Di suatu pagi yang cerah, tampak tiga anak gadis remaja berumur 17 tahun sedang resah di dalam sebuah mobil mewah. Ini adalah hari pertama mereka menjadi siswi kelas 3 SMA. Bel masuk sekolah sebentar lagi berbunyi dan mereka masih terjebak di kemacetan.
"Kok ga maju-maju sih? Dari tadi lho. Udah mau masuk nih." Danielle Marsh dengan resah galau gundah gulana melihat ke jam tangannya.
"Idenya siapa nonton drakor sampe tengah malam, hah? Idenya siapa sodara-sodara?" Lee Hyein bertanya sambil menatap Danielle bermaksud menyindir
"Idenya Tuan Putri Danielle!!" jawab Hanni Pham bersemangat
"Aku ngajak kalian buat nonton bareng. Bukan buat telat bangun bareng. Kalian juga sih tidur pules banget. Kayak orang dibius. Klo ada yang merkosa palingan juga ga sadar." jawab Danielle sewot
"Heh! Itu mulut kotor penuh hama. Perlu disemprot pestisida." kata Hyein sambil mencoba menutup mulut Danielle dengan tangannya.
"Permisi, Non. Sepertinya macetnya masih lama. Mungkin menunggu polisi datang baru jalanan bisa agak lancar." kata sopir itu kepada majikannya, Danielle.
"Trus nasib kita apa kabar? Masa' hari pertama udah telat." kata Hyein lemas tak berdaya
"Bestie, sebenarnya kita udah deket lho ke sekolah.." kata Hanni
"Deket dari mana? Masih 2 kilo-an nih.." sanggah Danielle
"Klo kita lari cepet-cepet masih bisa kok.." kata Hannie
"Lari? No way, ogah banget. Udah capek-capek mandi pagi eh masa' abis ini keringetan. Eeeuuhhh~" kata Danielle
"Kalian pilih mana.. Kita lari dari sini ke sekolah tapi ga terlambat atau kita telat trus dihukum lari keliling lapangan 5 putaran? Sama-sama lari kan?"
Mereka bertiga sudah tidak asing dengan yang namanya terlambat sekolah. Jadi sudah tau hukuman bagi yang terlambat datang pagi. Sekolah mereka memang disiplinnya ketat.
"Masa' hari pertama udah telat? Malu donk. Mau taruh dimana muka cantik aku" jawab Hyein
"Tahun lalu uang jajan aku sering dipotong gara-gara telat. Tahun ini aku ga mau jadi gembel lagi. I need money." kata Danielle
Hanni tersenyum mendengar jawaban kedua sahabatnya. Mereka bertiga buru-buru keluar dari mobil dan berlari di sepanjang jalan menuju sekolah. Berlari sambil merasak angin pagi yang segar meniup rambut. Berusaha agar tidak menabrak orang yang berlajan di depan mereka. Tertawa bersama sahabat
"Ini sekolah kok ga sampe-sampe ya?" kata Hyein sambil ngos-ngosan
"Percuma kaki panjang kayak tiang listrik tapi lari kayak kepiting.." jawab Hanni yang berlari di depan Hyein
"Ada yang mau gendong aku ga? Aku ga kuat, bestie.." tanya Danielle yang berlari paling belakang, di belakang Hyein.
"Udah jompo kamu, Dan? Bilangnya sering nge-gym? Mana buktinya? Percuma.." ejek Hanni
"Tungguin aku. Kalian tega ninggalin aku?" Danielle mulai merengek
"Nungguin kamu keburu telat.." jawab Hyein
Tiba-tiba terbesit ide jahil di kepala Hyein..
"Dan, aku ijin ya.." kaya Hyein
"Ijin apaan?"
"Aku mo kentut. Udah ga tahan." muka Hyein terlihat memelas
"No! Stop it! Jangan dulu! Tahan!" kata Danielle panik
"Udah di ujung lubang nih. Aku keluarin ya.."
"Hyein laknat! Fu*k You!"
Entah kekuatan super darimana tiba-tiba Danielle berlari dengan secepat banteng matador yang mau menyeruduk orang. Tak lupa dia menunjukkan jari tengahnya ke muka Hyein. Hanni dan Hyein yang melihatnya tertawa terbahak-bahak sambil mengikuti Danielle.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi, Matahari, dan Pesawat Kertas
FanfictionKamu adalah pelangi. Memberi warna di hidupku yang hitam putih dan membosankan. - Minji Kehadiran kamu seperti matahari. Memberi kehangatan untuk hatiku yang bagaikan musim dingin tak berujung. - Haerin Aku ingin menjadi pesawat kertas. Terbang per...