4

1.4K 239 7
                                    

Seulgi berjalan tergesa menuju kearah unit apartemen Irene. Ia sangat takut sekaligus khawatir saat Joy menghubunginya dan mengatakan kalau kekasihnya itu sedang tidak baik-baik saja. Ia dengan cepat memasukkan pin apartemen Irene kemudian masuk kedalam sana.

"Irene ah!"panggilnya langsung membuka pintu kamar Irene yang sedang merintih kesakitan dipelukan Joy yang sama khawatirnya

Seulgi menatap miris kondisi Irene yang terlihat pucat dengan bulir keringat membasahi keningnya.

"J-joy ah ada apa dengannya?"khawatir Seulgi

"Molla, dia menghubungiku dalam keadaan menangis"jawab Joy

"Aku akan memeriksanya"kata Seulgi dan dengan cepat Joy membaringkan Irene yang masih terdengar terisak meski matanya masih tertutup

"Panas sekali"lirih Seulgi mengecek kondisi Irene yang saat ini sedang merintih kesakitan

"Kita kerumah sakit sekarang!"putus Seulgi karena ia sangat mengkhawatirkan Irene

"Ne"jawab Joy cepat membantu Seulgi membawa Irene untuk segera dibawa kerumah sakit.

***

Pukul 8 pagi.

Irene baru saja membuka matanya setelah ia tertidur cukup lama setelah ia dibawa kerumah sakit. Baru saja ia ingin menggerakkan tangannya ia tersadar kalau ada tangan lebih besar menggenggam tangannya dan pemilik tangan itu sedang terlelap disampingnya.

Seulgi menemaninya hingga tertidur.

"Nghhh"lenguh Seulgi mulai membuka matanya. Ia meregangkan ototnya sebelum matanya bertatapan dengan mata sayu Irene yang kini tersenyum kecil padanya

"Apa aku membangunkanmu?"tanya Irene khawatir

Seulgi hanya diam dengan wajah datarnya.

"Mian"lirih Irene merasa takut

Seulgi perlahan berdiri dan meletak telapak tangannya dikening Irene. Ia menghembus nafas lega karena suhu tubuh Irene sudah mulai kembali normal.

"Semalam kau demam tinggi"kata Seulgi sedangkan Irene hanya diam takut dengan perubahan sikap Seulgi

Seulgi hanya memperhatikan kekasihnya yang kini menunduk takut dan enggan untuk menatapnya. Ia bahkan mulai goyah karena saat ini Irene terlihat menggemaskan dimatanya, bagaimana tidak Irene  sedang memainkan jarinya seperti anak kecil yang takut dimarahi.

"Aku sangat mengkhawatirkanmu. Saat Joy menghubungiku dan mengatakan kau sedang tidak baik-baik saja itu membuatku takut sekali"kata Seulgi dengan nada pelan dan muka cemberutnya membuat Irene menatapnya merasa bersalah

"Mianhae karena membuatmu takut"ucap Irene membawa Seulgi kedalam pelukannya. Seulgi membalas pelukan Irene  meluahkan seluruh kekhawatirannya, ia lega karena kondisi Irene mulai membaik

Irene meregangkan pelukan mereka kemudian menatap wajah Seulgi

"Kau memaafkanku?"tanya Irene

"Tentu saja. Geundae aku ingin kau menghungiku saat sedang terjadi sesuatu padamu hm? Aku sedikit cemburu pada Joy"adu Seulgi dengan bibir cemberutnya

Irene terkekeh.

"Kalau begitu jadi asisten pribadiku karena aku tidak bisa memprediksi dengan akurat kapan waktu luang seorang dokter"kata Irene

"Geurae? Apa aku harus berhenti dari pekerjaanku?"tanya Seulgi dengan wajah seriusnya

"Bisakah?"tanya Irene menggoda

"Eungg tentu saja!"jawab Seulgi polos membuat Irene tertawa gemas melihat tingkah pria dewasa itu. Namun setidaknya itu membuatnya merasa sedikit lebih nyaman.

Someone Like You || SEULRENE SS || End✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang