13 (end)

30 4 2
                                    

5 tahun kemudian....

"Hyung, makasih banyak ya, hyung udah banyak membantuku"

"Iya sama-sama "

"Juga maafin aku merepotkanmu selama ini"

"Ngomong gitu lagi hyung dorong nih ke kolam"

"Hahahaha"

"Mending gitu, ketawa, kita udah lama gk ketawa barengkan?"

Suasana menjadi hening, kedua namja itu berdiri dari duduknya di samping kolam renang,mereka melihat satu sama lain lalu terkekeh.

"Wonu hyung, gimana keadaan yg lain ya?"
Tanya namja satu itu.

"Mereka pasti bahagia disana" jawab namja yg tak lain adalah wonwoo.

"Aku kangen mereka"

"Sudahlah seokmin-ah, sebaiknya kita masuk kembali yuk"

Seokmin hanya mengangguk dan mengikuti wonwoo berjalan ke dalam rumah mereka.

"Aku juga merindukannya seokmin, aku merindukan kita yg dulu saat masih bersama"
Batin wonwoo dan tanpa sengaja air matanya terjatuh.

"Andai waktu bisa diputar, aku memilih aku yg dipanggil tuhan" batin seokmin dan juga mengeluarkan air matanya.

























Flashback.

"Pak!! Kami menemukannya!! Mereka masih bernafas!!!" Teriak salah seorang polisi.

"Astaga! Cepat bawa mereka ke rumah sakit!!" Teriak jeonghan dan berlari mendekati ketiga sahabatnya itu.

"Huwaaaa hyung!!! Huhuhu dk hyungg, Uji hyung, Wonu hyung kalian bertahan hiks lah huhuhu"

Dino memeluk rubuh dk yg penuh darah.

Wonwoo, dk, dan woozi ditemukan di dalam mobil yg tadi mereka tumpangi, syukurlah mobil itu tak meledak sehingga mereka masih bisa selamat.

Skip rumah sakit.

"Jeonghan hyung hiks hiks bagaimana ini, huhuhu" dino menangis dan memeluk jeonghan.

"Tenanglah dino-ya, mereka pasti baik baik saja" jeonghan menenangkan dino yg menangis.

Semua orang kalut dalam pikiran masing-masing,mereka juga tak kalah sedih, bahkan sang tertua merasa sangat bersalah, seharusnya ia bisa menjaga adiknya itu.

Cklek

"Bagaimana keadaan mereka dok!" Ucapan mingyu sedikit kencang membuat yg lain tersadar dari lamunan mereka.

"Tenanglah wonwoo-ssi dan seokmin-ssi baik baik saja, hanya saja..."

Dokter itu menggantungkan ucapannya membuat kesepuluh orang itu menahan nafas mereka.

"Jihoon-ssi mengalami sedikit konflikasi, dan maaf untuk mengatakannya, rumah sakit kami tidak bisa menangani ini, ada baiknya ia di bawa ke jepang karna rumahsakit disana memiliki alat untuk membantunya" jelas sang dokter membuat mereka melebarkan mata mereka.

"Uji hyungg..."lirih seungkwan lalu ia terjatuh kembali ke tempat duduknya tadi.

Mereka kembali sedih, namun juga merasa bahagia karna wonwoo dan dk selamat.

"Kami akan melakukannya, kami akan membawa woozi ke sana, terimakasih banyak dokter" ujar scoups dan membungkuk jormat diikuti yg lainnya.

Sang dokter tersenyum, ia mengangguk dan membalas bungkukan mereka.

"Kalo begitu saya pamit"

Setelah kepergian dokter itu, mereka berdiskusi dan menelpon manager mereka untuk menyiapkan keberangkatan woozi.

Dan ternyata mereka memang harus berangkat ke jepang karna akan menghadiri acara penting disana.

Namun, karna keadaan wonwoo dan dk yg masih belum baik, mereka berangkat tanpa keduanya.

"Maafkan kami wonu, dk, kami akan segera pulang, tunggulah kami, kami akan membawa woozi pulang dengan keadaan baik seperti semula"  bisik scoups kepada kedua namja yang sedang terbaring itu. Wonwoo dan dk.

"Wonu-ya.., seokmin-nie.., tunggu hyung mu ini ya, kami minta maaf meninggalkan kalian, kami akan segera kembali, jadi kalian juga harus cepat sehat yaa" kini jeonghan yg berbisik dan memeluk pelan tubuh wonwoo dan dk tanpa balasan.

"Seok, wonu-ya, kami akan segera kembali, kami akan bawakan oleh oleh buat kalian, cepet bangun yaa, kalo gak nanti bagian kalian kami kasih ke seungkwan lagi, kkkk" joshua terkekeh namun air matanya keluar dengan deras, ia merasa bersalah meninggalkan kedua sahabtanya.

"Wonu-ah..., seok..., kami harus pergi dulu, woozi pasti bakal kembali kaya dulu, jadi kalian juga harus sehat lagi ya, oh iya nanti kalo kalian bangun telpon kita ya" jun tersenyum manis, walau ia tau kedua orang itu tak akan membalasnya.

"Wonu.. dikey.. kalian cepet sadarnya ya, kalo mau nanti kalian nyusul kita ke Jepang, haha, jangan hawatir soal woozi kami akan menjaganya" hoshi juga memeluk kedua sahabatnya itu.

"Wonu hyung, kyeom, kita perginya sebentar kok, setelah woozi hyung sehat kita balik lagi, kabari kami setelah kalian bangun yaa" mingyu menahan air matanya agar tidak keluar, lalu memeluk kedua sahabatnya itu.

"Wonu hyung... kwanni pergi dulu ya bareng hyung yg lain, dk hyung juga, kwanni bakal jagain hyung yg lain, jadi kalian harus cepat sembuh yaa" seungkwan memeluk erat tubuh mereka, dan muali menangis walau tak separah tadi.

"Wonu hyung, dk, kami akan berusaha cari waktu buat jenguk kalian, jadi cepet sehat ya" minghao mengusap tangan keduanya dan menangis tanpa suara.

"Wonu hyung... Dikey hyungg... Aku pergi dulu, kalian cepet sembuh, woozi hyung bakal kita jagain, habis sembuh telpon ya biar gak terlalu kangen" vernon memeluk kedua sahabatnya dan tetap sama seperti yg lain tanpa balasan.

"Huwaaaa... Wonu hyung hikss, seokmin hyung hiks, dino janji bakal nurut sama hyung yg lain, kalian cepet bangun ya, terus susul kita kesana, dino bakal kangen kalian...hiks hiks"

Setelah berpamitan seperti itu mereka bersiap untuk berangkat, namun entah kenapa hati mereka merasa gundah, rasanya sakit tapi tak tahu kenapa.

Mereka pergi menaiki pesawat pribadi, mereka merasa tenang setidaknya mereka berpamitan dulu dengan kedua sahabatnya, dan tanpa mereka sadari itu adalah pamitan untuk terakhir kalinya dari mereka.

”Kecelakaan sebuah pesawat pribadi menewaskan sebelas korban, dan diyakini korban itu adalah artis boyband yang terkenal, SEVENTEEN“




























TAMAT.

HUHUHU YAAMPUM MAAFIN AKU GUYSS😭😭

Akhirnya, finally huhu

Ok guys terima kasih...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Trip To Heaven. {TAMAT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang