-
-
-
-
-Seperti waktu istirahat hari hari biasanya, Zoya berjalan sendiriam menyusuri lorong koridor kelas 12.
Gadis itu hendak menuju kantin.
Biasanya dia bersama Ratu. Namun, Ratu masih belum selesai menyalin tugasnya. Itu sebabnya dia tidak ikut ke kantin.
Ditengah keheningan yang menerpa, gadis itu bersenandung pelan.
"Ku akan menanti, meski harus penantian panjang.... ku akan tetap setia menunggumu.... ku tahu kau hanya-"
"Hanya untukku...."
Tiba tiba suara baritone menyambung, bersamaan dengan itu pula tangan kekar melingkar di pinggang rampingnya tanpa izin.
"Eh, kak Pandu?"
Pandu tersenyum simpul, "mau kemana, Neng?" Ucapnya sedikit menunduk menatap lekat wajah mulus zoya.
"Kantin."
"Sip! Ayok makan sama Gue. Laper nih." Ajak Pandu masih dengan tangannya yang melingkar di pinggang sang gadis.
Sadar bahwa Zoya sedikit terlihat risih, buru buru lelaki itu melepas pelukannya.
"Kamu.... laper gak? Eh, Lo maksudnya."
Mendengar Pandu yang salah bicara,entah mengapa membuat Zoya jadi terkekeh pelan.
"Buat apa lagi aku berjalan ke Kantin?"
"Buat ngisi perut kan? Yaudah! Ayo makan soto. Gue yang traktir!"
Setelahnya, Pandu menggenggam tangan sang gadis dan menggeretnya agar berjalan lebih cepat. Perutnya sudah berdendang sedari tadi.
Baru saja memasuki pelataran kantin, semua pasang mata langsung menatap bersamaan ke arah keduanya.
Tapi ya.... itu sudah biasa.
Kedekatan antara Pandu dan Zoya sudah bukan rahasia lagi. Bayangkan saja, Pandu dengan skill basket selangit dan juga seorang leader handal dengan Zoya yang prestasi dan kecantikannya yang tak tertandingi.
Oh astaga.... melihat sepasang jenius berjalan bersama membuat semua siswa dan siswi yang ada di sana menatap penuh iri dan insecure.
Keduanya terlihat begitu sempurna!
Terlebih, tahun kemarin mereka adalah sepasang jenius di SMA yang dinamakan Gus Neng. Keduanya terpilih.
Dan hingga saat ini hubungan keduanya semakin dekat.
Anehnya, mereka tak kunjung jadian!
"Kamu tahu?aku malu dilihat mereka." Bisik Zoya tepat di telinga kiri Pandu kala mendapati segerombolan siswa sedang menyiulinya dan Pandu.
"Ah! Santai. Mereka anak anak Eagle club angkatan terbaru."
"Eagle junior?"
"Ya begitulah. Yuk kesana!"
"Eh-" Belum juga mendapat persetujuan dari si empu, Pandu dengan asalnya menarik lengan Zoya dan menggeretnya menuju meja yang isinya lima anggota basket SMA yang pastinya adalah laki laki semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And EAGLE
Mystery / ThrillerHidup dengan ratusan prestasi bukanlah hal yang membanggakan bagi zoya. Terlebih prestasinya di waktu SD yang menyimpan begitu banyaknya kenangan kelam. Mungkin memang benar dia dipuji banyak orang karena segala piala yang dia dapatkan. Namun nyatan...