7. Rumah Sunghoon

290 60 17
                                    

Panik mulai melanda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Panik mulai melanda. Heeseung bergegas membopong Sunghoon ke tempat tidur dibantu ketiga temannya. Mereka kelimpungan saat ibu yang sudah dicari ternyata tidak ada di rumah. Sepi, hanya mereka yang tersisa. Ibu Sunghoon juga tidak berpamitan akan pergi kemana. Menelpon pun tidak ada yang menjawab, mungkin sedang sibuk?

"Kita bawa saja dia ke rumah sakit," ujar Taehyun yang membenarkan kacamatanya.

"Ayo, tinggalin catatan aja biar keluarganya tau. Atau nanti kita telpon."
Jay mengangguk setuju dengan ucapan Heeseung, ia lantas menarik tangan Sunghoon untuk dikalungkan di lehernya, tetapi pergerakannya itu terhenti saat melihat ada yang janggal di pergelangan tangan Sunghoon. "Ada bekas darah."

"Mana?" tanya Niki. Dengan sigap Taehyun menggulung lengan baju Sunghoon. Mereka dibuat terperangah saat melihat ada goresan di sana, seperti luka sayat yang disengaja. Bukan hanya itu, tapi banyak juga luka lebam.

"Astaga, anak ini kenapa sebenarnya?" Heeseung mengusap wajahnya kasar. Ia tampak frustasi dengan kondisi temannya. Asal muasal Sunghoon terluka itu tidak jelas menurutnya. "Ayo cepat bawa dia."

Heeseung dan Niki membantu Taehyun untuk mengangkat Sunghoon, Jay yang akan menggendong pemuda itu di punggung. Saat mereka sudah sampai di ambang pintu, mereka dihentikan oleh seorang wanita. Itu Ibu Sunghoon, ia menutup pintu dan menguncinya.

"Mau kalian bawa kemana anak saya?"

"Tante ... ini --- ini kami mau membawanya ke rumah sakit, Sunghoon pingsan dan suhu badannya tinggi," ujar Heeseung menjelaskan. Pemuda berparas rupawan itu berdiri di depan Jay, seolah menjadi tamengnya.

"Tidak, Sunghoon tidak boleh keluar dari rumah. Saya bisa mengobatinya sendiri."

"Tapi, setidaknya ia harus diperiksakan. Banyak lebam dan ada luka di tangannya."

"Tidak, Heeseung. Sekarang bawa kembali dia ke kamarnya. Saya ibunya, saya paling tau tentang anak saya." Ucapan Mina, ibu Sunghoon itu seolah menegaskan penolakannya.

Niki yang bertatapan dengan Heeseung lantas menggeleng, memberikan isyarat untuk patuhi saja ibunya. Sebenarnya tidak salah ucapannya tadi, hanya saja teman-teman Sunghoon heran melihat Mina yang santai dengan wajah tak berekspresi itu, beda sekali dengan Mina yang menyambut mereka tadi.

"Kenapa diam? Kalian mau membantah saya? Kalau begitu silakan pergi dan saya akan mengurusnya sendiri."

"Ma --- maaf tante, kami akan membawanya kembali," ujar Taehyun dan membungkukkan badannya. Sejak saat itu, mereka jadi berpikir dua kali untuk bermain ke rumah Sunghoon. Mungkin besok mereka akan datang kembali dengan membawa buah tangan.

























































Mengingat kejadian di rumah Sunghoon, membuat Heeseung menjadi berpikir, kenapa ibu temannya itu aneh sekali?

Minuman teh hangatnya saja sampai dingin menunggu sang puan meminumnya.

Circle ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang