimana bisa aku bahagia hanya dengan sepenggal kata seperti itu?

Aku tersenyum - senyum sendiri selama beberapa menit ketika mengingat hal itu, ini benar-benar memalukan. Jika saja di rumah ini ada orang lain selainku yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar, mungkin orang itu mengira bahwa aku gila.

Kembali tersadar dari lamunanku, aku segera bergegas untuk menyiapkan keperluan sekolahku, ini sangat berbahaya jika aku masih saja melamun.

Bisa-bisa waktu ku terbuang sia-sia karna hal yang belum pasti akhirnya seperti apa. Aku segera keluar dari kamarku untuk segera bergegas pergi ke sekolah. Tidak ada sarapan untuk hari ini karna waktunya memang tidak banyak.

Skip sekolah...

Aku sudah berada di sekolah setelah perjalanan yang cukup panjang karena jalanan yang sudah macet.

Tak lama berjalan, kini aku sudah sampai di dalam kelas yang ternyata masih sedikit yang datang. Aku pikir ini sudah siang dan aku akan terlambat, ternyata tidak juga.

Justru aku yang datang lebih awal dari pada yang lain termasuk Meli. Tak ada yang aku lakukan di dalam kelas ini, aku hanya diam dan sesekali memainkan handphone seperti saat ini. Aku sedang mengecek ponselku, barang kali ada yang mengirimkan ku pesan.

Dan benar saja, beberapa pesan masuk dari beberapa orang.

Dan benar saja, beberapa pesan masuk dari beberapa orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ASIMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang