BAB 4

0 0 0
                                        

" sudah kinan ayo ke mobil saya kita akan langsung kerumah sakit " kata dokter tersebut, sang dokter langsung berjalan menuju mobilnya yang terparkir dilapangan parkir kinan mengikut saja. setelah masuk ke mobil. mobil pun langsung melesat menuju ke rumah sakit, selama perjalan menuju rumah sakit kondisi mobil saat sunyi tanpa ada pembicara apa pun dimobil hanya terdengar suara lagu ' home - michelle bulbel ' mengalun dari sepiker mobil.
DI rumah sakit
sesampai di rumah sakit sang dokter langsung mencari parkiran mobil yang kosong
" ayo kinan kita udah sampai, kita langsung aja ke bagian ronsen ya " kata sang dokter setelah selesai memarkirkan mobilnya
" kita nggak ke loket pendaftaran dulu dok " kata kinan sambil siap siap keluar dari mobi
" nggak usah ke betulan saya kerja disini pendaftaran bisa nanti setelah kamu selesai ronsen ya biar nggak buang buang waktu " kata sang dokter, kinan hanya mengagukan kepalanya saja.
mereka langsung berjalan menuju ruang untuk roncen sang dokter bicara sebentar dengan petugas ronsen, petuganya pun langsung mengiya apa kata sang dokter
" kinan kamu ikut mas ini ya, kamu nggak usah takut saya ada disini kok " kata sang dokter sambil menenngakan kinan
Dokter POV
sebernanya jujur jujur anak ini cukup cantik dan pinter tapi kenapa siap kali ketemu dengan ku pasti ada aja anggota tubuhnya yang terluka entah itu cuma lecet hingga memar bahkan sekarang seperti pergelangan tangan bergeser. aku penasaran kenapa sekolah yang cukup bergensi memberikan beasiswa full untuk anak ini bahkan bisa dibilang anak ini tidak mengeluarkan serupiah pun untuk pendidikkannya, memang aku tahu anak ini sangat pintar tapi apa yang membuat pihak sekolah sampai mengratiskan biaya pendidiknya. bahkan menurut perawat uks anak ini sudah bersekolah disini mulai dari tinggkat dasar, sunggu aku sangat penasaran dengan anak ini.

POV END
sang dokter pun melamun dengan pikirnya di depan ruang ronsen sampai tak sadar bahwa kinan sudah ada di sampingnya
" dok....dokter" kata kinan sambil menepuk ringan bahu yang dokter, sang dokter pun kaget dan melihat kinan sudah ada disebelahnya
"sudah ?" kata sang dokter, kinan mengangukan kepalanya
" baik kita mampir keruangan saya dulu untuk pendaftaran kamu dan mengurus admitnitarasi lain sambil menunggu hasil roncennya ya " kata sang dokter sambil berdiri dari tempatnya dia duduk, kinan hanya menggagukan kepalanya dan mulai mengekor dibelakang sang dokter dengan diam
sesampainya di ruang sang dokter, kinan pun di persilakan duduk di kursi yang ada diruangan tersebut. nggak lama setelah itu seorang suster masuk dan membawakan beberapa dokumen yang yang dibutuhkan sang dokter. kinan yang melihat ruangan sang dokter berpikir sang dokter ini memiliki jabatan yang cukup tinggi karena melihat kondisi ruangan yang cukup lengkap namun tetap terlihat rapi dan minimalis
" kinan.....kinan" panggil dokter tersebut dengan cukup keras, kinan pun kaget
" eh...iya dok kenapa " kata kinan dengan kaget, sang dokterpun langsung menghampiri kinan dan bertanya
" kamu nggak apa apa kan ? saya udah panggil panggil kamu tapi kamu nyahut, apa ada yang sakit ? " kata sang dokter sambil memeriksa kinan dengan seksama
" maaf dok, saya nggak denger " kata kinan dengan malu malu, dokter itu menghembuskan nafas lega dan tersenyum kepada kinan, sambil mengusap kepala kinan dengan lembut 
" ya sudah nggak apa apa, saya pikir ada apa apa dengan kamu, oh iya saya butuh nama lengkap dan tanggal lahir kamu juga nama nama wali kamu dan lain lain untuk isi foam pendaftar ini" kata si dokter
" nama saya kinandari putri p dok, saya lahir di surabaya 15 februari 1991, untuk wali bisa tolong di tulis ibu ida saja dok dan untuk nomor telpnya ........... " kata kinan

POV Dokter
sunggu anak ini sangat lucu dan menggemaskan aku merasa seperti bertemu dengan adik prempuanku yang sebelum dia diasingkan oleh kakek....aku ingin tahu bagaiman kabarnay sekarang
POV END
setelah sang dokter mencatat semua informai yang dibutuhkan, foam tersebut langsung di serahkan kembali kepada perawat yang baru masuk sambil membawa hasil ronsennya kinan
" kinan sepertinya benar dugaan saya kalo pergelangan tangan kamu ini memang sedikit bergeser " kata sang dokter sambil menunjukan hasil ronsen kinan
" tapi tangan saya nggak apa apa kan dok, soalnya bentar lagi ujian saya butuh tangan saya dokter " kata kinan panik
" nggak apa apa kok kinan tangan kamu cukup di kembalikan lagi ke posisi semula dan dibebat selama 1 minggu habis itu kamu bisa beraktiftas kembali dengan normal deh tapi dengan catatan tidak boleh melakukan tugas yang berat berat ya, kaya angkat angkat barang" kata sang dokter sambil tersenyum menenangkan. kinan menghembuskn nafas leganya
" sekarng kita mulai proses pengobatannya ya " kata sang dokter, kinan yang sudah tenang pun mulai mengikuti proses pengobatannya.
setelah selesai melakukan pengobatan
" kinan saya anter kamu pulang ya, kamu pulang daerah mana ?" kata sang dokter sambil membereskan barang barang yang telah di gunakan nya
"jalan indah blocka no 12 ( alamat panti asuhan ) dok, nggak usah dok, saya nggak mau merepotkan lebih jauh lagi dok" kaata kinan sopan
" nggak apa apa kinan lagian saya juga lagi nggak sibuk, dari sini susah loh dapet kendaran umum menuju tempat kamu " kata sang dokter
" tapi dok... " belum kinan selesia berbicara sang dokter sudah memotong pembicaraan
" udah nggak apa apa saya, anter kmu lagian saya juga harus menjelaskan kondisi kamu sama wali kamu kan " kata sang dokter dengan tegas dan tak mau di bantah lagi
setelah itu sang dokter dan kinan pun menuju loket pembayaran dan sang dokter pun menyelesaikan semua proses pembayarannya.

POV  Dokter
nanti pas pulang aku harus banyak bicara dengan kinan, sekalian bertanya bagaimana dia mendapatakn luka tersebut dan juga kondisi keluarganya.
saat pertama kali ketemu kinan aku melihatnya kinan ini walaupun iya cukup cantik tapi badan cukup kurus dan matanya selalu lelah walaupun dia selalu berhasil menutup semua kondisinya dengan sikap ramah dan rendah hatinya.
POV END
setelah proses pembyaran selesai kinan masih tetap diam dan tetap mengikutin jalan sang dokter yang menuju mobilnya untuk mengantarkannya pulang. kinan hanya bisa menghela nafas lelah mengahadapi apa yang akan terjadi kedepan. kinan hanya berharap masih bisa melawati hari ini tanpa satu insiden apa pun lagi

secret my familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang