| Empatbelas |

689 49 11
                                    

Friska berjalan ke sebuah tempat yang damai nan indah, yaitu danau. Tempat yang cocok untuk mengistirahatkan pikiran dan memecahkan masalah. Setiap orang pasti butuh tempat untuk healing bukan.

Friska duduk di bawah pohon yang tak jauh dari danau. Tetes demi tetes air mata Friska turun membasahi pipinya, ia teringat kembali akan perkataan suaminya. Hari ini Friska berencana untuk pulang ke rumah orang tua nya, dan ingin meminta nasihat dari kedua orang tuanya.

Pada sore hari nya, Friska sudah sampai di rumahnya yang lama. Langkah demi langkah akhirnya ia sampai di depan pintu dan mengetuknya.

Terbukalah pintu itu dan menampakkan
Wanita paruh baya, "Bunda" ucap Friska memeluk sang bunda.

Bunda kaget karena tiba tiba anak perempuannya pulang tanpa mengabari, "kamu kenapa nak?, Kesini sama siapa?, Mana suamimu?" Tanya bunda.

Friska hanya terdiam, "Friska kesini sendiri bunda", ucap Friska.

"Kok sendiri?, Emang Farhan ga nganterin kamu?", Tanya bunda.

Friska menggeleng cepat, "ini anaknya ga disuru masuk?", Ucap friska.

"Yaudah ayo masuk, kakak kamu ada di rumah semuanya", ucap Bunda.

Saat masuk terlihat ada 3 orang pria disana yang sedang duduk di sofa sambil cekikikan.

"Siapa tamunya Bun?" Tanya Iqbal.

"Ini suaminya Farhan", ucap Bunda.

Iqbal,Azzam dan Ayah menatap tak percaya.

"Loh?, Kamu sama siapa dek?" Tanya azzam.

"Sendiri", jawab Friska.

Friska menghampiri ayahnya dan memeluk ayahnya, "Friska gakuat yah", ucap Friska meneteskan air mata.

Mereka semua dibuat bingung dengan Friska yang datang tiba tiba kemudian menangis.

"Kamu kenapa nak?", Tanya ayah.

Friska hanya terdiam dan semakin menangis, hari ini hari yang sangat melelahkan baginya.

"Dek kamu kenapa?" ,Tanya Azzam.

"Lo ada masalah sama Farhan?", Tanya Iqbal.

"Udah jangan kalian tanya dulu, biarin Friska istirahat kalau uda siap biar dia ceritain masalahnya", ucap bunda karena tidak tega melihat wajah putrinya yang terlihat kelelahan.

"Yaudah kamu Istirahat dulu, tapi nanti bicara sama ayah bunda. Bilang apa masalah kamu, insyallah bunda sama ayah bisa bantu kamu nak", ucap Ayah menenangkan putrinya.

Friska hanya mengangguk dan langsung melenggang pergi ke kamarnya.

Usai sampai di kamarnya, ia merebahkan badannya di kasur dan mulai memejamkan matanya. Ia ingin istirahat saat ini.

Tak lama pintu kamar terbuka, "masyallah udah tidur ternyata", ucap bunda lalu mengelus puncak kepala friska dan menciumnya.

"Bunda gatau masalah kamu apa sama Farhan, tapi bunda yakin anak bunda pasti kuat", ucap bunda lalu pergi dari kamar itu.

...........

"Ade mana Bun?", Tanya Azzam yang melihat bundanya baru saja dari kamar friska.

"Tidur", jawab bunda.

Iqbal menghela nafas panjang, "gw yakin pasti ada masalah sampai Friska pulang sendirian", ucap Iqbal.

Azzam mengangguk, "bener banget".

"Udahh, kita tunggu friska mau ceritain semua dulu. Jangan paksa dia, kasihan tadi bunda liat dia kelelahan", ucap bunda dan diangguki mereka berdua.

Gus FarhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang