'Don't judge me by cover'
Kamu hanya melihat sampul depan ku,
tanpa kamu ketahui apa yang sebenarnya terjadi dalam hidup ku."Arasha Mahreen Ramadhani"
•
•
•Dia Acha. Arasha Mahreen Ramadhani, gadis yang di paksa untuk menjadi dewasa oleh keadaan. Acha yang terlahir sebagai seorang anak perempuan pertama dengan banyak luka yang harus ia tanggung sendiri tanpa tau kemana rumah tempat ia untuk pulang demi mengistirahatkan otak.
Acha bukanlah anak yang sempurna, dia tidak terlahir dengan fisik yang sama seperti anak-anak pada umumnya. Acha memiliki kelainan fisik pada kaki yang sangat terlihat, yaitu kaki X atau Knock-Knee.
Terkadang hal seperti itulah yang membuat Acha merasa insecure jika berasa di antara teman-temannya, ia sering kali overthinking akan hal yang akan terjadi kedepannya, namun tidak menutup kemungkinan Acha selalu berusaha untuk percaya diri demi dirinya.
Luka yang telah Acha dapatkan saat dia berumur 13 tahun membuatnya memiliki trauma akan banyak hal. Luka masa lalu itu membuat ia terus menatap aneh pada manusia, dia kerap kali teringat akan luka yang telah berlalu selama hampir 3 tahun itu.
Dan tahun ini tepat dimana ia genap berumur 16 tahun. Ah, tak terasa sekarang dirinya telah masuk ke dalam masa putih abu. Ia kerap kali melahirkan do'a kepada tuhan agar masa kini banyak memberikannya bahagia bukanlah air mata.
Senyuman itu? Senyuman palsu yang menyimpan jutaan makna luka ataupun bahagia milik Acha. Tetapi, tak ayal banyak yang akan tertipu dengan senyuman manis itu. Banyak dari mereka yang akan mengira bahwa senyum itu adalah senyuman bahagia milik seorang Acha.
Gadis yang telah gagal dalam banyak hal ini selalu saja dipaksakan oleh semesta dan takdir untuk terus berjalan walaupun di atas lukanya sendiri yang sewaktu-waktu bisa berdarah tanpa dirinya sadari, namun nyerinya sudah pasti akan tetap ia rasakan.
"Semangat lah, tuhan telah menyiapkan bahagia terbaik untuk mu. Jika kali ini aku gagal, maka ada percobaan berikutnya yang akan membuatku berhasil." Gumam Acha setiap saatnya kepada diri sendiri.
Dan satu lagi, ia adalah penderita self harm hal yang mungkin banyak dikenali oleh anak zaman sekarang. Sering kali self harm di jadikan bahan candaan oleh mereka yang tak berperikemanusiaan. Mereka sama sekali tidak memikirkan seperti apa dampak pada kehidupan seorang pecandu self harm dan dampak pada mentalnya di kemudian waktu.
Banyak dari mereka yang beranggapan bahwa Acha hanya memiliki luka pada fisiknya, padahal tanpa mereka ketahui Acha merasakan sakit pada setiap bagian yang ia lewati. Sakit yang ia rasakan tak pernah tampak sama sekali oleh satupun manusia. Acha adalah seorang penipu yang handal.
Bercengkrama bersama luka yang ia miliki, jatuh bangun bersama luka yang terus menyemangati, serta tumbuh bersama luka yang masih abadi berada dalam dirinya sendiri.
• • •
Kaki X atau knock knee adalah kelainan pada bentuk tungkai yang ditandai dengan kedua lutut saling atau hampir bersentuhan sehingga menyerupai huruf X saat berdiri. Langkah penanganan perlu dilakukan bila kondisi kaki X sudah menyebabkan kesulitan berjalan atau bahkan berdiri.
Dalam istilah medis, kaki X dikenal dengan istilah genu valgum. Kondisi ini sering terjadi pada anak-anak, tetapi orang dewasa juga dapat mengalaminya. Kaki X umumnya tidak dapat dicegah, tetapi dampaknya bisa diminimalisir. (Sumber: alodokter.com)
Jadi teman-teman, self-harm itu adalah segala tindakan yang dengan sengaja dilakukan untuk menimbulkan rasa sakit dan kerusakan pada tubuh sendiri. Seperti, menyayat kulit menggunakan benda tajam, membakar kulit dengan bara api, atau menggaruk kulit sampai terluka.
Tapi nggak cuman melukai fisik saja nih, ada juga yang melakukan perilaku self-harm dengan meminum alkohol atau obat obatan secara berlebihan dan dengan sengaja melakukan hubungan seks dengan cara yang nggak aman yang bertujuan untuk meluapkan emosi negatif, alias self-harm.
Perilaku self-harm ini memberikan kepuasan tersendiri bagi individu yang melakukannya dan membuat individu tersebut lebih merasa lega. Dan juga rasa sakit yang ditimbulkan dari self-harm ini dapat menggantikan rasa sakit yang dirasakan secara emosional, yang mana rasa sakit tersebut tidak dapat dijelaskan oleh dirinya. Sehingga lebih memilih untuk menyakiti fisiknya.
Nah perlu teman-teman ketahui nih, kenapa rasa sakit fisik bisa menggantikan rasa sakit emosional?
Hal ini dikarenakan fungsi otak yang berperan dalam memberikan respon rasa sakit itu sama lho, nih misalnya kalau teman-teman sakit hati, pasti badan juga jadi ikutan sakit kan, yaaa kan! Yah kalau nggak sakit, tapi bakalan ngerasa lemas ya! Nah itu dikarenakan keduanya saling mempengaruhi.
Dan perlu teman-teman ketahui juga, kalau Perilaku self-harm itu bisa buat kita kecanduan lho!
(Sumber: satupersen.net)Jadi dari cerita yang aku buat ini, aku sangat berharap teman-teman yang berada di sekeliling orang yang melakukan perilaku self harm tolong untuk jangan menyinggung dia dengan kata-kata yang menyajikan.
Mari kita berikan kepada mereka semangat dan pelukan hangat agar mereka merasa beruntung serta berharga menjadi salah satu dari miliaran manusia yang ada di dunia ini.
Buat kamu yang masih dalam fase self harm jangan pernah merasa bahwa diri kamu tidak berharga ya, percaya sama aku kamu lebih dari banyaknya hal berharga yang ada di dunia ini. Jangan patah semangat karena aku yakin kamu bisa. Tuhan, ada bersama mu.
• • •
Disclaimer: Cerita ini aku buat tanpa berniat menyinggung pihak manapun, jadi kalau ada kata ataupun kalimat dalam cerita ini yang tidak sengaja menyinggung perasaan kalian saya mohon maaf yang sebesar-besarnya 🙏🏻🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Tumbuh bersama luka
Teen FictionIni tentang gadis kecil dengan sejuta luka yang selalu saja di tutupi dengan senyuman indah nan cerah yang tercetak di wajahnya. Luka yang tak pernah ia tunjukan pada dunia, luka yang tak pernah ia lihat kan pada satu manusia manapun. Arasha Mahreen...